Jakarta, majalahjustforkids.com – Suntory Garuda Beverage (SGB) kembali meluncurkan modul pembelajaran pelestarian air bersih dan lingkungan terbaru. Bertajuk “Mizuiku Outdoor Class” modul pembelajaran ini mengajak anak-anak belajar di luar kelas untuk berinteraksi langsung dengan alam. Tujuannya adalah agar anak-anak memperoleh pengalaman nyata yang unik untuk membangun kesadaran terhadap pentingnya menjaga air bersih dan melestarikan lingkungan secara keseluruhan.

Nah, pada hari Kamis (09/2/23) lalu, Just For Kids berkesempatan mengikuti penerapan  modul “Mizuiku Outdoor Class 2023” lewat kegiatan trekking bersama di Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Turut hadir mengikuti Mizuiku Outdoor Class ini adalah perwakilan dari Tim Mizuiku PT Suntory Garuda Beverages, Puslatmas PGL Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Pusat Kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Himpunan Penggiat Adiwiyata Indonesia dan Fasilitator Mizuiku, serta Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup dari Kota Jakarta dan Bogor.

Pada penerapan Mizuiku Outdoor Class  melalui kegiatan trekking bersama tersebut, para peserta dibekali terlebih dahulu dengan pemahaman akan faktor keselamatan. Lalu setelah itu, dengan dipandu oleh pendamping, para peserta menyusuri rute trekking yang akan melewati 5 pos. Masing-masing pos berisi game edukasi terkait air dan lingkungan.

Contohnya, ada game menampung air dari sungai dan mengalirkan melalui pipa yang disambung bersama tim. Ada pula game edukasi terkait cara menyaring air kotor. Jadi, setiap kelompok dibekali dengan berbagai bahan seperti kapas, pasir, batu kerikil, arang untuk disusun sedemikian rupa agar air yang kotor menjadi bersih dan bening. Pengetahuan dan permainan ini sangat menarik untuk diterapkan oleh anak-anak.

Ada pula game cepat mengambil bola yang diselipi pengetahuan bahwa bola besar melambangkan sampah organik, bola kecil melambangkan sampah non organik untuk dikumpulkan di tempat sampah. Lalu, pada akhir rute dilakukan kegiatan menanam pohon.

Semua kegiatan belajar di luar kelas dan berinteraksi dengan alam ini tentunya sangat menarik untuk diterapkan kepada anak-anak usia sekolah.

Dalam Kelas dan Luar Kelas

Ditemui di sela-sela kegiatan trekking bersama sebagai wujud penerapan modul “Mizuiku Outdoor Class 2023”, Ibu Evelyn Indriani, Head of Corporate Relation & Communication PT Suntory Garuda Beverage mengatakan bahwa selama ini pendidikan Mizuiku di Indonesia baru dilakukan di dalam kelas.

“Mizuiku itu berasal dari bahasa Jepang yakni mizu (air) dan iku (pendidikan), sehingga artinya pendidikan aku cinta air bersih. Selama ini pendidikan Mizuiku di Indonesia baru dilakukan di dalam kelas, meskipun sebenarnya di negara asalnya Jepang sejak 20 tahun lalu telah ada 2 modul yakni di dalam kelas dan di luar kelas. Tujuannya supaya di dalam kelas anak-anak belajar secara teori seperti sifat air, bagaimana menjaga air, kemudian di luar kelas  mereka bisa langsung mempraktikkannya,” ujar Ibu Evelyn.

Evelyn Indriani, Head of Corporate Relation & Communication PT Suntory Garuda Beverage

Nah, program Mizuiku sudah diluncurkan di Indonesia  pada tahun 2019. Namun, program luar kelas sempat terkendala pandemi tahun 2020 hingga 2022. Sehingga tahun ini kami sangat senang bisa memulai Mizuiku Outdoor seperti yang dilakukan pula di Jepang dan berbagai negara Suntory yang lain,” terang Ibu Evelyn.

Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa modul Mizuiku Outdoor Class ini akan diberikan kepada sekolah-sekolah Mizuiku, yakni sekolah-sekolah adiwiyata yaitu sekolah yang sudah memiliki gerakan berbudaya lingkungan hidup yang diseleksi oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). “Tahun lalu, ada sekitar 128 sekolah yang tergabung menjadi sekolah Mizuiki, namun tahun ini naik menjadi hampir 150 sekolah dari seluruh Indonesia. Nantinya tahun ini modul pembelajaran akan diperluas lagi kepada sekolah-sekolah yang bukan adiwiyata, tujuannya agar lebih banyak lagi sekolah yang bergerak melestarikan air bersih,” imbuhnya.

Tim Mizuiku dan para pemangku kepentingan terkait (KLHK, Kemendikbudristek, HPAI, Dinas Lingkungan Hidup, Fasilitator Mizuiku, dan Perwakilan Kepala Sekolah) sedang mempraktekkan modul pemahaman daur air sebagai bagian dari rangkaian peluncuran Modul Mizuiku Outdoor Class, modul belajar mengajar di luar kelas tentang pelestarian air bersih dan lingkungan

Diharapkan, modul Mizuiku Outdoor Class bisa dilakukan minimal 1 kali selama sebulan oleh sekolah-sekolah di tiap daerah. “Lokasinya berganti-ganti dengan agenda luar kelas yang disesuaikan, yang pasti ada nilai positif yang diserap anak. Kemudian yang terbaru di tahun ini, kami juga melibatkan relawan mengajar. Nah, relawan ini nantinya akan mengajar ke 25 titik daerah yang sulit air bersih di wilayah Jabodetabek, Surabaya, Banten. Mereka akan pergi memakai mobil literasi untuk menjangkau daerah-daerah atau sekolah yang sulit mendapatkan akses air bersih,” pungkas Ibu Evelyn.

Diungkapkan oleh Ibu Evelyn, pada tahun 2023 ini, Mizuiku menargetkan untuk memberi edukasi kepada 37.000 anak, dari sekitar 120 – 150 sekolah Adiwiyata di delapan (8) area di Indonesia, termasuk Jakarta, Bogor, Tangerang, Sidoarjo, Pati, Banjarbaru, Gowa, dan tahun ini untuk pertama kalinya Mizuiku akan masuk di Pekanbaru.

Tekankan Pentingnya Keselamatan

Dalam penerapan Mizuiku Outdoor Class, beberapa hal penting yang disarankan tim Mizuiku untuk pelaksanaan di lapangan. Pertama-tama, keselamatan anak-anak dan guru harus menjadi prioritas. Meminimalkan resiko kecelakaan, ketersediaan P3K yang lengkap dan kemampuan mengatasi kondisi darurat adalah beberapa hal utama dalam pelaksanaan belajar di luar kelas. Termasuk keamanan saat berinteraksi dengan alam dan menghadapi situasi yang belum pernah dihadapi sebelumnya, seperti bertemu dengan lebah, ular, dan semut merah.

Hal ini juga mengajarkan mereka untuk tidak takut, namun lebih menghargai keanekaragaman hayati yang mendukung konservasi air/siklus air secara keseluruhan. Pertimbangan keamanan ini akan mendasari hal-hal penting lainnya, seperti penentuan lokasi belajar di luar kelas, denah lokasi, menentukan jam kegiatan termasuk durasi (disarankan maksimal  30-45 menit untuk anak-anak SD), topik pembelajaran hingga peralatan mengajar belajar. Modul Mizuiku Outdoor Class akan terus disempurnakan menimbang masukan dari semua pihak yang terlibat di lapangan.

Belajar di luar kelas banyak sekali manfaatnya. Secara akademis, juga terbukti secara ilmiah, belajar di luar kelas efektif untuk mata pelajaran matematika, akan mengasah kemampuan anak untuk bercerita (story telling) dan tentunya akan meningkatkan kepedulian tentang pelestarian lingkungan. Tidak hanya akan meningkatkan kinerja siswa secara keseluruhan, namun juga akan memperkuat karakter anak seperti kemandirian, kepercayaan diri, kreativitas, kemampuan mengambil keputusan dan mengatasi masalah, serta meningkatkan rasa empati.

Foto: Efa, Ist

You may also like
Latest Posts from Majalahjustforkids.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *