Pagi itu, kamar Bimo sangat berantakan. Buku berserakan dimana-mana. “Bimo belajar atau menghancurkan kamar sih!” ucap Mama jengkel sambil geleng-geleng kepala.

“Eh, Mama. Maaf ya berantakan kamarnya. Kemarin, aku belajar sampai malam karena hari ini aku ada 2 ujian,” tutur Bimo senyum-senyum masuk kamar dan bergegas berganti baju seragam.

“Bimo… sarapan dulu!” seru Mama. “Hari ini ujian apa?” tanya Ayah di sela-sela sarapan. “Bahasa dan Sains,” jelas Bimo sembari menyelesaikan sarapannya. “Ayah, Ibu, doakan Bimo ya,” ujar Bimo menyalami Ayah dan Ibunya.

Sampai di sekolah, Bimo langsung masuk kelas. Hari ini ia tidak mau bermain karena nanti bisa kecapaian sebelum ujian. “Bimo, ayo main! Anak-anak sudah menunggu di lapangan!” seru Widodo temannya. “Tidak, aku tidak main dulu selama ujian ini!” tolak Bimo.

“Teeettt…!” Bel berbunyi. Murid-murid berhamburan masuk kelas dan duduk rapi di depan meja masing-masing.

“Anak-anak, kerjakan sendiri-sendiri ya!” seru Bapak Burhan, guru di kelas Bimo. Suasana kelas menjadi sangat hening. Bimo yang telah belajar untuk ujian terlihat tenang menjawab semua soal.

Sepuluh menit menjelang berakhirnya ujian, Bimo sudah selesai mengerjakan ujian. Bimo pun mengumpulkan ujian pada Bapak Burhan. Beberapa temannya ada juga yang sudah selesai, tetapi ada juga yang belum selesai.

“Apakah kamu bisa menjawab soal-soal tadi, Bimo?” tanya Widodo ketika waktu istirahat. “Ya. Kalau kamu bagaimana, Wid?” tanya Bimo. “Nggak bisa, susah,” jawab Widodo malu. Bimo bersyukur dia belajar semalam. Dia dapat menyelesaikan ujian dengan baik.

 

Cerita: JFK     ilustrasi: JFK

You may also like
Latest Posts from Majalahjustforkids.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *