Kelas Pintar dan Telset.id Gelar Seminar Nasional Tren Edutech 2020 Menuju Indonesia Maju

Rasanya semua mengakui, teknologi telah memengaruhi hampir setiap aspek kehidupan saat ini. Pendidikan, pun tidak terkecuali.

Kalau dulu, guru mengajar di depan podium di depan ruangan sementara para siswa duduk berbaris mendengarkan. Ada yang bosan, menguap, mengobrol dengan teman sebelahnya, dan sebagainya. Buku dan alat tulis terpampang di meja mereka. Sekarang, kondisi di atas pun masih sering ditemui. Namun, tak hanya buku, para siswa modern bisa menggunakan laptop, tablet atau smartphone mereka untuk belajar. Teknologi, sedikit banyak telah mengubah pendidikan.

Apalagi saat ini, kita berada di era revolusi industri 4.0. “Seiring dengan teknologi yang semakin canggih, setiap harinya muncul aplikasi-aplikasi baru dan skill baru. Di era revolusi 4.0 banyak teknologi yang akan kita temui, seperti cloud computing, kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), 5G, digitalisasi dan big data,” ujar Bapak Gogot Suharwoto, Ph.D, Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekom) pada acara seminar nasional bertajuk Tren Edutech 2020:Menuju Indonesia Maju yang diselenggarakan oleh Kelas Pintar dan Telset.id di Balai Kartini Jakarta (20/02/20).

Bapak Nurhamzah, CEO Telset.id yang bertindak selaku Ketua Pelaksana Acara, mengungkapkan keyakinannya betapa teknologi bisa mengubah dunia pendidikan secara positif. “Saya percaya teknologi bisa menguatkan dunia pendidikan seperti halnya teknologi menguatkan industri finansial, transportasi dan seluruh ekosistem di dalamnya,” katanya.

Ya, dalam banyak hal, teknologi telah sangat mengubah pendidikan. Pertama, teknologi telah memperluas akses ke pendidikan. Sekarang ini, sejumlah besar informasi (buku, audio, gambar, video) tersedia di ujung jari kita melalui internet, dan peluang untuk pembelajaran formal tersedia online di seluruh dunia.

“Cloud computing misalnya, kita sudah menggunakannya di UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer), e-rapor, dan sebagainya. AI (Artificial Intelligence) menjadi kunci layanan pembelajaran berbasis personalisasi, sementara IoT mendukung pembelajaran yang kolaboratif dan kreatif di kelas. Saat ini, intinya kita sudah menggunakan teknologi terkini di dunia pendidikan,” katanya lagi.

Hal senada disampaikan Bapak Fernando Uffie, Founder Kelas Pintar yang juga bertindak sebagai Ketua Steering Comittee Seminar Nasional Tren Edutech 2020: Menuju Indonesia Maju.

Sesi diskusi seminar nasional Tren Edutech 2020: Menuju Indonesia Maju (ki-ka): Gogot Suharwoto, Ph.D, Kepala Pustekkom; Prof. Dr. Waras Kamdi, M.Pd. , BSNP;  Drs. Sobirin HS, Ketua YPI Al Azhar Indonesia dan Fernando Uffie, S.T., M.B.A., Founder Kelas Pintar

Menurutnya bukan tanpa alasan jika tema tentang Tren Edutech dikaitkan dengan visi Indonesia 2045. “Teknologi hadir untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dan kami percaya bahwa pendidikan berkualitas adalah kunci untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang akan membawa Indonesia unggul di mata dunia,” ujarnya.

Ia menyoroti kompleksitas dunia pendidikan di Indonesia. Menurutnya, dengan lebih dari 300 ribu sekolah dan 50 juta siswa yang tersebar di lebih dari 17 ribu pulau, akses pendidikan berkualitas masih menjadi sesuatu yang “mahal” di Indonesia. “Kesenjangannya masih lebar, mulai dari kesenjangan infrastruktur, tenaga pengajar, hingga akses terhadap literasi masih menjadi kendala,” katanya.

Padahal, pendidikan yang berkualitas ternyata berpengaruh besar dalamkualitas kehidupan individunya sendiri. Menurut hasil penelitian Quality of Live and Education Ranking 2020 yang dilakukan USNEWS.com bekerjasama dengan BAV Group dan Wharton school University of Pennsylvania, negara dengan rangking pendidikan bagus cenderung punya kualitas kehidupan yang bagus juga.

“Kanada misalnya, sebagai negara dengan quality of live terbaik, kualitas pendidikan mereka ada di peringkat ketiga di antara 73 negara yang diteliti. Sementara Indonesia sendiri untuk pendidikan ada di ranking 55, dengan ranking quality of live di peringkat 32,” paparnya.

Untuk itulah teknologi perlu dihadirkan dalam dunia pendidikan. “Inilah kenapa pada hari ini kami mengajak segenap stake holder dunia pendidikan duduk bersama untuk memetakan persoalan pendidikan dan merumuskan langkah kedepannya. Karena kami percaya, ketika mecerdaskan kehidupan bangsa jadi tujuan bernegara, maka sudah jadi tugas kita bersama untuk memastikan pendidikan berkualitas bisa diakses oleh seluruh anak bangsa,” imbuhnya di hadapan sekitar  150 peserta seminar  yang berasal dari berbagai stake holder dunia pendidikan, mulai dari guru, kepala sekolah, perwakilan kementrian pendidikan dan kebudayaan, perwakilan kementrian komunikasi dan informasi, media hingga pelaku industri.

Menghadirkan teknologi di dunia pendidikan ini, katanya, sesuai pula dengan arahan Presiden RI Bapak Joko Widodo yang berharap teknologi bisa menghadirkan terobosan dan lompatan-lompatan dalam dunia pendidikan sebagai bagian dari upaya membentuk SDM Unggul.

Selain kedua pembicara di atas, seminar Tren Edutech 2020 turut hadir pula sebagai pembicara yakni Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc., Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo., Prof. Dr. Waras Kamdi, M.Pd. – BSNP, Drs. Sobirin HS – Ketua YPI Al Azhar Indonesia. Semua pembicara tersebut membahas dunia pendidikan berbasis teknologi dari berbagai aspek, mulai dari regulasi, infrastruktur, riset/kajian, hingga implementasi.

Foto: Efa, Istimewa

 

You may also like
Latest Posts from Majalahjustforkids.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *