Ketika Bumi masih dihuni oleh binatang-binatang raksasa, hiduplah seorang anak Tyrannosaurus bernama Trono.
Trono berteman baik dengan Ptero, seekor anak Pterosaurus yang bisa terbang.
Suatu hari, Trono bermain di pantai. “Wajahmu sedih sekali,” sapa Ptero. ”
Di mana aku bisa membeli sepasang sayap seperti milikmu, Ptero?” tanya Trono.
Ptero tertawa. “Tidak bisa, Trono. Aku lahir dengan kedua sayap ini, sama seperti kau lahir dengan kedua tangan kecilmu yang kuat itu,” hibur Ptero.
Pada suatu pagi, Trono berdiri di tepi sebuah tebing, siap dengan sayap buatan yang ditempelkan di punggungnya.
1..2..3..Hup! Trono meloncat. Tetapi… “Tolooong!” Trono jatuh tanpa sempat terbang.
Untung saja di dasar tebing tumbuh pohon-pohon yang besar dan kuat. Pohon-pohon itu menopang tubuh Trono sehingga dia selamat.
Trono ditertawakan oleh para dinosaurus yang ada di situ. Trono menjadi patah semangat.
Ptero datang menghiburnya. “Kegagalan hanya langkah pertama menuju keberhasilan. Aku yang lahir dengan sayap pun perlu latihan berkali-kali untuk bisa terbang,” hibur Ptero.
Trono berterimakasih pada Ptero dan memutuskan untuk mencoba terbang lagi.
Hari berganti hari, tetapi tidak ada kabar dari Trono. Ptero khawatir dan memutuskan untuk menjenguk Trono.
Dalam perjalanannya, Ptero melihat sebuah benda aneh berbentuk segitiga yang melayang layaknya burung.
Ptero menghampiri benda aneh itu. “Trono! Luar biasa! Kamu akhirnya bisa terbang!” ucap Ptero.
Ternyata, benda segitiga itu adalah alat bantu terbang yang dipakai Trono!
“Aku bukan Pterosaurus sepertimu. Jadi mustahil aku bisa terbang dengan sayap.
Aku membuat sebuah benda yang membantuku terbang! Kuberi nama benda ini Gantole!” jelas Trono.
Sejak saat itu para dinosaurus yang semula mengejek Trono, menjadi kagum.
Tidak mustahil untuk mewujudkan mimpimu jika kamu mau bekerja keras dan pantang menyerah!
Cerita: Seruni Ilustrasi: JFK
