Orangtua pasti menginginkan yang terbaik untuk masa depan buah hatinya. Itulah sebabnya, sedari dini orangtua perlu menyiapkan mereka menjadi pribadi yang memiliki jiwa pemenang dan percaya diri. Apalagi, tantangan di masa depan semakin meningkat seiring dengan ketatnya kompetisi di segala bidang. Kemampuan kognitif memegang peranan penting dalam keberhasilan masa depan anak. Bagaimana memaksimalkan kemampuan kognitif anak sehingga dapat siap berkompetisi dan percaya diri dalam menghadapi setiap tantangan kelak?
Moms, ternyata ada kaitan erat antara perkembangan kognitif dan kesehatan saluran cerna. Seperti yang tertera dalam hasil riset Fernando Gomez-Pinilla, PhD, seorang Profesor dan Direktur Laboratorium Penelitian Neurotrofik di rumah sakit pendidikan UCLA Medical Center, California, Amerika Serikat. Menurut jurnal Gómez-Pinilla (2008), perkembangan kognitif anak sangat dipengaruhi oleh saluran pencernaan yang sehat dan imunitas yang optimal melalui intervensi nutrisi yang baik. Apabila saluran pencernaan anak bekerja dengan baik, maka daya tahan tubuh atau imunitas anak juga akan baik. Imunitas yang baik memiliki kaitan erat dengan kemampuan kognitif anak, karena anak yang sehat akan aktif bergerak, sehingga lebih mudah menanggapi stimulasi dengan aktif dan mampu belajar dengan optimal.
Hubungan Kognitif dan Sistem Imun
Hal senada ditegaskan pula oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi, dr. Molly Dumakuri Oktarina, Sp.A(K). Perkembangan kognitif yang optimal pada anak, katanya, sangat dipengaruhi oleh sistem imun yang sehat karena sistem imun berperan penting dalam perkembangan otak.
Ya, sistem imun yang tidak teregulasi dengan baik akan menyebabkan gangguan perkembangan otak (kognitif dan perilaku) anak. Itulah mengapa, status gizi yang baik dan asupan nutrisi yang seimbang akan memiliki mikrobiota saluran cerna yang lebih sehat. “Hal ini tentunya dapat meningkatkan daya tahan tubuh anak menjadi lebih kuat serta membantu tubuh menolak zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh, sehingga anak lebih aktif beraktivitas dan bisa menanggapi stimulasi dengan baik. Nutrisi yang baik akan meningkatkan kematangan dan kedewasaan sistem imun. Asupan nutrisi yang diperlukan oleh anak untuk membangun sel-sel tubuh demi mendorong perkembangan kognitif di antaranya adalah vitamin, mineral, asam amino, asam lemak, fitokimia, prebiotik, dan probiotik,” urai dr. Molly Dumakuri Oktarina, Sp.A(K) dalam acara webinar edukasi ‘Bicara Gizi’ dengan topik ‘Maksimalkan Perkembangan Kognitif Anak Melalui Daya Tahan Tubuh dan Stimulasi yang Tepat’ (26/08) yang digelar oleh Danone Specialized Nutrition Indonesia.

Berikan Stimulasi
Selain pemenuhan nutrisi yang cukup anak juga perlu mendapatkan stimulasi yang tepat sesuai tahapan tumbuh kembangnya. Ratih Ibrahim, M.M., Psikolog Klinis, Parenting Expert, CEO & Founder Personal Growth mengatakan, orangtua dapat menggunakan 8 aspek perkembangan kognitif untuk memahami perkembangan kognitif anak yang multidimensi dan kompleks. Kedelapan aspek tersebut yakni attention, focus, memory, language, psychomotor, logic, reasoning dan decision making. “Untuk itu, penting bagi orangtua untuk memerhatikan secara saksama perkembangan kognitif anak melalui serangkaian tes atau pemeriksaan secara berkala. Dengan memahami hal-hal penting yang dapat mendukung perkembangan kognitif pada anak, orang tua telah membekali anak dengan jiwa pemenang, serta siap menghadapi masa depan yang kompetitif,” ungkap Ratih.
Dalam menjawab kebutuhan orangtua untuk pemantauan perkembangan kemampuan kognitif anak, Danone Specialized Nutrition Indonesia bekerja sama dengan ahli yang memiliki kredibilitas di bidangnya, yaitu Personal Growth untuk mengembangkan 8 Winning Skills Interactive Assessment.
Pantau Milestones Kognitif Anak
Dengan memanfaatkan teknologi digital, orangtua dapat memonitor milestones perkembangan kognitif anaknya sehingga dapat memaksimalkan tumbuh kembang mereka.
Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia percaya bahwa setiap anak dilahirkan menjadi pemenang. Peran orangtua adalah membekali anak sejak dini untuk menjadi pemenang dan mendorong anak agar mampu mengasah kemampuan nya untuk menghadapi kehidupan masa depan yang penuh tantangan.
Sebagai perusahaan yang memiliki kepedulian terhadap kesehatan dan kecukupan nutrisi masyarakat di Indonesia, Danone SN Indonesia berharap dapat memberikan lebih banyak lagi edukasi khususnya kepada orangtua, sebagaimana misi perusahaan yakni membawa Kesehatan kepada sebanyak mungkin orang.
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi MKK. – Medical and Scientific Affairs Director Danone Indonesia mengatakan “Berbeda dengan perkembangan fisik (misalnya pertumbuhan berat badan dan tinggi badan) yang pada umumnya lebih mudah diperhatikan, mengamati perkembangan kognitif menjadi tantangan bagi para orangtua karena belum ada indikator/milestones kognitif yang komprehensif, mudah dipahami, dan mudah diakses oleh orangtua.”
8 Winning Skills Interactive Assessment
“Kita dapat memanfaatkan perkembangan teknologi dan kemajuan ilmu sains dan kesehatan untuk membantu Mama-mama Indonesia mengoptimalkan perkembangan kognitif anaknya. Kita tidak ingin riset terkini di bidang perkembangan kognitif anak berhenti sampai di ranah akademisi atau peneliti saja, namun kami berupaya supaya hasilnya bisa digunakan secara praktis oleh masyarakat, didukung oleh pesatnya perkembangan dunia digital. Oleh karena itu, kami meluncurkan 8 Winning Skills Interactive Assessment yang telah divalidasi oleh para ahli di bidangnya untuk membantu orang tua memahami perkembangan kognitif anaknya,” imbuh Dr. Ray.
Moms dapat mengakses 8 Winning Skills Interactive Assessment melalui mynutri.club/twl. Selanjutnya dapat memilih usia anak, lalu memilih salah satu aspek Winning Skill untuk kemudian diberikan lima pertanyaan tentang anaknya untuk mengukur apakah hasilnya sudah baik atau masih harus ditingkatkan. Kemudian orangtua akan menerima rekomendasi aktivitas yang sesuai dengan kemampuan anaknya serta stimulation kit gratis berupa e-book untuk melatih 8 Winning Skill anak. Alat asesmen interaktif ini diharapkan dapat membantu para orang tua dalam mengoptimalkan bekal untuk menyiapkan anak menjadi pemenang di masa depan melalui perkembangan kemampuan kognitifnya.
Foto: Efa, Ist