Beba adalah sebuah boneka yang cantik. “Anak-anak pasti akan menyukaimu,” kata si pembuat boneka yang membuat Beba. Benar sekali, ketika Beba dipajang di toko, seorang anak perempuan bernama Marian langsung menyukai Beba. “Kau cantik sekali! Aku mau jadi temanmu!“ seru Marian pada Beba.
Marian lalu membeli Beba dan membawanya pulang ke rumah. Marian sangat sayang dan memerhatikan Beba. Dia membuatkan baju-baju indah untuk Beba dan mengajaknya berjalan-jalan. Setiap pulang sekolah, Marian selalu berbicara pada Beba. Ia menceritakan kekesalan dan kegembiraannya. Beba sangat bahagia.
Tak terasa, 4 tahun berlalu. Pada suatu hari, terjadi peristiwa mengejutkan. Saat itu, Beba berada di lantai dalam kamar Marian. “Guk! Guk! Guk!” Terdengar suara gonggongan keras dan tiba-tiba seekor anjing masuk ke dalam kamar. Beba sangat takut. Si anjing melihatnya dan membuka mulut, hendak menggigitnya. Tepat pada saat itu, Marian mengambil Beba dari lantai. “Beba, mulai sekarang aku akan menyimpanmu dalam lemari. Maafkan aku,” tutur Marian.
Kini, Beba disimpan dalam lemari kaca dan hanya bisa memandang keluar dengan sedih. “Mengapa Marian melakukan ini padaku?” pikir Beba sedih. Suatu hari, Beba melihat burung gagak bertubuh besar terbang masuk ke kamar melalui jendela. “Beba, kau ingat aku?” sapa si gagak. “Kau Garu, gagak peliharaan pemilik toko boneka, kan?” ingat Beba. “Benar sekali! Sudah 4 tahun berlalu sejak kau dibawa Marian. Aku ingin tahu keadaanmu. Mengapa kau tampak sedih?” tanya Garu. “Marian tak mau lagi bermain dan bicara padaku. Aku disimpan di lemari ini terus,” keluh Beba. “Kalau begitu, ayo, kembali ke toko boneka,” ajak Garu. “Baiklah. Aku mau!” seru Beba.
Beba pun berpegangan erat di punggung Garu. Setelah terbang beberapa saat, mereka sampai di toko boneka. “Apa kabar, Beba? Rupanya kau memutuskan untuk kembali ke toko boneka?” tanya si pembuat boneka yang kebetulan datang berkunjung ke toko. “Marian bosan padaku. Dia punya anjing dan aku disimpan dalam lemari,” tangis Beba sedih.
Ia pun menceritakan kejadian menakutkan yang dialaminya pada pembuat boneka. “Marian melindungimu dari si anjing, Beba. Dia tidak bosan padamu. Kau disimpan di lemari agar si anjing tidak bisa menggigitmu,” jelas pembuat boneka. “Klining!” Suara bel toko boneka berbunyi dan Marian masuk. “Beba, apakah kau di sini?” tanya Marian.
Begitu melihat Beba, Marian pun langsung menghampirinya. “Maafkan aku, Beba. Si anjing kini sudah tinggal di rumah bibiku. Ayo, pulang bersamaku,” ajak Marian sambil memeluk Beba. Ternyata benar, Marian tidak melupakan Beba. Selama ini, Marian berusaha melindungi Beba dari si anjing. Beba berjanji tidak akan berprasangka buruk kepada orang yang menyayanginya. (Cerita: Seruni/ Ilustrasi: Fika)