Kekurangan gizi sejak usia dini akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Bahkan gizi buruk atau malnutrisi sering menjadi penyebab kematian pada anak-anak. Kurangnya akses informasi orangtua mengenai nutrisi seimbang serta rendahnya pendapatan keluarga, adalah beberapa alasan tidak terpenuhinya asupan gizi pada anak.
Peduli akan hal ini, Tempo Scan Group menghadirkan Program “Wujudkan Generasi Indonesia Bergizi dan Sehat”, yang merupakan bagian dari CSR mereka yang bertajuk “Indonesia Tersenyum”.
Dalam program ini, Tempo Scan Group akan memberikan bantuan tambahan nutrisi kepada anak-anak usia 1 tahun ke atas selama 90 hari secara kontinu, antara lain pemberian susu pertumbuhan Vidoran. Bantuan nutrisi ini diberikan untuk anak-anak dari golongan keluarga ekonomi lemah/miskin.

Tak hanya itu, orangtua si anak juga akan mendapatkan edukasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sekaligus pencegahan penyakit seperti demam berdarah.
Program “Wujudkan Generasi Indonesia Bergizi dan Sehat” 2019 akan menjangkau sekitar 8000 anak di beberapa wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Ini bukan kali pertama program ini digelar. Berlangsung sejak tahun 2017, program “Wujudkan Generasi Indonesia Bergizi dan Sehat” telah menjangkau 5 Kabupaten di Jawa Barat dan Banten, 172 Posyandu di 8 Kecamatan dan berhasil membantu 8.781 anak-anak dengan usia di atas 1 tahun.
President Director Tempo Scan Group, Bapak Handojo S. Muljadi mengatakan, “Melalui program ini, kami ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk turut berpartisipasi guna mewujudkan kesetaraan kesempatan bagi anak Indonesia melalui pemberian nutrisi yang tepat, sehingga dapat mewujudkan Generasi Indonesia yang Bergizi dan Sehat.”

Salah satu tokoh masyarakat, Ibu Puti Guntur Soekarno sangat menyambut baik langkah ini. “Orangtua berperan penting dalam menyediakan asupan gizi anak. Kita wajib menyediakan makanan bergizi bagi anak, rutin melakukan cek kesehatan di Posyandu, dan selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Dengan demikian, anak tidak mudah sakit, dan dapat bertumbuh kembang dengan optimal,” ujarnya.
Meskipun data Riskesdas 2018 mencatat perbaikan status gizi pada balita di Indonesia, Wakil Walikota Surabaya, Bapak Whisnu Sakti Buana mengatakan jangan sampai kita terlena. “Peran seluruh lapisan masyarakat termasuk dunia usaha sangat diperlukan ke depannya untuk terus menekan jumlah tersebut, mengingat besarnya dampak dari kekurangan gizi sejak dini bagi kualitas generasi Indonesia ke depan,” kata Whisnu.
Lewat program “Wujudkan Generasi Indonesia Bergizi dan Sehat” yang dilakukan Tempo Scan Group ini, diharapkan dapat membantu upaya pemerintah daerah dalam memperbaiki status gizi anak. (Foto: Istimewa)