"Year on TikTok": Merayakan Video Favorit di Indonesia dan Melihat Tren Masa Depan

Duh, hidup sudah sulit, diringanin aja, jangan dibuat makin berat…

Moms dan Dads pasti sering dengar kalimat itu, ya? Tak dipungkiri pandemi Covid-19 yang menerjang dunia, termasuk Indonesia sepanjang tahun 2020 ini, bukanlah sesuatu yang enteng. Diawali merebaknya berita terkait Corona pada kuartal pertama tahun 2020, lalu berlanjut dengan kabar dampak di berbagai sektor, jumlah dan korban berjatuhan, ekonomi gonjang-ganjing, dan sebagainya. Tak dipungkiri, hal itu menambah beban pikiran kita semua.

Tahun 2020 ditahbiskan sebagai tahun penuh tantangan. Namun di tengah pembatasan aktivitas, di sela-sela keruwetan pikiran, terselip satu hal yang tak berubah – melainkan justru bertambah –  yakni kreativitas masyarakat Indonesia. Hal itu antara lain terlihat dari membludaknya video kreatif dengan konten positif hasil karya para pengguna TikTok, platform berbagi video singkat ternama. Serta, meningkatnya penonton yang menikmati ragam video singkat tersebut.

Angga Anugrah Putra

Diungkapkan oleh Angga Anugrah Putra, Head of User and Content Operations,TikTok Indonesia, rata-rata pengguna TikTok di Indonesia menonton lebih dari 100 video per hari. “Kalau dikalkulasi, pengguna menonton lebih dari 100 Miliar video per bulan. Dan membuka aplikasi TikTok sekitar 5 kali per hari,” ucapnya pada acara media briefing “Year on TikTok 2020”.

Fenomena di atas, dipandang sangat wajar oleh Nadya Ardianti, Chief Client Officer, Kantar Indonesia. Ia melihat platform ini berbeda dengan yang lain, dan menonjol karena ruang untuk hiburannya.  “Platform ini memungkinkan penggunanya untuk mengekspresikan diri secara autentik, dan dalam hitungan detik, mereka bisa menciptakan sesuatu yang unik, yang juga relevan dengan pengguna lain. Elemen-elemen ini yang menjadikan TikTok unik, sehingga daya tarik dan engagement-nya besar,” katanya.

Nadya Ardianti

Akibat pandemi Covid-19, menurut Nadya, konsumen mengonsumsi konten yang sifatnya menghibur. Perilaku tersebut bisa jadi didorong oleh realita yang berat akibat pandemi yakni adanya tekanan yang besar, baik dari sisi keuangan, mental, dan semacamnya. Konten yang ringan dan menghibur, setidaknya bisa menjadi peralihan pengguna TikTok dari kukungan realita yang menghimpit.

“Mereka lebih suka mencari konten yang relevan dengan kehidupan mereka, yang dekat dengan keseharian. TikTok dipandang sebagai salah satu sarana hiburan sekaligus pelepasan,” katanya.

Saling  menginspirasi dan berbagi momen kebahagiaan, ditegaskan oleh Angga, adalah tujuan TikTok selama ini. “Sepanjang tahun ini, kami menyaksikan banyak momen seperti itu dan menemukan rasa kebersamaan meskipun banyak dari kita yang menghabiskan tahun ini dengan saling berjarak. Kami sangat bangga menjadi bagian dari komunitas ini dan berterima kasih pada kreator Indonesia yang memilih TikTok sebagai rumah untuk kreativitas mereka,” katanya.

Untuk itulah, sebagai bentuk apresiasi kepada para kreator dan penggunanya, TikTok meluncurkan “Year on TikTok”.  “Ajang ini bukan hanya untuk merayakan kreativitas tahun ini, tapi juga sebagai momentum untuk melihat ke tren masa depan, baik itu untuk brand, industri hiburan, atau bahkan pendidikan, dan melihat bagaimana TikTok bisa memainkan peranannya,” katanya.

Ia menambahkan, sepanjang tahun 2020, ada 5 kategori video yang menduduki favorit masyarakat, yakni:  Komedi, Edukasi, Fashion and Beauty, Talent, dan Food.

Kita tahu, TikTok tak lepas dari musik. Banyak video yang viral akibat musik pendukungnya yang berhasil mencuri perhatian, pun sebaliknya.  Banyak lagu ikut tenar akibat video kreatif yang menempelkan musiknya sebagai pengiring, menjadi viral. Simbiosis mutualisme itu mendapat sambutan positif dari banyak pelaku di industri musik Indonesia.

Christian Bong

Ya, dari industri musik, TikTok dikenal sebagai batu loncatan bagi penemuan musik viral, serta destinasi bagi musisi serta kreator yang ingin menunjukkan karya musik dan terhubung dengan audiens baru. “Di tahun 2021, TikTok akan memberikan panggung yang lebih besar bagi musisi profesional dan pemula. Hal itu sudah mulai terjadi sekarang, dan dengan inklusifitas yang ada di TikTok, beragam musik baru akan bergabung di sini. Mereka bahkan mungkin bisa mendapatkan kesempatan untuk masuk ke industri musik global,” tanggap Christian Bong, pendiri komunitas musik Indomusikgram.

Dalam Year on TikTok  2020, TikTok mengungkapkan “Top 100” dari berbagai kategori video yang berhasil membawa kebahagiaan serta senyum bagi komunitas di Indonesia, yakni: Rising Creators, Top Creators, Top Creative Effects, Most Viewed Videos, Top Hashtag Challenges, Top Educators, Top Celebrities, Top Duets, Top Music Tracks dan Breakthrough Accounts.

Tahun 2020 sebentar lagi akan usai, tentunya kita berharap di tahun 2021 semua keadaan menjadi jauh lebih baik. Untuk tetap loyal mendampingi masyarakat, Angga mengungkapkan harapannya. “Di tahun 2021, kami akan menambah keanekaragaman konten, melakukan inovasi fitur untuk mendukung kreativitas pengguna agar platform ini tidak membosankan dan tetap diminati, meningkatkan kenyamanan dan keamanan melalui fitur keamanan dan community guideline, serta melakukan kolaborasi lebih banyak lagi dengan berbagai pihak agar semakin banyak orang yang bisa berkontribusi positif kepada masyarakat pada umumnya,” tutup Angga.

Foto: Efa

You may also like
Latest Posts from Majalahjustforkids.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *