Berawal dari bintang iklan dan merambah dunia tarik suara, Shafa Tasya Kamila begitu dikenal sebagai artis cilik di era tahun 98-an. Album berjudul “Libur Telah Tiba” semakin melambungkan namanya dan menempatkannya sebagai artis cilik papan atas kala itu. Sempat menghilang dari dunia keartisan, siapa sangka Tasya Kamila, begitu ia biasa disapa, kini hadir kembali dengan membawa berbagai prestasi!
Shafa Tasya Kamila, gadis kelahiran Jakarta, 22 November 1992 ini mulai terjun ke dunia hiburan sejak masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak, di usianya yang masih 6 tahun. Awalnya, secara tak sengaja seorang Ibu menawari Tasya menjadi bintang iklan dan mengantarnya ke salah satu biro iklan. Setelah melalui beberapa kali casting, Tasya akhirnya dikontrak untuk sebuah produk susu.
Sejak itu, Tasya pun menjadi bintang iklan di beberapa produk. Dan di tahun 1998, anak bungsu dari tiga bersaudara, pasangan Bapak Gatot Permadi dan Ibu Isverina ini mendapat kontrak iklan eksklusif untuk produk pasta gigi. Wajahnya pun mulai dikenal saat membintangi produk pasta gigi tersebut hingga akhirnya Tasya bermain di beberapa judul sinetron.
Di sela-sela kesibukannya menjalani syuting iklan dan sinetron, Tasya kecil masih menyempatkan diri untuk ikut les menyanyi. Bahkan di usianya yang ke-8 tahun di tahun 2000, Tasya mendapat kesempatan masuk dapur rekaman dan mengeluarkan album perdananya dengan lagu andalan “Libur Telah Tiba”. Lagu anak-anak yang melegenda hingga saat ini, Kids.
Duta Lingkungan Hidup
Tahun 2005, Tasya sempat didaulat menjadi Duta Lingkungan Hidup oleh Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia. Tahun 2007, Tasya juga diangkat sebagai Duta Kampanye Minum Susu. Tamat SMA di tahun 2010, Tasya kemudian menempuh pendidikan tingginya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Dan di akhir tahun 2012, Tasya meluncurkan album remaja perdananya yang berjudul “Beranjak Dewasa” untuk menghapus image-nya sebagai penyanyi cilik.
Lulus sebagai Sarjana Ekonomi di tahun 2013, pada tahun 2016 Tasya melanjutkan pendidikannya di Columbia University, New York, Amerika Serikat dengan beasiswa penuh dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan lulus tahun 2018 dengan gelar Master of Public Administration. Sebelum lulus, Tasya pernah menjadi perwakilan Indonesia dalam forum PBB dan menjadi pembicara dalam Xchange International Youth Summith 2018.
Pentingkan Pendidikan
Diakui Tasya, ia merupakan tipe orang yang sangat ingin tahunya tinggi. Ia selalu penasaran akan berbagai hal, kenapa bisa begitu kenapa bisa begini. Itulah yang membuatnya lebih memilih menekuni dunia pendidikan dibandingkan karir keartisannya. Ia selalu ingat pesan almarhum sang Ayah yang mengatakan kalau uang itu bisa saja habis tapi kalau ilmu tak bisa habis.
Menurut Tasya, di dunia pendidikan tidak hanya mendapatkan ilmu tapi juga pendidikan karakter, koneksi, dan pandangan karir selama mengenyam pendidikan. Tahukah, Kids? Setiap menjelang ujian, Tasya selalu menghabiskan waktunya di perpustakaan, lho. Ternyata, dibanding belajar di rumah, Tasya lebih suka belajar di perpustakaan. Alasannya, jika belajar di rumah ia tidak bisa fokus. Baginya, suasana perpustakaan jauh lebih mendukung untuk bisa fokus belajar.
Foto: Ist