Anak-anak di kota besar biasanya mempunyai gaya hidup yang serba instan. Sering mengonsumsi makanan siap saji dan jarang beraktivitas fisik yang bisa mengeluarkan keringat. Inilah yang membuat anak-anak di banyak kota besar, mengalami masalah kelebihan berat badan dalam tahap mengkhawatirkan (obesitas).
Apa yang dimaksud dengan obesitas? “Obesitas adalah kelebihan berat badan karena kelebihan jaringan lemak tubuh,” ujar dr. Laila Hayati, SpGk, dokter Klinik Gizi RSAB Harapan Kita, Jakarta.
Banyak risiko dari obesitas seperti penyakit jantung, diabetes, darah tinggi, dan lainnya. Anak yang mengalami obesitas harus mengurangi asupan makanan yang berlebihan dan mengonsumsi makanan seimbang sesuai dengan kalori yang dibutuhkan.
Diet untuk Anak-anak
Untuk anak-anak usia 6-12 tahun yang masih dalam masa pertumbuhan, diet yang dilakukan tidak seketat seperti halnya orang dewasa. “Anak-anak masih memerlukan gizi yang terdiri dari karbohidrat, lemak, dan protein untuk masa pertumbuhan mereka. Mereka hanya perlu mempertahankan berat badannya saja supaya tidak naik,” jelas dr. Laila.
“Berat badan yang diupayakan tidak bertambah seiring dengan pertumbuhan tinggi, secara perlahan akan mengembalikan berat badan anak menjadi normal. Diet yang terlalu ketat pada anak, tidak baik, karena gizi yang mereka perlukan untuk pertumbuhannya akan banyak berkurang,” tambahnya.
Olahraga
Olahraga pada anak-anak dalam kondisi obesitas bisa dilakukan dengan cara berenang atau bersepeda. Adapun olahraga lari dan jalan cepat tidak disarankan, karena bisa menyebabkan cidera kaki dimana kaki harus menopang berat badan yang berlebihan pada saat olahraga tersebut.
Aktivitas fisik atau olahraga juga sebaiknya dilakukan selama 30 menit setiap harinya atau minimal 3-5 hari dalam seminggu.
Saran Dokter
– Kurangi makan makanan berlemak dan goreng-gorengan
– Jangan terlalu sering mengonsumsi fast food
– Kurangi minumam manis karena akan menyumbang kalori yang lebih banyak
– Kurangi camilan berlemak dan menggantinya dengan buah-buahan
– Seminggu sekali boleh saja mengonsumsi fast food atau makan makanan yang mengandung lemak tinggi, tetapi dalam kesehariannya harus makan makanan yang memiliki gizi seimbang dan tidak berlebihan
– Olahraga dan sering melakukan aktivitas fisik, minimal seminggu tiga kali
(Sumber dan ilustrasi: Just For Kids)