Lontiok atau juga disebut Uma Lontiok adalah salah satu rumah adat daerah Riau yang terdapat di Kabupaten Kampar.  Di Kabupaten Kampar, Rumah Lontiok masih bisa ditemukan di beberapa tempat yaitu di dusun Pulau Belimbing Desa Sipungguk, Kecamatan Bangkinang Barat, Kabupaten Kampar.

 

Asal Usul

Bentuk rumah tradisional Kampar berasal dari bentuk perahu yang disebut dengan perahu lancing atau perahu pelancang. Perahu ini dahulunya merupakan kendaraan kerajaan yang digunakan untuk meninjau rakyat yang tinggal di sepanjang sungai Kampar.

Bagi orang kaya, Rumah Lontiok merupakan suatu kebanggaan  dan simbol status dalam masyarakat, sedangkan bagi seorang datuk, Rumah Lontiok adalah tempat menyelenggarakan pemerintahan atas keluarga besar. Karena kepemilikan Rumah Lontiok hanya pada kalangan terbatas, Rumah Lontiok dianggap sakral oleh masyarakatnya.

 

Berbentuk Panggung

Rumah Lontiok berbentuk panggung untuk menghindari bahaya serangan binatang buas dan terjangan banjir. Disamping itu, ada kebiasaan masyarakat untuk menggunakan kolong rumah sebagai kandang ternak, wadah penyimpanan perahu, tempat bertukang, tempat anak-anak bermain, dan gudang kayu, sebagai persiapan menyambut bulan puasa.

Rumah Lontiok didirikan di atas 18 tiang yang terdiri dari 16 tiang seri dan 2 tiang tuo. Tiang tuo diberi hiasan berupa ukiran rendah menggunakan motif kaligrafi Arab, daun atau naga. Tiang tuo adalah simbol kepemimpinan dan tempat berkumpulnya kekuatan gaib. Makna lainnya, tiang tuo berfungsi sebagai penghubung antara dunia atas dan dunia bawah.

 

 

Yang Khas dari Riau:

Pahlawan Nasional  : Tuanku Tambusai, Sultan Syarif Kasim II

Tari Daerah                : Tari Zapin Lancang Kuning, Tari Makan Sirih Riau (Persembahan),

                                       Tari Joged Lambak, Tari Serampang Dua Belas, Tari Lenggang Melayu Riau,

                                       Tari Sri Julang Songket

Lagu Daerah             : Soleram

Bahasa Daerah         : Melayu

Wisata Alam             : Pulau Jemur, Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, Pantai Rupat Utara

Suku                           : Jawa, Melayu, Batak, Tionghoa

Makanan                   : Bolu Kemojo, Dadih, Salak Siak, Gendar Ketan Hitam, Bangket Durian, Air Mata Pengantin,

                                      Kue 8 Jam, Pais Udang, Pindang Jamur

Ibukota                     : Pekan Baru

 

 

 

Teks: JFK      Ilustrasi: JFK

You may also like
Latest Posts from Majalahjustforkids.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *