Kamu pasti akan tertarik dengan binatang yang satu ini. Selain lucu, binatang ini memiliki jambul putih yang unik. Mamalia yang termasuk dalam golongan monyet-monyetan ini termasuk binatang yang terancam punah karena habitatnya sudah banyak tergusur oleh manusia.
Ukuran tubuh monyet bernama latin Saguinus oedipus ini tergolong kecil karena beratnya kurang dari 0,5 kg dengan panjang dari kepala hingga badan, 20-25 cm. Monyet bermahkota atau The Tamarin Cotton Top ini juga sering disebut sebagai Tamarin Pinché dan Lisztaffe di Jerman.
Binatang unik ini hidup berkoloni dalam jumlah yang tidak begitu besar, sekitar 3-9 hewan saja. Masa reproduksinya selama 125 -140 hari, dengan bayi Tamarin Cotton Top yang dilahirkan sebanyak 1-2 ekor. Bayi-bayi Tamarin Cotton Top lahir pada dua musim yaitu Maret-Mei dan September-November.
Jambul Kapas
Monyet berjambul kapas ini akan keluar sarangnya guna mencari makan, satu jam setelah fajar dan akan kembali masuk ke sarang menjelang senja. Dengan kebiasaan tersebut, maka hewan ini disebut sebagai hewan yang berprilaku arboreal dan diurnal. Dalam mencari makan, monyet Tamarin Cotton Top tidak hanya di pohon saja tetapi juga turun ke lapangan.
Monyet-monyet Tamarin Cotton Top biasanya memakan bunga, buah-buahan, daun, nectar, dan kadang-kadang juga memakan vertebrata kecil seperti katak dan kadal. Ketika membutuhkan air, ia akan mencari air yang berasal dari buah-buahan yang dimakannya dan menjilati embun yang ada di atas daun.
Tamarin Cotton Top sendiri memiliki habitat hutan tropis yang lembab, hutan gugur yang kering, dan hutan pertumbuhan sekunder. Monyet berjambul kapas ini juga bisa hidup di habitat yang relatif terganggu. Untuk melihat habitat endemik monyet ini, teman-teman bisa menemuinya di Barat Laut Kolombia tepatnya antara Sungai Atrato dan Sungai Magdalena.
Teks: JFK Foto: Ist