Paruh besar seperti tanduk sapi berwarna cerah, menjadi ciri khas satwa unik ini. Satwa unik ini tergolong dalam jenis burung endemik hutan tropis Asia dan Afrika karena sangat bergantung pada sumber-sumber makanan yang berasal dari hutan hujan tropis.
Satwa unik ini dikenal dengan nama Rangkong, masuk dalam famili Bucerotidae. Rangkong mempunyai banyak nama seperti Julang, Enggang, dan Kangkareng atau dalam bahasa Inggris disebut Horbbill.
57 Jenis
Tiga jenis dari 57 jenis satwa unik yang ada di dunia ini merupakan satwa endemik Indonesia. Sebut saja; Rangkong Sulawesi/Julang Sulawesi ekor hitam (Rhyticeros cassidix), Julang Sulawesi ekor putih atau Kangkareng Sulawesi (Penelopides exarhatus), dan Julang Sumba (Rhyticeros averitti). Indonesia sebagai negara tropis yang memiliki hutan hujan tropis cukup besar, memiliki 14 jenis Rangkong.
Sifat Kekeluargaan
Burung berparuh besar ini ternyata sangat berjasa pada alam sekitar. Sebab, meski makanan utama mereka adalah buah-buahan, namun juga mengonsumsi hewan-hewan pengganggu padi seperti kadal, kelelawar, tikus, ular, dan berbagai jenis serangga.
Rangkong sendiri sanggup menjelajah jagat raya hingga 100 km per segi dan sangat pintar menebar bijian-bijian dari buah-buahan yang mereka makan. Sehingga beberapa pohon langka menjadi terbantu keberlangsungannya karena jasa burung yang oleh masyarakat Dayak dikenal sebagai Enggang ini. Tak heran kalau burung ini dikenal sebagai petani hutan karena keunikannya tersebut.
Burung Enggang, karena jasa-jasanya pada hutan dan tindak-tanduknya yang baik ketika mengasuh anaknya, membuat masyarakat Dayak menjadikannya sebagai maskot.
Keunikan lain dari burung ini adalah, ketika burung betina mengerami telur-telurnya pada bulan April–Juni, ia akan berada di dalam sarangnya yang terbuat dari lumpur, sisa-sisa cangkang, dan sisa-sisa kulit buah. Sarang mereka membentuk suatu ruangan tertutup yang hanya ada satu lubang kecil untuk Rangkong jantan memberikan makanan.
Ketika sarang sudah terlalu sesak oleh Rangkong betina dan anak-anaknya, maka sang betina akan memecah sarang dan memperbesar sarang barunya. Anak-anak burung yang sudah besar, bersama-sama burung jantan akan menyediakan makanan bagi sang betina dan anak-anak burung yang masih kecil.
Teks: JFK Foto: Ist