Topik kesehatan dan cara untuk meningkatkan imunitas tubuh masih menjadi isu hangat untuk diperbincangkan. Apalagi pandemi telah membuat perubahan perilaku pada sebagian besar masyarakat Indonesia untuk lebih sadar akan kesehatan. Penyesuaian terhadap gaya hidup, asupan makanan bernutrisi dan suplemen sudah menjadi kebiasaan baru dalam menjalani keseharian kita. Semuanya dimaksudkan untuk mencapai imunitas tubuh yang prima, terutama dalam menghadapi kondisi pandemi saat ini.
Diungkapkan oleh dr. Michael Reo, Medical Manager PT Darya-Varia Laboratoria Tbk, sistem imunitas manusia pada dasarnya terbagi atas dua bagian, yakni yaitu imunitas non-spesifik (Innate Immunity) dan imunitas spesifik (Adaptive Immunity).
Spesifik dan Non Spesifik
Innate Immunity atau imunitas non-spesifik di antaranya yaitu pertahanan fisik atau mekanik, misalkan kulit, selaput lendir, silia saluran napas, batuk, dan bersin yang merupakan garis pertahanan terdepan terhadap mikroorganisme. Pertahanan kulit yang penting adalah Epidermal Skin Barrier (kulit sebagai pelindung). Keutuhan kulit sangat penting untuk mencegah mikroorganisme seperti bakteri, virus, parasit, dan jamur yang masuk ke dalam tubuh melalui kulit. Oleh karena itu menjaga keutuhan kulit sebagai organ terbesar pada manusia menjadi sangat krusial.Selain itu, pertahanan sel juga termasuk dalam imunitas non-spesifik yang diperankan oleh Sel Makrofag, sel pembunuh alami yang bermanfaat melawan mikroorganisme (bakteri, virus) yang masuk dalam tubuh.
Sedangkan Adaptive Immunity atau imunitas spesifik merupakan sistem imunitas yang utamanya diperankan oleh Limfosit B dan T dalam menghasilkan antibodi untuk melawan mikroorganisme seperti bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh. Kedua sistem pertahanan tubuh ini sama-sama penting untuk selalu dijaga ketangguhannya dengan asupan gizi yang seimbang serta konsumsi berbagai vitamin dan mineral yang esensial.
Nah, dari penjabaran di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa kulit merupakan salah satu organ utama pelindung tubuh kita yang harus selalu dijaga kondisinya. Lantas, bagaimanakah cara yang tepat untuk merawat dan melindungi kulit kita?
Perlindungan Vitamin E
Seperti yang Moms ketahui, vitamin E merupakan salah satu vitamin yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Banyak manfaat vitamin E yang sudah terbukti, di antaranya menjaga kelembapan kulit dan berfungsi sebagai antioksidan dalam melawan radikal bebas. Penelitian menunjukkan bahwa kadar vitamin E (alpha-tocopherol) terutama di setiap lapisan kulit akan berkurang setiap hari karena terpapar oleh radikal bebas seperti sinar matahari, polusi, debu , AC, dan lain-lain. “Karena itu, kadar Vitamin E harus tetap dijaga, terutama di lapisan kulit. Kombinasi suplemen Vitamin E dalam bentuk siap minum dan Vitamin E topikal (dioles, misalnya cream), telah terbukti selama lebih dari 50 tahun dapat menjaga serta merawat ketahanan kulit yang optimal,” jelas dr. Michael Reo.
Di pasaran, banyak sekali ditemukan berbagai merk dan jenis vitamin E, dan seringkali kita masih asing dengan apa yang tertera pada kemasan, sehingga belum tepat dalam memilih dosis yang seharusnya. Untuk itu, mari kita telaah lebih jauh lagi akan dosis yang tepat untuk kondisi kulit yang optimal.
Dosis Tepat Vitamin E
Vitamin E dengan dosis 100 IU (International Units) direkomendasikan untuk mereka yang memiliki masalah kulit seperti kulit kusam, berjerawat yang biasanya dialami pada usia di bawah 25 tahun. Sementara itu, untuk mereka yang memiliki kulit yang mudah kering, dianjurkan untuk mengkonsumsi Vitamin E dengan dosis 300 IU per-harinya. Kondisi kulit seperti ini biasanya dialami pada usia di atas 25 tahun.
Untuk Moms yang mempunyai gaya hidup aktif di luar ruangan, misalnya bersepeda ataupun berlari dan joging, yang akhir-akhir ini menjadi olahraga pilihan masyarakat, asupan vitamin E dengan dosis 300 IU per-hari juga sangat tepat untuk dikonsumsi. Dosis yang direkomendasikan di atas masih berada dalam batas dosis maksimal Vitamin E per-hari, yaitu 400 IU per-hari yang ditetapkan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, sehingga dipastikan aman untuk penggunaan jangka panjang.
Pemilihan suplemen Vitamin E yang berasal dari bahan alami (d-alpha-tocopherol) seperti ekstrak biji gandum dan ekstrak biji bunga matahari, juga sangat dianjurkan. Suplemen dengan kandungan d-alpha-tocopherol dua kali lebih baik diserap oleh tubuh dibandingkan Vitamin E yang sintetis (dl-alpha-tocopherol). Penyerapan asupan Vitamin E alami ini akan lebih nyaman dan efektif ketika dikonsumsi dalam bentuk kapsul lunak atau sering disebut soft capsule.
Imunitas tubuh telah menjadi hal yang sangat penting di masa pandemi seperti sekarang ini. Kita harus lebih memperhatikan keseluruhan aspek kesehatan tubuh sehingga sistem kekebalannya dapat bekerja secara optimal, termasuk dalam halnya menjaga kondisi kulit yang baik. Pilihlah jenis suplemen dan produk perawatan tubuh topikal dengan bijak, karena Anda harus memastikan bahwa merk yang Anda pilih nantinya telah melewati serangkaian tes yang menyeluruh dengan kualitas kontrol yang baik. Ingat selalu, suplemen selayaknya terbuat dari bahan alami yang aman serta halal untuk dikonsumsi.
Foto: Freepik