Riau sangat kaya akan ragam seni dan budaya. Salah satu yang paling sering banyak dibicarakan adalah terkait dengan seni bangunan rumah yang memiliki model, karakter dan ciri khusus yang disebut dengan Rumah Selaso Jatuh.
Rumah Selaso Jatuh atau adalah bangunan seperti rumah adapt yang berbentuk persegi empat, fungsinya bukan untuk tempat tinggal sebagaimana pada umumnya rumah biasa, melainkan untuk musyawarah atau rapat secara adat. Hanya datung dan tetua adat saja yang boleh menempatinya.
Balai Salaso Jatuh mempunyai selasar keliling yang lantainya lebih rendah dari ruang tengah, karena itu dikatakan Salaso Jatuh. Semua bangunan baik rumah adat maupun balai adat diberi hiasan terutama berupa ukiran. Di puncak atap selalu ada hiasan kayu yang mencuat ke atas bersilangan dan biasanya hiasan ini diberi ukiran yang disebut Salembayung atau Sulobuyung yang mengandung makna pengakuan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Adapun Selasar dalam bahasa melayu disebut dengan Selaso. Selaso jatuh kembar sendiri bermakna rumah yang memiliki dua selasar (selaso, salaso) yang lantainya lebih rendah dari ruang tengah.
Ruangan rumah adat tersebut terdiri dari ruangan besar untuk tempat tidur. ruangan bersila, anjungan dan dapur. Rumah adat ini dilengkapi pula dengan Balai Adat yang dipergunakan untuk pertemuan dan musyawarah adat yang membahas berbagai macam persoalan.
Yang khas dari Riau
Sumber daya alam : Minyak bumi dan gas, serta emas, maupun hasil hutan
Bahasa : Melayu, Minang
Wisata alam : Pulau jemur, Taman nasional bukit tiga puluh, Pantai rupat utara tanjung medang,
Istana siak sri indra pura
Pahlawan nasional : Tuanku Tambusai dan Sultan Syarif Kasim II
Makanan khas : Anyang Paku, Asam Pedas Ikan PatinBolu Kemojo, Bolu Berendam, Buah Melaka,
Dodol Durian Khas, Rengat, Ikan Salai, Gelamai
Teks: JFK Foto: Istimewa