Bekasi, majalahjustforkids.com – Seperti kita ketahui, selama pandemi Covid-19 yang berlangsung kurang lebih dua tahun, para siswa diharuskan melakukan pembelajaran dari rumah secara daring.
Dalam kurun waktu tersebut, tak dapat dipungkiri para siswa dilanda rasa jenuh karena aktivitas sangat terbatas.
Pasca berlalunya ‘badai’ Covid-19 dan dibukanya kembali kegiatan belajar mengajar di sekolah secara tatap muka, tak pelak membuat para siswa, pengajar, dan wali murid pun menjadi lebih antusias.
Termasuk dalam kegiatan ‘Outing Class’ atau study tour, dimana kegiatan belajar mengajar diadakan di luar kelas sebagai salah satu metode untuk menyampaikan pembelajaran yang bukan didasarkan dari teori saja, tapi juga pembuktian di lapangan secara langsung.
Hal itu tampak dari maraknya hilir mudik kendaraan yang berisi siswa-siswi mulai dari taman kanak-kanak, sekolah dasar hingga sekolah menengah atas yang mengunjungi tempat-tempat wisata sarat edukasi. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh kelas IIA dan B, Sekolah Dasar Negeri Jatirahayu VI, Pondok Melati, Bekasi, Jawa Barat.

Rombongan yang terdiri dari 60-an orang termasuk siswa, guru, dan pendamping, terlihat sangat bersemangat mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, pada Selasa, 28 Februari 2023 lalu.
Dikatakan Guru pembimbing yang juga Wali Kelas, Vera Parihatun Nasiroh, S.Pd.SD, “Melalui outing class yang kami lakukan ini, sejalan dengan metode pembelajaran discovery, diharapkan siswa dapat menemukan secara langsung pengetahuan yang selama ini mereka sudah pelajari secara teori di dalam kelas. Seperti di TMII, siswa dapat melihat keragaman budaya yang ada di Indonesia. Mulai dari wilayah Indonesia bagian Barat seperti Sumatera hingga ke kawasan Timur seperti Papua.”
Lebih lanjut Ibu Vera mengungkapkan bahwa dengan mengeksplorasi anjungan-anjungan daerah yang ada di TMII, siswa juga dapat mengidentifikasi perbedaan budaya yang menjadi ciri khas tiap daerah, melihat secara langsung seperti apa wujud dari keberagaman tersebut.

Rumah Gadang misalnya, yang menjadi rumah adat suku Minang. Lalu, ada pula rumah adat dan pakaian suku di Papua. “Dengan melihat adanya keberagaman tersebut, diharapkan siswa dapat lebih menghargai perbedaan dan bangga sebagai anak Indonesia,” imbuh Ibu Vera.
Selain itu, Ibu Vera juga menerapkan Metode Kooperatif dimana siswa dituntut untuk dapat bekerjasama dengan temannya yang telah dibagi dalam beberapa kelompok. “Dengan demikian, siswa juga dituntut untuk saling menjaga persatuan dalam kelompok dan membantu satu sama lain, serta mandiri dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Jatirahayu VI, Sudarsono, S.Pd, M.M. menambahkan, “Pihak sekolah turut berperan aktif dalam mendukung kegiatan ini karena selain dapat menambah pengetahuan dan kecintaan terhadap budaya Indonesia, juga dapat menjadi variasi kegiatan belajar mengajar dimana siswa dapat merasakan suasana yang berbeda dan lebih menarik minat belajar, sehingga dapat mendorong kemajuan siswa.”
Berkaitan dengan kegiatan outing class ini, salah satu wali murid yaitu Ibu Rahma Anandita yang merupakan orangtua dari Arraya Monifa Romauli sangat menyambut positif pembelajaran di luar kelas.
“Anak-anak generasi pandemi ini sudah cukup lama berdiam diri di dalam rumah. Saya antusias dengan adanya kegiatan outing class ini karena anak-anak mendapatkan cakrawala yang lebih luas lagi, melihat Indonesia yang lebih berwarna, dan mendapatkan berbagai pengetahuan yang selama ini hanya mereka pelajari secara teori. Sehingga diharapkan dapat menstimulasi kognitif anak lebih maksimal,” ujar Ibu Rahma.
Selain mengeksplorasi ragam kebudayaan dengan mengunjungi anjungan-anjungan yang ada di TMII, siswa-siswi SDN Jatirahayu VI juga bertandang ke Museum Penerangan yang masih berada di dalam area TMII. Di sini mereka menjelajahi sejarah masa lalu, masa kini, dan masa depan komunikasi di Indonesia. Di museum ini para siswa juga dapat melihat lebih dari 450 koleksi alat-alat komunikasi yang pernah menemani kehidupan masyarakat Indonesia.
Mulai dari alat sederhana seperti kentongan, radio dan televisi zaman dahulu, hingga studio Si Unyil. Dipandu oleh staff Museum Penerangan yang sangat ramah dan komunikatif, para siswa begitu antusias mengikuti aktivitas eksplorasi museum yang juga menjadi destinasi terakhir dari rangkaian outing class sarat edukasi ini.
Teks dan Foto: Ist