Ratu Adriana dari Kerajaan Agat, mempunyai puteri kembar, yaitu Helena dan Petra. Helena si kakak, menyukai musik dan merangkai bunga. Sedangkan, Petra si adik, menyukai seni bela diri dan kisah petualangan.Helena dan Petra tak pernah akur. Masing-masing merasa lebih hebat dari yang lain. “Sudah seharusnya puteri seperti kita bermain musik dan merangkai bunga,” kata Helena pada Petra. “Kalau Kerajaan Agat diserang, akulah yang akan menjadi pahlawan!” timpal Petra.
Setelah itu, mereka berdua biasanya bertengkar seharian penuh. Pengasuh Helena dan Petra mengeluh kepada Ratu Adriana. “Yang Mulia Ratu, bagaimana caranya agar Puteri Helena dan Petra akur?” Ratu Adriana tersenyum dan menjawab, “Akan datang hari di mana mereka bekerjasama.”
Suatu hari, terjadi keributan di Istana Agat. Helena dan Petra terbangun dari tidurnya. “Apa yang terjadi?” tanya Helena. “Aku tidak tahu,” jawab Petra. Pengasuh mereka masuk ke kamar dengan wajah pucat, “Raksasa api datang menyerang Kerajaan Agat!”
Raksasa api sangat ditakuti. Tubuhnya terbuat dari api yang menyala dan membakar apa saja yang dilewatinya. Banyak kerajaan yang hancur karena ulah raksasa api. “Aku akan menghadapi si raksasa!” ujar Petra pada Helena. “Kita saudara kembar. Kalau kau pergi, aku juga ikut pergi!” kata Helena. Helena dan Petra pergi bersama menghadapi si raksasa.
“Apa yang bisa mengalahkan raksasa api?” tanya Helena. “Tentu saja air!” jawab Petra. “Bagaimana kita bisa mencari air?” Helena bertanya lagi. “Kakak, apa kau pernah mendengar tentang burung jambul?” Petra balik bertanya. “Aku pernah mendengarnya. Burung jambul adalah burung yang punya kekuatan sihir. Dia bisa menguasai air,” kata Helena. “Kita minta bantuan burung jambul untuk melawan raksasa api!” ajak Petra.
Helena dan Petra pun pergi ke sarang burung jambul. “Burung jambul, kami butuh bantuanmu!” kata Helena. Burung jambul muncul dari dalam sarang. “Wah… Kau besar sekali!” seru Petra. “Beraninya kau!” kata burung jambul marah. “Kumohon, maafkan adikku burung jambul,” kata Helena dengan suara lembut.
“Aku mau membantu kalian dengan satu syarat, mainkanlah musik untukku,” ujar burung jambul. Helena lalu mengeluarkan serulingnya dan memainkan musik indah. Burung jambul jadi senang. Dia memberikan sebuah busur dan anak panah. “Panahlah raksasa api, maka air akan memadamkan tubuhnya. Kalian bisa naik di punggungku untuk memanah raksasa api.”
Raksasa api tertawa saat melihat penduduk dan prajurit Kerajaan Agat lari ketakutan. Tiba-tiba, datanglah burung jambul bersama si kembar. “Raksasa api, terima ini!” seru Petra dan Helena. Dengan gesit, Petra memanah raksasa api. Air keluar dari anak panah dan membasahi tubuh si raksasa.
Sadar tak lagi punya tubuh api, si raksasa menangis malu. Tubuhnya berubah menjadi kecil. Dia segera berlari kencang meninggalkan Kerajaan Agat. Penduduk dan prajurit Agat bersorak gembira dan memuji kehebatan puteri kembar.
Setelah mengantar burung jambul pulang, Helena dan Petra kembali ke istana. Ratu Adriana sudah menunggu dengan senyum bangga. “Nah, pelajaran apa yang kalian dapatkan?” tanya sang ratu. Helena dan Petra saling berpandangan, “Tidak ada yang lebih hebat, kami sama-sama hebat kalau bekerja sama.”
Helena menggenggam tangan adiknya dan berkata, “Mulai sekarang aku akan minta Petra mengajariku keberanian.” Petra tersenyum. “Aku juga ingin diajari tentang kelembutan dan keindahan oleh kakak,” balas Petra. Ratu Adriana lantas memeluk puteri kembarnya. (Teks: Seruni/ Ils: Fika)