Di sebuah desa yang subur dan kaya akan hasil alamnya, hiduplah seorang penggembala bernama Thomas. Ia memiliki seekor sapi jantan berjenggot yang sudah dipeliharanya sejak kecil.

Sehari-hari Thomas bekerja di peternakan sapi milik Paman Ronald. Thomas sangat bersyukur bisa bekerja di peternakan Paman Ronald. Selain karena bisa mendapatkan uang, ia juga tidak perlu repot mencari makanan untuk sapinya.

Suatu hari, seorang saudagar kaya datang ke peternakan Paman Ronald. Saudagar itu sangat terkejut melihat ada seekor sapi berjenggot. “Sapimu itu unik sekali, Ronald. Bisakah aku memilikinya?” ujar sang saudagar. “Itu bukan sapi milikku. Tapi milik gembalaku,” jawab Paman Ronald.

“Aku ingin bertemu dengannya,” seru si saudagar. Paman Ronald lalu memanggil Thomas dan menjelaskan niat saudagar kaya yang ingin memiliki sapinya.

“Aku tidak akan menjual sapi ini kepada siapa pun!” ucap Thomas tegas. “Aku akan memberikan uang, berapa pun yang kamu minta,” ucap si saudagar seraya memberikan uang. Tapi Thomas malah mengembalikan uang tersebut.

“Memang apa bedanya sapiku dengan sapi-sapi Paman Ronald? Sama-sama sapi kok!” ucap Thomas. “Tentu saja beda, sapimu itu unik, berjenggot! Dan aku pernah bermimpi, jika aku memiliki sapi berjenggot maka usahaku akan lancar terus!” jelas si saudagar. “Maaf, tapi aku tidak akan pernah menjualnya!” ucap Thomas yang kemudian pergi meninggalkan saudagar kaya itu.

Beberapa hari kemudian, saudagar itu datang kembali. Paman Ronald terkejut dan segera memanggil Thomas. “Tuan, sudah aku bilang berulang kali bahwa aku tidak akan menjual sapiku!” kata Thomas. “Tolonglah, akan aku serahkan sebagian hartaku untukmu jika engkau bersedia menjual sapimu padaku..,” pinta si saudagar memelas.

“Sapiku hanya sapi biasa, sama seperti sapi-sapi Paman Ronald!” kata Thomas. “Mungkin bagimu ini memang sapi biasa, namun bagiku sapi ini akan membawa keberuntungan!” ucap si saudagar. Thomas sebenarnya ingin tertawa mendengar perkataan saudagar kaya itu. “Mana mungkin hanya karena sapiku berjenggot, bisa membawa keberuntungan?” pikir Thomas.

Setelah lama berfikir, Thomas pun mendapatkan ide. “Baiklah, karena tuan memaksa, besok siang tuan bisa mengambil sapiku! Aku hanya meminta seperempat dari harta tuan saja,” ujar Thomas. Saudagar tersebut menyetujui permintaan Thomas.

Malamnya, Thomas pergi ke peternakan Paman Ronald dan tentunya dengan membawa sapi berjenggotnya. Thomas akan menjalankan rencananya untuk membuat si saudagar kaya jera dan tidak menemuinya kembali.

Paman Ronald sebagai pemilik peternakan, dengan senang hati membantu Thomas. Thomas pun membuat semua sapi Paman Ronald menyerupai sapi miliknya, yaitu menjadi berjenggot.

Keesokan harinya, saudagar kaya itu datang memenuhi janji dengan membawa seperempat harta miliknya. Namun betapa terkejut si saudagar ketika melihat semua sapi di peternakan Paman Ronald memiliki jenggot persis seperti sapi milik Thomas.

Thomas berkata kepada saudagar kaya itu, jika berhasil menemukan sapi berjenggot miliknya, maka saudagar kaya itu tidak akan mengganggunya lagi. Dengan penuh semangat, saudagar kaya itu pun menerima tantangan Thomas.

Saudagar kaya itu kemudian menarik seekor sapi berjenggot yang ia rasa milik Thomas. Ia pun menyerahkan seperempat harta miliknya kepada Thomas dan berjanji tidak akan menemuinya lagi.

Setelah saudagar kaya itu pergi, Thomas dan Paman Ronald menertawakan tingkah bodoh saudagar itu. Bagaimana bisa ia yakin sapi yang dibawanya adalah milik Thomas, sedangkan sapi berjenggot milik Thomas sudah disembunyikan di belakang rumah Paman Ronald.

Sejak saat itu, saudagar kaya tersebut tidak pernah kembali lagi ke peternakan. Entah karena merasa tertipu dan enggan kembali, atau malah sedang bergembira memiliki sapi berjenggot? Tidak ada satu pun yang tahu!

 

Cerita: JFK     Ilustrasi: JFK

You may also like
Latest Posts from Majalahjustforkids.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *