Di dekat perumahan peri tempat Peri Dinda dan Peri Novi tinggal, ada hutan istimewa yang tidak ditemukan di daerah lain. Nama hutan ini Hutan Hijau. Hutan Hijau istimewa karena hutan ini merupakan tempat singgah burung-burung yang sedang melakukan migrasi. (Near where Dinda and Novi live, there is a special forest that cannot be found somewhere else. It’s called the Green Forest. The Green Forest is special because it is a haven for migrating birds.)
Burung-burung ini akan singgah dan makan biji-bijian yang tumbuh di sebuah pohon istimewa yang ada di Hutan Hijau. Tapi, entah kenapa pohon itu sakit dan mati. Untung ada Peri Lila! Peri Lila yang tinggal di dekat pinggir Hutan Hijau mengumpulkan sendiri biji-bijian untuk makan burung-burung yang akan singgah. Demi mereka, Peri Lila rela tinggal di tenda dekat pohon yang mati itu. (The birds would visit and eat grains from a special tree in the Green Forest. But, suddenly the tree became ill and died. Thankfully, there is Lila the Fairy. Lila lives near the Green Forest and she collects all the grains for the migrating birds to eat. For them, Lila would live near the tent close to the dead tree.)
Suatu hari, Peri Dinda dan Novi mengunjungi Peri Lila. Tapi Peri Lila tampak sedih. “Lila, kenapa wajahmu murung?” tanya Peri Novi. “Migrasi burung sudah berjalan satu hari tapi tidak ada yang singgah di tendaku…” keluh Peri Lila. Peri Dinda berpikir sejenak sambil mengamati tenda Peri Lila, lalu dia terbang ke atas. (One day, Dinda and Novi visit Lila. Lila looks sad, though. “Lila, why is your face so grim?” asks Novi. “Bird migration has started yesterday but no one has visited my tent yet…” complains Lila. Dinda thinks for a moment while looking at Lila’s tent. Then she flies upwards.)
“Kakak, kau sedang apa?” tanya Peri Novi khawatir melihat Peri Dinda. Tapi, Peri Dinda tak terlihat bingung, wajahnya senang. “Lila, apa kau keberatan kalau tendamu kuubah warnanya dari putih menjadi oranye?” tanya Peri Dinda. “Kalau itu bisa membuat burung-burung tertarik, tidak apa-apa,” jawab Peri Lila. (“Sister, what are you doing?” asks Novi worried. Dinda doesn’t look confused, instead she looks happy. “Lila, do you mind if I change your tent’s color from white to orange?” asks Dinda. “If it makes the birds interested, why not?” answers Lila.)
Peri Dinda mengubah warna tenda menjadi oranye dan tidak lama kemudian burung-burung yang bermigrasi datang ke tenda Peri Lila. “Berhasil!” seru Peri Novi dan Lila senang. “Warna oranye adalah warna yang menarik perhatian dan membuat lapar,” kata Peri Dinda. (Dinda changes the tent color to orange and not long after, the migrating birds visit Lila’s tent. “Success!” shouts Novi and Lila happily. “Orange is a catchy color and it also causes hunger,” says Dinda.)
“Memang benar, aku jadi merasa lapar,” kata Peri Novi. “Kalau begitu, ayo makan kue buatanku!” ajak Peri Lila. “Horeee!” sorak Peri Dinda dan Peri Novi. (“Yes, it’s true. I’m hungry now,” says Novi. “Then let’s eat my cookie!” asks Lila. “Hurray!” shouts Dinda and Novi.)
Cerita: Seruni Ilustrasi: Novi Chrisna Translator: Listya