Di sekolah, pasti kalian pernah belajar tentang tradisi masyarakat zaman dahulu yang membuat api dari batu dengan cara menggesek-gesekkannya. Nah, di masyarakat Papua ada tradisi yang bertahan hingga kini yaitu tradisi Barapen yang artinya bakar batu. Seperti apa, ya?
Kita patut bersyukur di era modern ini masih ada masyarakat yang tetap mempertahankan adat istiadatnya. Salah satunya adalah masyarakat Papua yang tetap mempertahankan tradisi Bakar Batu atau yang biasa disebut Barapen.
Barapen atau pesta Bakar Batu merupakan ritual tradisional masyarakat Papua sebagai bentuk rasa syukur atas berkat yang melimpah. Tak hanya itu, pesta Bakar Batu juga digelar kala menyambut tamu agung atau saat ada pernikahan.
Tak hanya saat senang, saat ada kematian pun mereka menggelar Bakar Batu sebagai ungkapan rasa berkabung.
Sarana Perdamaian
Jika ditelisik, upacara Barapen ini ternyata memiliki makna yang mendalam. Tradisi Bakar Batu membuktikan bahwa masyarakat Indonesia masih rukun dan memiliki rasa perdamaian. Terbukti, jika ada tamu yang berkunjung, mereka akan menyambutnya suka cita dengan menggelar pesta Bakar Batu.
Tata Cara Bakar Batu
Secara gotong royong, terlebih dahulu mereka membuat api dengan cara menggesekkan sebuah rotan pada permukaan batang kayu di atas rumput. Setelah api berhasil dibuat dan rumput terbakar, lalu ditaruh batu-batu di atasnya. Itulah sebabnya tradisi ini disebut dengan Bakar Batu.
Nah, batu-batu yang sudah panas itu kemudian digunakan untuk membakar bahan makanan. Panas dari batu itulah yang akan membuat bahan makanan menjadi matang. Setelah itu, bersama-sama mereka pun menikmati makanannya. (Nov)
====
Yang Khas dari Papua:
Rumah Adat : Honai
Alat Musik : Atowo, Tifa, Fu
Lagu Daerah : Apuse, Yamko Rambe Yamko
Makanan Khas : Buah Matoa
Tarian Daerah : Tari Musyoh, Tari Selamat Datang
Ibukota : Jayapura