Meskipun Kartini sudah memperjuangkan kesetaraan gender, namun faktanya hingga kini masih ada saja stereotype yang keliru dan dirasa tak adil bagi perempuan.

Terbukti pada hasil polling Instagram @JeniusConnect yang dipaparkan oleh Anita Ekasari, Digital Banking Acquisition, Service & Marketing Head Bank BTPN pada media gathering peluncuran program Month of Women, Selasa (27/4).

Sebanyak 81% dari 4.354 responden menyatakan tidak setuju dengan beberapa pandangan mengenai perempuan. Contohnya saja stereotype yang menyatakan, “Perempuan yang terlalu fokus sama karier, kalau gak lajang terus, ya keluarganya tidak terurus”, “Perempuan tuh suka gak pikir panjang soal pengeluaran. Boros.” Atau “Urus keluarga kan tidak  butuh ijazah perguruan tinggi?”.

Adapun responden adalah para digital savvy (kalangan melek teknologi) berusia 20-40 tahun dimana 67% responden adalah single sementara sisanya 33% sudah menikah.

Jajak pendapat juga menemukan bahwa 93% mengakui penting bagi perempuan untuk memiliki penghasilan sendiri, serta 94% responden juga setuju jika perempuan dapat meneruskan karir dan mewujudkan impiannya setelah menikah. Lima tujuan finansial utama yang ingin mereka capai adalah memiliki aset properti (30%), financial freedom (26%), menyiapkan dana pensiun (18%), investasi (17%) dan tujuan personal lainnya seperti memulai bisnis & melanjutkan pendidikan (9%). Bagi mereka yang telah menikah, sebanyak 60% setuju keuangan keluarga dikelola oleh perempuan.

Anita Ekasari, Digital Banking Acquisition, Service & Marketing Head Bank BTPN

Lebih lanjut lagi, berdasarkan Jenius Study yang bertajuk Adaptasi Masyarakat Digital Savvy Selama Pandemi yang melibatkan 278 responden perempuan berusia 26-40 tahun, terungkap lima topik yang paling banyak dicari selama pandemi adalah investasi (26%), COVID-19 (22%), financial planning (12%), memasak (11%), dan bisnis (11%). Cara digital savvy perempuan beradaptasi dan tetap bahagia selama pandemi adalah menonton atau mencari hiburan (18%), bersyukur (16%), berpikir positif (16%), menekuni hobi (11%), dan olah raga (9%). Tiga barang yang paling sering dibeli secara online ketika pandemi adalah make up/skincare (50%), produk fashion (39%), dan produk kesehatan (26%).

Melihat fakta di atas itulah, Jenius, solusi life finance dari Bank BTPN, meluncurkan program Month of Women di bulan April ini terinspirasi dari International Women’s Day dan Hari Kartini. Mereka ingin mengajak perempuan Indonesia untuk mewujudkan impian dan tujuan dalam hidup, karir, bisnis, dan keuangan mereka. Jenius juga mengapresiasi cara unik perempuan Indonesia dalam beradaptasi menjalani hidup dan mengelola keuangan selama pandemi.

“Berdasarkan jajak pendapat dan Jenius Study yang telah kami lakukan, digital savvy perempuan memiliki keinginan yang kuat untuk mewujudkan cita-cita, tahu tujuan finansial yang ingin dicapai, memiliki peran penting dalam mengelola keuangan keluarga, dan ingin terus mengembangkan diri setelah menikah. Mereka juga memiliki caranya masing-masing untuk beradaptasi dan tetap bahagia di tengah pandemi. Karenanya, Jenius ingin menghadirkan berbagai inovasi yang memungkinkan untuk digunakan sesuai kebutuhan hidup mereka, atau #LakukanDenganCaramu,” jelas Anita.

Maureen Hitipeuw, Founder Single Moms Indonesia

Salah satu teman Jenius, yaitu Maureen Hitipeuw, Founder Single Moms Indonesia (@singlemomsindonesia) membagikan pengalamannya bersama Jenius.  Sebelum pandemi, komunitas Single Moms Indonesia (SMI) memiliki berbagai program rutin di beberapa kota berupa sharing session, talkshow, dan pelatihan dasar untuk membantu ibu tunggal agar bisa memiliki skill tambahan yang digunakan sebagai sumber penghasilan. Awalnya, Maureen mendirikan komunitas ini sebagai wadah bagi para ibu tunggal untuk berbagi cara, cerita, dan mendukung satu sama lain. Hingga kini, komunitas yang didirikan pada tahun 2014 ini sudah memiliki 5.500 anggota yang tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri.

“Di tengah pandemi ini, kami bisa menjangkau lebih banyak ibu tunggal karena seluruh program berlangsung secara online. Semua kelas, talkshow, sharing session, dan pelatihan dilaksanakan secara online. Kami juga meluncurkan program baru y­aitu SMI Kuliner yang membantu ibu tunggal dalam pendanaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), serta mentoring & pelatihan dalam mengembangkan usahanya.” jelas Maureen.

Sebagai salah satu teman Jenius, Maureen juga membagikan bagaimana Jenius dapat membantu dirinya dalam mengelola finansial komunitas Single Moms Indonesia. “Seluruh komunikasi dan program yang dilaksanakan secara online, membuat kami harus berlangganan beberapa platform digital untuk bisa tetap terhubung dengan anggota. Kartu Debit Jenius Visa sangat membantu kami dalam berlangganan platform digital tersebut dengan lebih simpel dan aman,” katanya.

Kisah Maureen merupakah contoh bagaimana perempuan Indonesia dapat menemukan cara mereka untuk mewujudkan impian, beradaptasi, dan berdampak bagi sekitar. “Semoga melalui program Month of Women ini, Jenius dapat membantu perempuan Indonesia lainnya untuk menemukan cara mereka dengan saling menginspirasi dan mendukung,” tutup Anita.

Masyarakat digital savvy dapat mengikuti rangkaian acara Month of Women melalui Jenius Women Talks yang menghadirkan sederet tokoh perempuan inspiratif. Terdiri dari tiga topik yaitu Cara Mendapatkan Ide Bisnis dengan pembicara Najla Bisyir (Founder Bittersweet by Najla) dan Felysya Fabian (Co-Founder Alegre’s Kitchen), Pentingnya Rencana Keuangan untuk Perempuan dengan pembicara Ghita Argasasmita (Director Integrita Financial Planning) dan Kadek Arini (Travel Blogger), dan Menemukan Potensi Diri di Dunia Kerja Digital, dengan narasumber Jenius’s women leaders. Informasi dan pendaftaran Jenius Women Talks dapat diakses melalui https://www.cocreate.id/webinars/.

You may also like
Latest Posts from Majalahjustforkids.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *