Papu si sapu adalah sapu tua kesayangan pembuatnya yaitu Bobu pembuat sapu. Dulu kehidupan Bobu sangat sulit, sampai akhirnya dia bekerja di sebuah pabrik sapu dan menjadi pemilik pabrik itu. Papu adalah sapu pertama yang didesain oleh Bobu, dan sapu yang membuat Bobu kaya raya karena model Papu sangat disukai pembeli. Tapi waktu berlalu dengan cepat, zaman berubah, dan kini pesaing-pesaing Papu datang. Salah satunya adalah robot pembersih berbentuk bulat bernama Ro. Papu membenci Ro. Karena kedatangan Ro, tugasnya menyapu jadi berkurang dan dia hanya sering menghabiskan hari-harinya jadi pajangan saja. Papu selalu mengeluh pada kedua temannya Kati dan Gugu. Kati adalah seekor kucing persia dan Gugu adalah seekor anjing greyhound besar.

Suatu hari, lagi-lagi Papu mengeluh soal Ro pada Kati dan Gugu. “Harusnya Ro bisa menempatkan dirinya dan menghormati diriku yang jauh lebih tua darinya ini! Kalau aku masih bisa membersihkan lantai, harusnya dia diam saja!” kata Papu. “Kau benar Papu. Kau sangat dihormati di rumah ini, tentu saja Ro juga harus mendengar kata-katamu!” seru Gugu semangat. “Mau tahu pendapatku? Aku memang temanmu, tapi kurasa kau merasa harus dihormati karena kau lebih tua, itu egois. Lebih baik kau bekerja sama dengan Ro. Kau belum pernah melihat Ro bekerja membersihkan lantai kan? Ro hebat sekali,” kata Kati jujur. “Apa katamu? Baiklah kalau begitu, aku akan minta Ro berlomba membersihkan lantai rumah selama 3 hari penuh. Aku yang lebih tua ini pasti lebih hebat darinya!” ujar Papu marah yang tersinggung dengan perkataan Kati.

Seisi rumah heboh mendengar lomba membersihkan lantai antara Papu dan Ro. Lemari, Meja, dan Pajangan antik rumah yang berusia sama seperti Papu memihak Papu, sedangkan Televisi, Kulkas, Radio, dan barang-barang elektronik modern memihak Ro. “Bagus sekali perbuatanmu, kau sudah menyebabkan perpecahan di rumah ini,” gerutu Gugu pada Kati. “Aku hanya memperlihatkan kenyataan padamu Gugu, dan berusaha melenyapkan perpecahan jelek antara yang tua dan yang muda di rumah Bobu, majikan kita. Papu adalah perwakilan dari yang tua, dan Ro adalah perwakilan dari yang muda. Mereka harus menyadari kemampuan masing-masing dan saling melengkapi, bukan membenci,” jelas Kati.

Akhirnya lomba dimulai, dengan Gugu dan Kati sebagai jurinya. Papu yang pertama dan selama tiga hari, dia membersihkan seluruh lantai rumah. Setelah selesai, lantai rumah bersih tapi Papu sangat letih. Papu berusaha menyembunyikan keadaannya. Di depan pendukungnya yang bertepuk tangan meriah, dia melompat-lompat lincah dengan bangga. Lalu giliran Ro membersihkan lantai rumah, dan setelah 3 hari, Ro tidak menunjukkan tanda-tanda keletihan sedikit pun. Semua pendukung Ro bersorak gembira. “Hasil perlombaan ini akan diumumkan besok,” kata Kati dan Gugu.

Ketika hasil perlombaan akan diumumkan, Papu tidak bisa datang karena sakit. Pendukung Papu bersedih, dan pendukung Ro bersorak gembira. “Hentikan! Papu sakit, tapi kalian malah bergembira! Memalukan! Kita semua harus menjenguknya!” seru Ro marah.  Seperti yang dikatakan Ro, semua menjenguk Papu. Papu terkejut, tapi merasa senang. Akhirnya dia mengakui kekalahannya. “Aku sakit karena kelelahan. Usia tuaku tidak bisa berbohong. Kati benar, aku hanya mau dihormati terus, maafkan aku. Ro adalah pemenangnya,” kata Papu. “Itu tidak benar, Anda masih bisa membersihkan lantai kan? Hanya saja Anda tidak perlu bekerja sekeras dulu, karena aku bisa membantu. Aku memang kuat tapi masih banyak yang harus kupelajari dari Anda,” kata Ro. “Oleh karena itulah kalian harus bekerja sama,” tambah Kati. “Aku setuju,” angguk Gugu. Pendukung Papu dan pendukung Ro saling bersalaman, dan berkat kerendahan hati Papu dan Ro, serta kecerdikan Kati, kedamaian benar-benar terwujud di rumah Bobu.

 

 

Cerita: Seruni      Ilustrasi: Agung

You may also like
Latest Posts from Majalahjustforkids.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *