Belakangan ini, kita ketahui tindakan pelecehan seksual kerap terjadi di dalam sarana transportasi umum, yang rentan dialami oleh kaum wanita.
Menurut data, 8 dari 10 perempuan pernah mengalami pelecehan seksual di ruang publik.
Seiring dengan perayaan Hari Perempuan
Internasional di bulan Maret, L’Oréal Paris bersama PT JakLingko Indonesia, PT KAI (Persero),
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), PT LRT Jakarta, PT MRT Jakarta, dan PT Transjakarta
menggelar kampanye bersama Stand Up Melawan Pelecehan Seksual di Transportasi Umum.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembekalan efektif dalam melawan pelecehan seksual di ruang publik menggunakan Metodologi Intervensi 5D L’Oréal Paris yang dikembangkan
bersama dengan para pelatih profesional.
Adapun metode Intervensi 5D (Dialihkan, Dilaporkan, Dokumentasikan, Ditegur, dan Ditenangkan) telah diakui oleh sejumlah ahli sebagai pilihan yang aman, mudah diaplikasikan, praktis, dan efektif untuk digunakan baik bagi saksi maupun korban pelecehan seksual sebagai solusi yang dapat membantu saksi untuk berani mengambil tindakan.
Bintang Puspayoga, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mengingatkan kepada masyarakat agar tidak takut untuk melaporkan tindak kekerasan seksual yang ditemui di berbagai ruang publik melalui kanal-kanal layanan pengaduan ataupun petugas berwajib.
KemenPPPA telah memiliki layanan pengaduan SAPA 129 yang dapat diakses melalui call center SAPA 129 atau WhatsApp 08111-129-129.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Risal Wasal, menyampaikan
jumlah penumpang wanita mendominasi perjalanan KRL Jabodetabek sebesar 53% berdasarkan data hasil survey yang diadakan oleh DJKA pada tahun 2022 dengan melibatkan lebih dari 2000 responden.
Selain itu, rata rata pergerakan masyarakat dengan KRL mencapai lebih dari 750.000 per hari. Dari sejumlah 750.000 penumpang per hari ini, didominasi penumpang wanita.
“Melalui kegiatan kampanye bersama lawan pelecehan seksual di transportasi umum ini, saya
kembali mengingatkan sekaligus mengajak masyarakat pengguna transportasi umum untuk
membangun kesadaran saling menjaga kenyamanan dan keselamatan pengguna transportasi umum, khususnya dari tindakan pelecehan seksual,” katanya.
Cinta Laura, L’Oréal Paris Brand Ambassador dan Stand Up Advocate mengatakan, “Saya berkesempatan untuk berbincang dengan para komuter dan petugas transportasi umum, serta menggali lebih dalam mengenai fenomena ‘bystander effect’ untuk memahami mengapa sebagian dari para komuter yang menyaksikan pelecehan mungkin ada yang enggan melakukan intervensi pada saat kejadian. Dengan mendengar
langsung dari mereka, saya mendapatkan perspektif lebih luas akan pentingnya pemahaman
masyarakat akan teknis Metode Intervensi 5D agar para saksi dapat melakukan intervensi
secara efektif untuk melawan kejadian pelecehan seksual di ruang publik.”
“Bystander effect” atau “efek pengamat/saksi” adalah teori psikologi sosial yang menunjukkan reaksi psikologis ketika seseorang membutuhkan pertolongan tapi orang-orang di sekitarnya tidak ada yang membantu karena sama-sama beranggapan bahwa akan ada orang lain yang akan menolong korban, sehingga pada akhirnya tidak ada orang yang menolong sama sekali.
Fenomena bystander effect ini menjadikan para saksi terpaku menyaksikan korban meminta tolong dengan berharap ada orang lain yang akan
membantunya.
Direktur Utama PT JakLingko Indonesia, Mega Tarigan, mengatakan, “Kami melihat besarnya
manfaat membangun awareness di sekitar, khususnya bagi para pengguna transportasi umum.
Harapannya, upaya edukasi ini akan membantu meningkatkan rasa aman dan nyaman bagi
pengguna, pelaju, sehingga mereka tidak merasa ragu memilih transportasi umum. Ayo naik
transportasi umum, jangan takut naik transportasi umum, transportasi umum aman nyaman,
jadilah ‘hero’ disekeliling kita untuk bersama-sama lawan pelecehan seksual di transportasi
umum”.
Melanie Masriel, Chief of Corporate Affairs, Engagement & Sustainability L’Oréal
Indonesia mengatakan, “Sejak lebih dari 52 tahun yang lalu, L’Oréal Paris telah menggaungkan
pesan pemberdayaan perempuan melalui “Because you’re worth it”, inilah mengapa L’Oréal
Paris mengusung gerakan Stand Up untuk melawan pelecehan seksual yang dapat mengganggu self-worth kita, melalui upaya nyata yang memobilisasi semua pemangku kepentingan dan membekali masyarakat yang sekiranya mengalami fenomena bystander effect dalam menyaksikan peristiwa pelecehan seksual di ruang publik untuk dapat bertindak secara efektif melalui Metode Intervensi 5D ini,” tutupnya.
Foto: Ist