Sepak Raga atau dalam bahasa Minang sipak rago adalah salah satu permainan tradisional yang berkembang di wilayah Minangkabau, Sumatera Barat. Permainan ini dimainkan oleh 5 sampai 10 orang dengan cara membentuk lingkaran di suatu lapangan terbuka, dimana bola raga tersebut dimainkan dengan kaki dengan teknik-teknik tertentu, sehingga bola tersebut berpindah dari satu orang pemain kepada pemain lainnya tanpa jatuh ke tanah.
Bola raga terbuat dari daun kelapa muda atau kulit rotan yang dianyam menggunakan tangan berbentuk bulat seperti bola.
Mirip Takraw
Sekilas Sipak Rago memang agak mirip dengan olahraga sepak takraw yang menggunakan bola rotan, perbedaannya pada sipak rago tidak menggunakan net.
Pada zaman dahulu, permainan sepak raga dilakukan oleh para pemuda di kampung-kampung pada sore hari untuk mengisi waktu luang dan sebagai sarana hiburan.
Penilaian Berdasarkan Kemahiran
Tidak ada penilaian yang baku pada permainan ini, karena permainan ini tidak dipertandingkan. Yang ada hanya penilaian pada kemahiran pemain dalam memainkan bola supaya tidak jatuh ke tanah.
Permainan ini sekarang masih dapat dijumpai di daerah pinggiran Kota Padang dan juga daerah-daerah lain di Sumatera Barat, akan tetapi di wilayah perkotaan sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat. Akhir-akhir ini, permainan sepak raga sudah mulai diperlombakan dan sudah banyak grup-grup sepak raga yang mulai bermunculan. (JFK/Nov)
***
Yang Khas dari Minangkabau:
Pahlawan Nasional: Tuanku Imam Bonjol, Rasuna Said, Haji Agus Salim, Sutan Syahrir
Bahasa: Minang, Melayu
Tarian: Tari Piring, Tari Pasambahan, Sijoban, Radang
Rumah Adat: Rumah Gadang
Makanan: Dendeng Balado, Rendang, Sate Padang, Asam Pedas