Kuki kurcaci dan Raro raksasa duduk bersama dan terlihat murung. Kanci kancil yang sedang bersenandung bahagia, langsung menghentikan senandungnya ketika melihat mereka. “Ada apa dengan kalian?” tanya Kanci. “Nona Hera marah pada kami karena rumah kacanya rusak,” jawab  Kuki dan Raro.

Kanci melihat rumah kaca buatan Raro dan Kuki. “Bangunannya bagus, hanya tak terawat. Sama dengan tanaman di dalamnya,” gumam Kanci prihatin. “Kanci, Kuki, dan Raro tidak bisa membuat rumah kaca!” seru Nona Hera marah. “Kalau begitu, aku akan minta jin Jini dari botol ajaib, membuat rumah kaca untuk Anda,” hibur Kanci.

Jini dengan senang hati mewujudkan permintaan Nona Hera. “Abrakadabra! Jadilah rumah kaca!” seru Jini sambil menepuk tangannya. Sebuah rumah kaca yang lebih besar dari rumah kaca Kuki dan Raro muncul. “Nona Hera, rumah kacaku lebih bagus dari milikmu sebelumnya, kan?” tanya Jini. “Iya, aku senang sekali,” Nona Hera gembira.

Setahun pun berlalu. Suatu sore, Kanci melihat Jini menangis sedih. “Apa Nona Hera memarahimu?” tanya Kanci. “Iya, benar. Rumah kaca buatanku sekarang rusak dan jelek. Nona Hera kecewa,” cerita Jini tersedu. Kanci menengok rumah kaca buatan Jini dan melihat keadaannya sama seperti rumah kaca buatan Kuki dan Raro.

“Kanci, apakah tidak ada yang bisa membuat rumah kaca bagus?” tanya Nona Hera murung. “Aku kenal seorang lagi, yaitu Peri Lala. Akan kuminta dia membuat rumah kaca dengan tongkat sihirnya,” jawab Kanci.

Peri Lala menyanggupi permintaan Kanci dan Nona Hera. “Aku yakin rumah kaca buatanku tidak akan rusak,” ujar Peri Lala tersenyum percaya diri. Ia mengayunkan tongkat sihirnya dan sebuah rumah kaca yang bagus muncul. “Indah sekali!” seru Nona Hera gembira.

Tahun pun berlalu. Suatu hari, Peri Lala datang mengadu pada Kanci. Dia sedih karena Nona Hera memarahinya. “Pasti karena rumah kaca buatanmu sekarang rusak,” tebak Kanci. “Bagaimana kau tahu?” tanya Peri Lala bingung. “Sudah saatnya aku memberitahu sesuatu pada Nona Hera,” kata Kanci dengan sorot mata penuh keyakinan.

“Kenapa rumah-rumah kacaku selalu rusak dan tumbuhan di dalamnya layu? Raksasa, kurcaci, jin, bahkan peri semuanya payah. Padahal mereka punya kekuatan sihir!” keluh Nona Hera. “Tidak, Nona Hera, kaulah yang salah. Apa gunanya sihir mereka jika semua rumah kaca yang dibangun untukmu, tak pernah kau rawat dengan baik?” nasihat Kanci. “Tapi, bukankah seharusnya yang membuatlah yang merawatnya?” tanya Nona Hera. “Tidak, kau yang meminta, kau yang harus merawatnya. Itu tanggung jawabmu,” jawab Kanci. “Selama ini, aku hanya ingin punya rumah kaca bagus dan baru. Aku tak mau susah payah mengurusnya,” tutur Nona Hera menyesal.

Nona Hera minta maaf pada kurcaci Kuki, raksasa Raro, jin Jini, dan peri Lala. Ia pun merawat rumah-rumah kaca yang sudah dibangun. Kini, semua rumah kaca dan tanaman di dalamnya menjadi indah. (Teks: Seruni/ Ilustrasi: Fika)

You may also like
Latest Posts from Majalahjustforkids.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *