“Tidak… tidak…!” teriak Lutfi keras ketika teman-teman bermainnya menyemprotkan air padanya. Teman-temannya pun bingung atas kelakuan Lutfi yang teriak-teriak ketakutan dengan amat sangat. Lutfi langsung pergi meninggalkan teman-temannya tanpa berkata apa-apa.
Dua hari … hingga seminggu, Lutfi belum juga berbicara dengan teman-temannya. “Aku jadi tidak enak nih dengan Lutfi, sebaiknya bagaimana ya?” tanya Leticia pada Rido dan Ihsan teman satu permainannya. Mereka berempat dulu adalah teman sepermainan sejak TK, tetapi saat ini hubungan mereka sedikit terganggu karena kejadian itu.
“Lutfi…! Lutfi…!” panggil Rido, Leticia, dan Ihsan di depan rumah Lutfi. Tidak berapa lama, keluarlah Mama Lutfi. “Tante, kami ke sini mau minta maaf pada Lutfi, karena kami sudah menyemprotnya dengan air,” ucap Leticia. “Lutfi marah dan hingga sekarang tidak mau berbicara dengan kami,” jelas Rido.
“Kalian tidak tahu kalau Lutfi itu takut dengan air yang sangat deras?” tanya Mama Lutfi. “Tidak Tante, kami tidak tahu, kenapa Lutfi begitu takut?” tanya Ihsan bingung karena menurut dia air selang yang deras biasa saja.
“Lutfi itu trauma dengan air deras. Dulu ketika berlibur, dia sempat bermain di arena bermain air yang menjatuhkan air dari ketinggian 20 meter dalam jumlah sangat besar. Lutfi terkejut ketika air tumpah ke tubuhnya. Karena itu dia hingga saat ini trauma dengan air deras, mandi saja tidak berani menggunakan shower,” jelas Mama Lutfi.
Leticia, Rido, dan Ihsan pun tahu permasalahannya kenapa Lutfi tidak mau berbicara pada mereka dan mereka pun menyesal karena sudah menakuti Lutfi. “Tante, kami menyesal dan tidak tahu kalau Lutfi takut dengan air deras, kami mau minta maaf,” ucap Ihsan, Rido, dan Leticia berbarengan.
“Kalau kalian mau minta maaf padaku, kalian harus dihukum dulu,” ucap Lutfi yang tiba-tiba muncul dari balik pintu. Lutfi meminta teman-temannya membersihkan dan menyapu halaman rumahnya hingga bersih.
Satu jam berlalu, Leticia, Rido, dan Ihsan hampir menyelesaikan hukuman yang diberikan Lutfi. Tiba-tiba Lutfi mengeluarkan selang dan menyemprotkan pada mereka semua.
“Hahaha… aku berhasil membuat kalian dihukum dan aku juga berterimakasih karena aku bisa sedikit melupakan traumaku dengan air deras. Kemarin aku sudah berani mandi menggunakan shower, terimakasih!” jelas Lutfi senang dan bahagia karena sudah berkumpul kembali dengan teman-temannya.
Cerita: JFK Ilustrasi: JFK