Ketika bereksplorasi, beraktivitas dan bermain, terkadang terjadinya risiko kecelakaan pada anak meningkat. Penting bagi orangtua untuk mengetahui perawatan luka yang tepat agar tidak terjadi infeksi berlanjut, dan mengetahui seputar proteksi anak agar tidak menimbulkan trauma yang dapat mempengaruhi optimalisasi tumbuh kembangnya.
Salah satu langkah optimalisasi stimulasi perkembangan anak, ujar Dokter Spesialis Anak, dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, adalah dengan membiarkan mereka bergerak bebas dan eksplorasi lingkungan sekitarnya. “Tugas kita, memastikan lingkungan si kecil aman dari segala bahaya. Namun terkadang, kecelakaan kecil tak bisa dihindari, seperti terjatuh dan anak mengalami luka lecet. Jika itu terjadi, tugas kita sebagai orangtua untuk memahami dan mengartikulasi perasaan anak, seperti ‘Adik sakit ya kakinya, Bunda bantu obati ya supaya cepat sembuh.’ Dengan kita memahami anak, anak akan merasa lebih aman dan lebih berani mengeksplor lingkungannya kembali,” ujarnya dalam acara webinar edukasi bertajuk “Seberapa Penting Proteksi Terhadap Tumbuh Kembang Anak” yang diselenggarakan oleh Hansaplast bekerja sama dengan komunitas Tentang Anak, Sabtu (6/3).
Dalam hal perawatan luka pada anak, dr. Mesty menuturkan bahwa masih banyak beredar mitos keliru misalnya mitos luka yang dibiarkan terbuka dan kering akan cepat sembuh. Padahal, luka yang dibiarkan terbuka sering kali dapat memperbesar risiko terkontaminasi kotoran dan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi. Karena itu, penting sekali untuk menjaga kebersihan dan kelembapan daerah luka dengan membersihkan luka dan membalut luka supaya proses penyembuhan luka lebih cepat dan baik.
Terkait dengan perawatan luka yang tepat, Hansaplast kini hadir dengan logo dan kemasan baru, serta Plester yang kini telah dilengkapi Bacteria Shield. “Kami memahami bahwa luka, sekecil apapun, dapat menganggu aktivitas sehari-hari dan mengurangi makna untuk menikmati momen bersama orang tercinta. Terutama dengan adanya risiko infeksi berlanjut bahkan pada luka terkecil sekalipun,” ucap Dr. Christopher Vierhaus, Marketing Director Hansaplast.

Seluruh rangkaian plester dengan Bacteria Shield, katanya, telah teruji dapat menghalang kotoran dan bakteri, yang berarti luka akan mendapatkan perlindungan optimum dan kondisi yang ideal untuk proses penyembuhan tanpa risiko komplikasi. “Tidak hanya itu, kami juga meningkatkan edukasi perawatan luka yang dirancang khusus pada kemasan untuk membantu konsumen memahami langkah perawatan luka yang tepat, serta memaksimalkan keberlangsungan lingkungan melalui penggunaan FSC paper pada seluruh kemasan.Rangkaian inovasi ini kami lakukan untuk meningkatkan perlindungan terbaik dari Hansaplast bagi seluruh keluarga Indonesia,” ujarnya.
Dalam hal perawatan luka pada anak, dr. Mesty menuturkan bahwa masih banyak beredar mitos keliru misalnya mitos luka yang dibiarkan terbuka dan kering akan cepat sembuh. Padahal, luka yang dibiarkan terbuka sering kali dapat memperbesar risiko terkontaminasi kotoran dan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi. Karena itu, penting sekali untuk menjaga kebersihan dan kelembapan daerah luka dengan membersihkan luka dan membalut luka supaya proses penyembuhan luka lebih cepat dan baik.
Berikut ini Hansaplast memberikan 3 (tiga) langkah mudah pertolongan pertama yang dapat diikuti orangtua saat anak mengalami luka ringan:
– Bersihkan: Bersihkan luka dari kotoran untuk mencegah infeksi. Gunakan Hansaplast Spray Antiseptik yang dilengkapi Polyhexamethylene Biguanide (PHMB) yang dapat mengobati luka tanpa rasa perih.
– Lindungi: Lindungi luka dari kotoran dan bakteri untuk mencegah infeksi. Gunakan plester Hansaplast dengan Bacteria Shield yang telah teruji secara klinis dapat melindungi luka dari kotoran dan bakteri penyebab infeksi.
– Sembuhkan: Setelah luka mulai mengering, rawat luka dengan Hansaplast Salep Luka untuk mencegah bekas luka.
Foto: Efa