Musik selalu menjadi bagian penting dari aplikasi TikTok. Seperti yang kita lihat, musik tak pernah lepas dalam berbagai video yang diunggah oleh penggunanya atau para TikTokers. Tak heran kalau banyak sekali lagu-lagu yang bahkan lawas sekalipun, akhirnya kembali tenar karena menjadi viral di TikTok. Meskipun bukan platform streaming musik, tapi peran TikTok dalam industri musik tak bisa dianggap sepele. Bisa dibilang, lagu yang sukses/viral di TikTok, bisa dipastikan akan diikuti kesuksesan pula di platform lain. Hmm….
Moms dan Dads atau bahkan si buah hati pasti familiar dengan lagu “I’m Just a Kid” dari Simple Plan. Lagu ini padahal telah lama diluncurkan, tepatnya 18 tahun lalu di tahun 2002. Bisa jadi dulu lagu itu sudah Moms dan Dads kenal di zaman remaja atau SMA, tapi si buah hati dan kalangan generasi Z pun kini mengenalnya setelah video-video yang memakai musik latar lagu tersebut viral di TikTok.
Ya, dengan kepopuleran TikTok di seluruh dunia dan kemampuannya menjangkau dengan mudah segala macam kalangan, usia dan profesi, TikTok menjadi medium baru bagi musisi maupun label untuk mempromosikan lagu-lagunya. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu pemain yang berkecimpung di industri musik, Erik Purwanto, Digital Marketing Domestic Manager, Sony Music Entertainment Indonesia. Pada acara diskusi bertajuk “Inovasi di Industri Musik #SamaSamadariTikTok” hari ini, Rabu (04/11), ia mengatakan bahwa teknologi yang dimiliki TikTok bisa memberikan audiens kepada semua pengguna, tidak terkecuali para musisi baik yang baru muncul ataupun yang sudah lama berkarir.

“Salah satu penyanyi di bawah label kami, Terry Shahab, yang lagunya diluncurkan beberapa tahun lalu kini menjadi terkenal lagi setelah digunakan menjadi latar belakang berbagai video viral di TikTok. Hal ini tentunya menjadi suatu kesempatan baru bagi para musisi dan label untuk memperkenalkan kembali lagu-lagu yang sebelumnya tidak dikenal oleh Gen Z yang mendominasi di TikTok,” katanya.
Ya, menurut survei yang dilakukan oleh Ypulse terhadap Gen Z dan millennials dari berbagai negara, terlihat bahwa lebih dari 50% responden mengetahui soal lagu baru atau yang baru mereka dengar melalui platform digital. TikTok menyaksikan hal ini dengan berbagai pencapaian yang dialami oleh para musisi di mancanegara, seperti Lil Nas X yang merajai tangga lagu setelah meluncurkan lagu “Old Town Road” di TikTok, atau lagu “I’m Just a Kid” dari Simple Plan yang mendapatkan sertifikat platinum 18 tahun setelah diluncurkan, berkat tantangan yang viral dengan lagu ini di TikTok.
Bisa dibilang, engagement yang dihasilkan di TikTok jadi parameter engagement di sosial media atau platform lain. Itu berarti, bila suatu musik/lagu mendapat respons audiens yang tinggi di TikTok bahkan viral, maka biasanya akan diikuti oleh tingginya respons di platform lain. “Dampaknya, nggak hanya satu lagu yang sedang diminati aja yang naik engagement-nya, melainkan lagu-lagu lain di album si musisi itu, jadi ikut naik. Bahkan masuk chart atau tangga lagu yang populer,” tutur Erik.

Fenomena ini juga diamini oleh Dipha Barus, DJ dan produser musik. Ia melihat bahwa TikTok bisa menjadi sarana peluncuran lagu baru ataupun untuk menemukan bakat baru secara global. “TikTok menjadi jembatan bagi kami, para musisi, untuk terhubung dengan penggemar dari semua negara dan juga audiens baru. Tidak jarang, audiens baru ini juga berpotensi menjadi bakat baru di bidang musik yang bisa diajak berkolaborasi langsung di aplikasi TikTok,” katanya.
Bagi ia pribadi, beradaptasi dengan teknologi termasuk TikTok yang saat ini menjadi tren, adalah penting untuk dilakukan di tengah kondisi pandemi ini. “Saya nemuin banyak hal unik di tahun ini, saya jadi mengulik sisi lain di industri musik, karena saat ini semua orang fokus ke digital music. Saya juga jadi mengulik-ulik cara mempromosikan karya dengan bahasa atau tren yang sedang berlangsung saat ini, dan itu sebagian besar ada di TikTok. Sekarang juga saya jadi lebih mudah mencari talent baru ataupun melakukan kolaborasi dengan kreator-kreator dari TikTok. Hal lain yang saya rasakan langsung adalah, saya jadi merasa lebih dekat ke audiens,” katanya.

Dengan menggabungkan algoritma, komunitas kreatif dan fitur lengkap di aplikasi, TikTok menawarkan berbagai kesempatan yang dapat mendorong inovasi di dunia musik. Mulai dari mengadakan tantangan dengan menggunakan lagu baru, memanfaatkan fitur duet untuk berkolaborasi, atau memanfaatkan fitur live streaming untuk mendapatkan dan terhubung dengan pengguna lainnya.
“Di TikTok, kami senang berkolaborasi dengan para kreator dan menginspirasi kreativitas baru di komunitas kami. Untuk itu, TikTok kerap menjadi rumah bagi para musisi dan kreator musik untuk menampilkan bakatnya, mengembangkan basis penggemarnya, dan juga menghasilkan lagu yang hits. Mulai dari membantu musisi baru untuk ditemukan oleh para label atau produser, hingga meluncurkan lagu baru secara eksklusif, TikTok telah menjadi batu loncatan bagi para musisi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia,” tutup Angga Anugrah Putra, Head of User and Content Operations, TikTok Indonesia.
Foto: Efa