Kalian pasti tahu, kan, Kids, air laut kadang naik dan kadang turun atau biasa disebut dengan istilah pasang surut. Ternyata, semua itu bukan sekadar fenomena alam saja melainkan ada sebab yang bisa dipelajari. Menurut para ilmuwan, penyebabnya karena gaya gravitasi atau tarikan dari Bulan. Makin dekat posisi Bulan dengan Bumi maka makin kuat tarikannya terhadap air laut.
Pasang surut terjadi karena air laut tertarik oleh Bulan yang lewat di atasnya. Puncak pasang tertinggi terjadi saat Bulan Purnama, sekitar tanggal 13-18 setiap bulannya. Saat itu posisi Bumi, Bulan, dan Matahari hampir atau bahkan segaris. Ini membuat daya tarik menjadi berlipat, dan menyebabkan pasang (air laut naik) menjadi lebih tinggi.
Adapun surut (air laut turun) mencapai titik terendah pada tanggal 29 sampai 3, saat Bulan mati atau sabit. Di luar penanggalan itu disebut Konda, dimana air laut tak mengalami pasang maupun surut.
Untuk memudahkan menandai kejadian tersebut, kamu bisa menggunakan kalender yang menggunakan hitungan berdasarkan peredaran Bulan seperti penanggalan Arab (Hijriyah). Sedang kalender yang biasa digunakan di sekolah, disebut kalender Masehi yang perhitungannya berdasarkan peredaran Matahari.
Bahaya dan Manfaat
Air pasang akan sangat membahayakan jika dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti dorongan air, angin, atau swell yaitu gelombang yang ditimbulkan dari jarak jauh. Ini akan menimbulkan badai atau gempa yang terjadi di tengah laut. Jika kekuatannya besar maka bisa menyebabkan banjir atau bahkan tsunami seperti yang terjadi di Aceh beberapa waktu lalu.
Namun demikian, adanya pasang surut air laut juga memiliki manfaat yang sangat besar. Misalnya, bagi para nelayan yang setiap hari bekerja mencari ikan di tengah laut, kegiatan transportasi di laut, dan kegiatan bisnis di pelabuhan. Kejadian pasang surut pun bisa diramal karena terjadi secara berkala. (JFK/Nov)