Di hutan Ma, ada sebuah pohon besar yang indah. Pohon ini disebut pohon burung hantu karena ditempati oleh berbagai jenis burung hantu.

Ada burung hantu elang yang gagah, burung hantu salju yang putih bersih, sampai burung hantu kerdil yang berukuran sangat kecil! Mimi, burung hantu kerdil berwarna cokelat yang ceria juga tinggal di pohon burung hantu itu.

Semua burung hantu hidup tenang dan bahagia. Sampai pada suatu hari kawanan burung hantu elang mengusir burung hantu lain! Burung-burung hantu elang ingin menguasai pohon burung hantu untuk mereka sendiri.

Burung-burung hantu salju yang marah memutuskan untuk melawan kawanan burung hantu elang. Mengabaikan nasihat bijak burung hantu kerdil, kawanan burung hantu salju dan burung hantu elang terus menerus berperang sampai merusak pohon burung hantu yang hanya ada satu-satunya di hutan itu.

Kini setelah kehilangan tempat tinggal mereka, barulah burung-burung hantu elang dan burung-burung hantu salju berdamai. Mereka bingung bagaimana mencari tempat tinggal baru.

Burung hantu elang dan burung hantu salju sepakat untuk merebut pohon milik burung-burung pelatuk. Mereka bisa jadi lawan yang sangat menakutkan karena paruh mereka yang tajam.

“Hal itu tidak boleh dilakukan! Peperangan sudah membuat kalian jadi jahat!” seru Mimi si burung hantu kerdil marah.

“Di hutan Ma, yang kuatlah yang menang!” kata seekor burung hantu elang yang sudah terlalu lama berperang.

Mimi berpikir keras, bagaimana caranya menghentikan burung-burung hantu elang dan salju yang keras kepala?

Bluk! Tiba-tiba seekor burung pelatuk yang kaku jatuh di sebelah Mimi. “Tolong tiup aku! Tubuhku kaku! Aku harus ditiup!” seru si burung pelatuk.

Mimi segera meniup si burung pelatuk, yang segera pulih. “Terimakasih, namaku Pupu, apa yang bisa kubantu?” kata si burung pelatuk.

Mimi lalu menceritakan semua kebingungannya. “Jangan bingung, kawan. Kami akan pergi dan menyerahkan pohon kami pada para burung hantu! Kami tidak akan berperang!” kata Pupu.

“Mengapa?” tanya Mimi bingung. “Karena kau sudah menolongku, dan hanya ada satu cara untuk melenyapkan dendam dan peperangan, yaitu dengan kebaikan!” jawab Pupu.

Kawanan burung hantu elang dan burung hantu salju sangat terkejut dan terharu mendengar bahwa para burung pelatuk bersedia memberikan pohonnya.

Sejak itu burung hantu elang dan salju bersumpah tidak lagi menggunakan kekerasan sebagai penyelesaian masalah.

 

Cerita: Seruni     Ilustrasi: JFK

You may also like
Latest Posts from Majalahjustforkids.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *