Moba si mobil otomatis adalah mobil impian di masa depan. “Aku adalah mobil yang bisa berjalan sendiri tanpa bantuan manusia. Mereka tidak perlu susah-susah menyetir. Aku bisa dijalankan dengan komputer canggih,” katanya dengan bangga.

Moba dibuat oleh  pemuda dan pemudi jenius. “Kami bangga padamu, Moba, kau adalah mobil paling hebat di dunia, tidak ada mobil lain sehebat kau,” kata para pencipta Moba.

Semua pujian dari penciptanya, membuat Moba sombong. Dia memandang rendah mobil-mobil lain yang masih dikemudikan oleh manusia. “Kalian bersiaplah menghilang, masa depan milikku, si mobil otomatis!” ejek Moba dari atas truk angkut mobil. Mobil-mobil di jalan hanya bisa memandang sedih pada Moba.

Suatu hari, para pencipta Moba akan mengadakan uji coba padanya. “Kau perlu berjalan di jalanan untuk membuktikan kemampuanmu,” kata mereka. “Ada bukit di dekat sini, hilangkan saja bukit itu dan jadikan jalan buatku,” pinta Moba. Dengan ini, Moba merendahkan binatang-binatang yang tinggal di bukit itu. “Apa salah kami?” tanya seekor burung yang pohon tempat tinggalnya hilang karena dibuat jalan. “Kalian tidak sesuai dengan zaman,” jawab Moba sambil tertawa mengejek.

Akhirnya, jalan uji coba untuk Moba selesai. Moba berjalan dengan sangat angkuh, bangga dengan komputer canggihnya. Komputer yang canggih membantunya berjalan, melaju cepat, berbelok, menanjak, mundur, dan berhenti. Para pencipta Moba melompat gembira. “Kita berhasil! Kau siap untuk digunakan, Moba!” seru mereka bahagia.

Lalu, datanglah seorang miliarder dan dia membeli Moba. Moba dengan bangga membawa miliarder itu berjalan-jalan di jalan raya. Tapi tiba-tiba, sesuatu terjadi. Komputer canggih Moba rusak! Dan Moba berhenti di tengah jalan raya, menyebabkan macet yang luar biasa panjang. Mobil-mobil yang bukan otomatis melihat Moba dan berkata, “Inikah masa depanmu, Moba? Ditertawakan dan dibenci orang banyak karena membuat susah?”

Moba hanya bisa diam. Si miliarder sangat marah dan malu. “Mobil tak berguna! Jika aku yang mengemudi, tak akan ada hal seperti ini!” serunya. Moba menangis sedih. Tak ada lagi masa depan cerah baginya.

Moba dibuang pemiliknya. Para pencipta Moba sudah menyerah karena rugi besar, dan mereka menolak menolongnya. Moba hanya bisa melewati hari-harinya dengan kesedihan mendalam.

Pada suatu pagi, seekor burung hinggap di atas Moba. Si burung  adalah burung yang pohon tempat tinggalnya ditebang karena dibuat jalan uji coba Moba. “Jangan sedih, majikanku akan menolongmu,” kata si burung. “Maafkan aku!” kata Moba sangat menyesal. “Aku tak mendendam padamu. Kini aku dipelihara seorang Profesor yang baik hati,” kata si burung.

“Moba, aku adalah Profesor yang pernah mengajar para penciptamu. Akulah yang memberikan ide mobil canggih pada mereka. Tapi sayang, murid-muridku lupa nasihatku, bahwa mereka tak boleh gampang berpuas diri, dan jangan gampang menyerah. Aku bisa memperbaikimu,” kata si Profesor.

Moba yang  sudah diperbaiki, kini tidak lagi sombong seperti dulu. Dia jadi rendah hati, dan mobil-mobil lain mau bersahabat dengannya. Mungkin di masa depan, akan ada banyak mobil canggih seperti Moba, tapi dia tak akan jadi angkuh. Sebaliknya, dia akan menggunakan pengalamannya sebagai nasihat bagi yang lain untuk menjadi lebih baik lagi.

 

 

 

Cerita: Seruni     Ilustrasi: JFK

You may also like
Latest Posts from Majalahjustforkids.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *