“Ali, nanti kamu pulang les dijemput supir?” tanya Mia. “Nggak, Pak Malik supirku sedang sakit, lagipula mobilnya sedang dipakai Ayah ke luar kota,” jawab Ali. “Lalu, kamu pulangnya naik apa?” Mia kembali bertanya. “Aku sudah pesan ojek online, kok, jadi lebih cepat dan aman,” Ali menjawab sambil menunjukkan aplikasi ojek online di handphone-nya. Tak lama kemudian, pelajaran dimulai. Mia dan Ali adalah teman satu bimbingan belajar. Tempatnya memang agak jauh dari rumah. Tapi, berkat bimbingan belajar itu, keduanya selalu mendapatkan nilai bagus di sekolah.

Tepat pukul 7 malam, les pun selesai. “Ali, kamu pulang bareng aku saja, aku dijemput Papaku, kok,” ajak Mia. “Ah, tidak usah. Aku sudah terlanjur pesan ojek online, sebentar lagi pasti ojeknya datang,” kata Ali menolak. “Aku duluan ya, Ali!” ujar Mia sambil bergegas masuk ke dalam mobil. “Iya, Mia,” timpal Ali. Ternyata, pengemudi ojek pesanan Ali belum juga datang menjemput. Setengah jam berlalu, Ali masih menunggu di depan pintu masuk tempat bimbelnya.

Ali lalu memeriksa aplikasi ojek online di handphone-nya. Di aplikasi itu, tertera nama Andre Purwanto, pengemudi ojek yang akan menjemputnya. Saat Ali hendak menelepon Pak Andre, muncul sebuah sepeda motor menghampirinya. Dilihat dari jaket dan helmnya, benar-benar sama dengan yang dipesan Ali.   “Aduh, Om Andre lama sekali datangnya. Ayo, berangkat ke jalan Cendrawasih No. 7, ya, Om,” ucap Ali yang langsung naik ke atas motor. Sang pengemudi ojek tak menimpali ucapan Ali. Ia lantas mengantarkan Ali pulang ke rumah. Sepanjang perjalanan, Ali merasa ada yang aneh. Walaupun ia diboncengi motor, Ali justru merasa lelah.

Sesampainya di rumah, Ali lalu turun dari motor. Selembar uang Rp 20 ribu diberikan Ali kepada pengemudi ojek tersebut. “Terima kasih, ya, Om,” ucap Ali seraya balik badan dan berjalan masuk ke halaman rumah. Di teras, Ibu sudah berdiri menunggu dengan raut wajah cemas. “Kamu kenapa pulang telat?” tanya Ibu. “Tadi tukang ojeknya lama, Bu,” jawab Ali. “Lho, barusan kamu naik ojek?” tanya Ibu lagi. “Iya, Bu,” jawab Ali singkat. “Dari tadi Ibu menunggu kamu di sini, tapi Ibu tidak melihat kamu naik ojek,” tutur Ibu. “Ibu justru bingung kamu barusan bicara dan kasih uang ke siapa? Padahal tidak ada siapa-siapa di sana, malah Ibu melihat kamu hanya berjalan kaki,” lanjut Ibu.Ali kebingungan, sambil menahan rasa pegal di kedua kakinya.

Kriiiing… Handphone Ali berbunyi. “Halo!” ucap Ali seraya menempelkan handphone-nya di telinga. “Halo, saya Andre, pengemudi ojek yang tadi dipesan. Maaf, saya telat menjemput karena ban motor saya bocor, tapi sekarang saya sudah di tempat bimbel,” ujar si penelepon. “Lho, Om Andre baru jemput? Lalu, tadi siapa?” timpal Ali.  Ali diam terpaku menahan rasa takut yang mulai muncul. Lalu, siapa pengemudi ojek misterius tadi yang tidak terlihat oleh Ibu? Jangan-jangan, Ali memang sebenarnya berjalan kaki, bukan dibonceng motor! Hiiiii…    ( Cerita: Just For Kids/ Ilustrasi: Just For Kids)

You may also like
Latest Posts from Majalahjustforkids.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *