Bertempat di XXI Movie Theatre Mall Plaza Senayan, Jakarta Pusat (10/11/22), Noice, platform konten audio lokal memperkenalkan konten teranyarnya, yakni audioseries.

Bagi Moms dan Dads yang lahir di era 80-an pasti pernah mengalami masa kecil mendengarkan sandiwara radio yang populer di era 90-an. Banyak stasiun radio yang memutar drama radio saat itu, termasuk di antara yang populer tersebut adalah Tutur Tinular dan Saur Sepuh. Riuh instrumen pengiring serta narasi pembuka dari kedua karya sandiwara radio ini sangat berkesan bagi pendengar di masa-masa itu.

Kini di tahun 2022, Noice membawa hal itu kembali, dalam versi yang lebih modern.

Bagi mereka yang kurang suka membaca novel, maka alternatif mendengarkan audioseries ini, sangat patut dicoba. Sementara bagi mereka yang hobi membaca dan menonton film, mendengarkan cerita-cerita yang diformat dalam sebuah audio, memberikan sensasi unik yang berbeda.

Diuraikan oleh Niken Sasmaya, Chief Business Officer (CBO) Noice, konten audioseries ini diadaptasi dari karya penulis-penulis lokal dengan tema cerita yang sangat relevan dengan masyarakat Indonesia.

“Audioseries menjadi pelengkap dari beragam konten yang terlebih dulu hadir di aplikasi Noice seperti podcast, radio, audiobook, dan live streaming,” katanya pada acara konferensi pers, Kamis (10/11/22)

(kiri – kanan) Niken Sasmaya, Chief Business Officer (CBO) Noice dan Sweta Kartika, penulis Journal of Terror: Kelana

50 judul katalog audioseries tersedia di aplikasi Noice yang dapat didengarkan dari beragam genre seperti horor, komedi, fantasi, thriller, adult romance, hingga docuseries. Demi menyajikan konten audioseries yang berkualitas, Noice tidak hanya berkolaborasi dengan penulis lokal dan komunitasnya, tetapi juga berbagai platform storytelling dan pemberdayaan kreator lokal seperti KaryaKarsa, Novelme, Salihara, dan lain sebagainya.

Hampir serupa dengan tipikal konten audio lainnya, audioseries meraih antusiasme yang cukup tinggi dari pendengarnya karena sensasi theatre of mind yang ditawarkan. Lewat kekuatan narasi dan efek suara yang hadir di tiap cerita, audioseries ini membawa tiap pendengar untuk berpetualang dalam imajinasi mereka tanpa ada batas.

“Imajinasi yang muncul di benak tiap-tiap pendengar pasti berbeda-beda karena tidak dibatasi oleh dimensi dan ekspektasi visual yang umumnya terjadi saat menonton film ataupun konten hiburan berbasis visual lainnya,” imbuh Niken.

Ia melanjutkan, horor menempati peringkat pertama dari genre konten yang paling banyak didengar di aplikasi Noice, lalu diikuti oleh genre romance dan drama. Rata-rata waktu pendengar dalam mendengarkan genre horor ini, hampir 60 menit setiap harinya.

Seperti diketahui, masyarakat Indonesia memang memiliki ketertarikan tersendiri dengan konten bernuansa horor yang umumnya erat dikaitkan dengan cerita mistis rakyat dari tiap-tiap daerah nya.

Audioseries horor berjudul Journal of Terror: Kelana karya Sweta Kartika misalnya, saat ini telah didengarkan lebih dari 6 juta menit di aplikasi Noice dan karena popularitasnya, katalog tersebut telah memasuki season ke-2 dengan lebih dari 70 episode.

Journal of Terror: Kelana sebelumnya telah dikenal dalam format novel dan web series. Mengadaptasinya ke dalam format audioseries pun menjadi tantangan tersendiri bagi Sweta Kartika.

“Kalau di komik kan bisa 5 sampai 7 chapter, sementara di audioseries sampai 70 episode. Memenggal ceritanya agak rumit ya, nggak seperti di komik atau web series. Akhirnya kemarin itu diambil rumus 3 pemenggalan, ada intro, penjelasan panjang, lalu diakhiri dengan cliffhanger (cerita yang menggantung). Ini jadi kayak rumus penulis audioseries sekarang hehe,” cerita Sweta Kartika, penulis Journal of Terror: Kelana.

Selain Journal of Terror: Kelana, audioseries lain bergenre horor yang tidak kalah menarik antara lain Jagat Segoro Demit, Okultis, dan banyak lagi.

Ditambahkan oleh Niken, sejak hadir di Noice dari bulan April tahun ini, antusiasme dari pendengar terhadap konten audioseries terus bertumbuh secara positif baik untuk interaksi maupun retensi. “Setelah podcast, konten audioseries merupakan konten kedua yang paling banyak didengar pengguna Noice,” katanya.

Hingga bulan November ini, waktu yang dihabiskan pengguna untuk mendengarkan konten audioseries telah mencapai hampir 12 juta menit. Dan, rekor tertinggi diraih konten horor yang dipegang oleh Journal of Terror: Kelana yang telah didengarkan lebih dari 6 juta menit di aplikasi Noice.

“Riset, penyesuaian alur cerita, dan pemilihan VO (voice over) talent merupakan beberapa proses yang paling kompleks dalam pengembangan konten Journal of Terror: Kelana versi audioseries. Di season ke-2 ini pun saya terlibat langsung dalam seluruh prosesnya terutama dari sisi riset sebelum masuk ke tahap produksi dengan dukungan dari tim Noice. Tidak disangka, hasilnya melebihi ekspektasi karena ternyata cukup banyak yang antusias untuk mengulik kisah Prana, tokoh utama dalam cerita ini, dengan hadir secara langsung dalam petualangannya lewat imajinasi mereka masing-masing,” terang Sweta.

Selain mengadaptasi karya penulis lokal, Noice juga mengembangkan cerita-cerita menarik lain dengan dukungan para penulis internal. Beberapa yang telah dirilis dan menjadi karya original Noice di antaranya SOBER BANG!, Catatan Pembalasan Fajar, dan Kota Bunga.

Selain para penulis, menurut Niken, Noice juga membuka ruang kolaborasi dengan para VO talent lokal untuk tampil sebagai pengisi suara di konten-konten audioseries. “Serta tentunya berbagai pihak untuk terus memperkaya konten-konten berkualitas di Noice,” tutup Niken.

Bagaimana, sudah siap berimajinasi tanpa batas? Jangan lupa gunakan earphone untuk mendapatkan sensasi maksimal saat mendengarkan konten audioseries di Noice.

Foto: JFK, Ist

You may also like
Latest Posts from Majalahjustforkids.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *