Eits, jangan salah dulu, ya, Kids. Avengers di sini bukan yang ada di film Marvel, lho.. Hehe.. Tapi, semangat dan perjuangannya, bisalah kita samakan dengan para superhero di film tersebut.  Sederet Avengers ini adalah; Coach Yusa Aziz dan Andini Aisyah Hariadi (Andien) dari Sanggar Jiwa Bertumbuh, Bapak Rendy Aditya Wachid dari Parongpong, Bapak Zaenal Abidin dari PT Softex Indonesia, Bapak Silverius Oscar Unggal dari Telapak, dan Ibu Maria D. Dwianto dari Unilever Indonesia. Mereka semua hadir memeriahkan Happines Festival tahun ini, Kids.

Happiness Festival kali ini hadir untuk kedua kalinya, Kids. Tahun lalu digelar di Taman Menteng, Jakarta Pusat dan tahun ini digelar di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, pada 27-28 April 2019. Dinaungi oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan United Nations Sustainable Development Solutions Network (UN SDSN) serta berkolaborasi dengan Project Semesta dan United in Diversity (UID), dengan festival ini diiharapkan kualitas hubungan manusia dengan lingkungan, sesama manusia dan diri sendiri dapat meningkat dan melahirkan manusia yang bahagia seutuhnya.

Adapun tujuan dari Happiness Festival ini adalah mengajak seluruh lapisan masyarakat dan pemangku kepentingan untuk terlibat secara aktif, berkolaborasi dan mengambil tindakan nyata untuk mewujudkan ‘Tujuan Pembangunan Berkelanjutan’ dan mengatasi ‘ketidakharmonisan’ hubungan sosial, ekologikal, dan spiritual yang terjadi di Indonesia khususnya.

“Dalam melayani perawatan kesehatan jiwa, saya menemukan fakta-fakta betapa kesehatan jiwa masih dianggap sepele oleh masyarakat sehingga, masih banyak yang enggan bertemu dengan professional kesehatan jiwa. Akibatnya, perawatan kejiwaan sangat jauh tertinggal ketimbang perawatan tubuh dan intelektualitas. Kita tidak bisa berbicara spiritualitas ketika spiritualitas itu hanya dijadikan pelarian. Tidak ada ketenangan yang bisa dicapai dengan mencari solusinya diluar diri kita. Solusi dan jawaban kebenaran sebenarnya terletak di dalam jiwa manusia itu sendiri,” terang Coach Yusa Aziz, Psychotherapist, Advisor & Commissioner, Sanggar Jiwa Bertumbuh.

“Kami berandai-andai jika lebih banyak orang yang tahu dan ‘aware’ mengenai kesehatan jiwa, tentunya akan lebih banyak orang yang terbantu untuk memperbaiki mental mereka dan lebih nyaman menjalani hidup. Apalagi di era media sosial yang rasanya gerbang tuntutan dan judgement jadi semakin melebar. Manusia sangat bisa menemukan diri sejatinya. Kami mengajak sebanyak mungkin individu, organisasi maupun institusi swasta dan pemerintah untuk berkolaborasi bersama kami mewujudkan hal ini,” tambah artis Andini Aisyah Hariadi (Andien), Mental Health Advocate & Founder, Sanggar Jiwa Bertumbuh.

“Sejatinya Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan rumah terkait segregasi sampah. Oleh karena itu, Parongpong hadir untuk memberikan edukasi, alat dan metode segregasi serta pengolah sampah agar masyarakat dapat mengolah sampah dan secara bertahap mengurangi penumpukan sampah di TPA. Sebagai perusahaan pertama di Indonesia yang bekerja sama dengan produsen untuk menyelesaikan persoalan terkait dengan limbah popok dan pembalut, Parongpong sedang menjajaki kerjasama riset dengan PT Softex Indonesia untuk memastikan produk olahan dari pembalut dan popok itu aman untuk makhluk hidup dan lingkungan,” ucap Bapak Rendy Aditya Wachid, Founder, Parongpong.

“PT Softex Indonesia, salah satu produsen terkemuka di Indonesia, yang memiliki visi untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga Indonesia. Salah satu program sosial yang dilakukan di tahun 2019 ini adalah Program Sustainability, yaitu mendaur ulang popok bekas pakai. Seperti diketahui bahwa popok bekas adalah salah satu limbah yang berjumlah besar dan harus ditangani dengan serius. Oleh karena itu, kami menggagas kerja sama dengan Parongpong agar popok sekali pakai yang telah terpakai dapat memiliki nilai lebih bagi lingkungan dan tidak menjadi limbah yang berakhir sebagai sampah di laut,” ujar Bapak Zaenal Abidin, Manager Human Resource Development, PT Softex Indonesia.

“Telapak adalah non-profit organization yang awalnya bergerak dibidang pengolahan hutan yang bertanggung jawab. Kemudian sekarang Telapak juga menjangkau sustainable agriculture, fisheries, renewable energy dan eco-tourism. Kayu hanyalah titik masuk agar kita dapat menggerakkan masyarakat agar dapat hidup berkelanjutan. Perkembangan ini didasari oleh visi Telapak, yaitu keadilan pengelolahan sumber daya alam. Adil antar generasi dengan pengolahan yang lestari dan adil antara manusia satu dengan lain yaitu dengan adanya rasa kepemilikan dalam pengolahan sumber daya alam,” tandas Bapak Silverius Oscar Unggul, Founder, Telapak.

PT Unilever Indonesia yang turut berpartisipasi pada Happiness Festival 2019 juga menjelaskan bahwa bisnis juga harus membuat keputusan-keputusan yang bertanggung jawab untuk menyelamatkan lingkungan. Ibu Maria Dewantini Dwianto selaku Head of Corporate Communications, PT Unilever Indonesia menjelaskan, “Unilever percaya bahwa bisnis harus menjadi bagian solusi atas permasalahan yang ada, baik dari sisi sosial, ekonomi dan lingkungan. Hal ini sejalan dengan Unilever Sustainable Living Plan (USLP), strategi besar kami dalam menumbuhkan bisnis, dan secara bersamaan memiliki komitmen untuk mengurangi setengah dampak lingkungan yang dihasilkan dari operasi bisnis kami dan meningkatkan manfaat sosial bagi masyarakat. Untuk menjadi bagian dari solusi atas permasalahan yang ada, kolaborasi antar sesama pemangku kepentingan menjadi hal yang sangat penting”.

“Selain menghadapi tantangan revolusi industri 4.0, masyarakat di Indonesia tengah dihadapkan dengan tantangan lain, seperti hutan kita yang setiap tahunnya hilang hingga 648 ribu hektar, diprediksi bahwa 9 juta orang Indonesia mengalami depresi, dan 1,7 juta anak Indonesia tewas akibat diare yang disebabkan oleh sanitasi yang kurang mumpuni. Berdasarkan data World Happiness Report yang baru dirilis, Indonesia masih berada di peringkat 92 dari total 156 negara. Mari bersama kita bergotong royong menyelaraskan niatan dan hati pada Happiness Festival 2019 guna menjawab tantangan ini,” tutup Ibu Cokorda Istri Dewi, Program Director – Happiness Festival 2019, Executive Vice President – UID.

Foto: Istimewa

You may also like
Latest Posts from Majalahjustforkids.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *