Tak jauh dari Kota Peri tempat tinggal Peri Dinda dan Peri Novi, ada sebuah desa tempat tinggal para kurcaci pengrajin celengan tembikar. Baru-baru ini ada musibah di desa itu. Tiba-tiba tanah di desa para peri pengrajin, berubah menjadi hitam! Peri Novi dan Peri Dinda terkejut mendengar kabar ini. “Kakak, kuharap para pengrajin baik-baik saja!” kata Peri Novi. “Ayo, kita lihat keadaan mereka,” ajak Peri Dinda. (Not far from Fairy City where Dinda and Novi the Fairies live, there’s a village filled with dwarves who make clay moneyboxes. Recently, there’s a disaster in that village. The ground turns into black! Novi and Dinda are surprised to hear this news. “Sister, I hope the craftspeople are alright!” says Novi. “Let’s check in on them,” asks Dinda.)
Sampai di desa pengrajin, Peri Dinda dan Peri Novi segera menemui Pak Bu kurcaci. “Kami senang sekali Bapak baik-baik saja!” kata Peri Dinda. “Bagaimana dengan teman-teman Bapak?” tanya Peri Novi. “Terima kasih, Dinda, Novi. Teman-temanku semuanya baik! Tapi…,” kata Pak Bu menunjukkan dua buah celengan hitam. “Kami tidak bisa membuat celengan yang cantik seperti dulu lagi, hanya celengan berwarna hitam. Entah kenapa tanah hitam ini tidak bisa diberikan warna apa pun! Tidak ada lagi yang mau membeli celengan buatan desa ini,” jelas Pak Bu sedih. “Pak Bu, Anda sudah bersusah payah membuat celengan ini, kami akan membelinya,” kata Peri Dinda dan Peri Novi. (As they arrive at the village, Dinda and Novi immediately meets Mr Bu the dwarf. “We’re so glad you’re alright!” says Dinda. “What about your friends?” asks Novi. “Thank you, Dinda, Novi. My friends are alright, but…” says Mr Bu while showing them two black moneyboxes. “We can no longer make pretty moneyboxes like before, only black ones now. I don’t know why this black ground can’t be turned into other colors! Np one wants to buy moneyboxes from this village anymore,” explains Mr Bu sadly. “Mr Bu, you have worked hard to make these moneyboxes. We will buy them,” say Dinda and Novi.)
Peri Dinda dan Peri Novi mulai menggunakan celengan hitam mereka. Masing-masing memasukkan satu keping uang logam. Seminggu kemudian, Peri Novi tidak sengaja memecahkan celengan hitamnya. “Kakak! Lihat ini!” seru Peri Novi terkejut. Peri Dinda segera datang melihat celengan hitam Peri Novi yang pecah. “Luar biasa!” serunya. Tujuh uang logam berserakan di sekitar serpihan celengan hitam Peri Novi! “Celengan ini menambah jumlah uang logamku!” seru Peri Novi senang. Peri Dinda dan Peri Novi segera menyiarkan kabar ini. Para peri yang tadinya tidak mau membeli celengan hitam dari desa pengrajin, kini membeli banyak. “Akhirnya, Pak Bu dan desanya bisa makmur kembali!” kata Peri Novi dan Peri Dinda senang. (Dinda and Novi start using their black moneyboxes. They each insert one piece of coin. A week later, Novi accidentally breaks her moneybox. “Sister! Look at this!” shouts Novi. Dinda comes to see Novi’s shattered moneybox. “This thing multiplies my coin!” says Novi happily. Dinda and Novi spread the news. The fairies who didn’t want to buy the black moneyboxes from Mr Bu’s village now buy many of them. “Finally, Mr Bu and his village will be alright!” say Novi and Dinda.)
Cerita: Seruni Ilustrasi: Novi Chrisna Translator: Listya