Siapa di sini suka minum susu segar dalam kemasan? Pasti penasaran, kan, bagaimana sih sebenarnya susu itu bisa dibuat dengan aman hingga sampai ke tangan kita para konsumen? Nah, Bapak Iwan Utama, Head of Quality PT.Nestle Indonesia, akan menjelaskannya untuk kalian.

Sebagai perusahaan makanan dan minuman, Nestle memang sudah memroduksi banyak sekali produk. Lebih dari 2000 merek yang mereka punya. Beberapa di antaranya adalah produk susu, seperti Milo, Dancow maupun susu murni Bear Brand atau lebih dikenal dengan susu beruang.

“Kami selalu berupaya membuat produk yang tidak hanya berkualitas, tapi juga aman dan disukai konsumen. Itulah yang membuat perusahaan seperti Nestle terus berkembang,” ujarnya ketika ditemui pada acara Brunch with Nestle: Don’t Let Good Food Go Bad di Hotel Monopoli, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ia lalu mencontohkan bagaimana sistem keamanan produksi untuk produk susu segar di pabrik Nestle di Pasuruan, Jawa Timur. Ini beberapa tahapannya:

  1. Milk Collection (Pengumpulan Susu)

Bahan baku berupa susu sapi disuplai oleh koperasi, di mana tiap koperasi memiliki peternak-pertenak yang tergabung di dalamnya. “Ada hampir 30 ribu peternak di area Jatim,” ujar Bapak Iwan.

Nestle mempunyai tim khusus yang didedikasikan untuk membina para perternak tersebut. Mereka memberikan pendampingan, pendidikan, maupun subsidi. Misalnya, bagaimana implementasi cara merawat hewan ternak yang baik, pakan hewan yang bagus, cara pembersihan kandang, cara pembersihan limbah, dan sebagainya.

“Itu semua kami lakukan agar susu segar yang kami hasilkan memenuhi standar kualitas dan keamanan pangan yang baik,” imbuh Bapak Iwan.

  1. Vaporization (Penguapan)

Saat di pabrik, sebelum dipompa ke dalam tangki, susu yang telah diperah tersebut diperiksa lagi. Apakah sudah memenuhi persyaratan sesuai dengan kesepakatan dengan para perternak. Jika sudah memenuhi standar, selanjutnya proses pengolahan.

Bapak Iwan Utama, Head of Quality PT. Nestle Indonesia, menjelaskan sistem keamanan pangan produksi susu segar pada acara Brunch with Nestle: Don’t Let Good Food Go Bad di Hotel Monopoli, Jakarta (19/12/18)

Di sini,  susu segar akan melalui tahapan  produksi, Kids. Misalnya, ada tahapan penyaringan untuk menghilangkan bahaya fisik (kontaminasi benda yang tak diinginkan) pada susu, dan seterusnya. Lalu dilakukan pemanasan pada susu untuk menyingkirkan atau menghilangkan bahaya mikrobiologi (seperti  bakteri).

  1. Packaging (Pengemasan)

Tahap terakhir adalah proses filling (pengisian) dan pengemasan. Sebelum sampai ke tangan kalian sebagai konsumen, perusahaan harus memastikan bahwa susu tersebut dalam kondisi baik dan layak minum.

“Kami sangat menjaga agar bahaya keamanan yakni mikrobiologi, kimia, atau fisik itu tidak sampai ke dalam produk. Salah satunya memantau ketat aktivitas pengemasan produk,” imbuh Bapak Iwan.

Para karyawan di pabrik pengemasan, katanya, tidak boleh memakai aksesori saat  bekerja, Kids, terutama yang mengandung logam. Misalnya, jam tangan, cincin, anting-anting. Semua itu harus dilepas.

Mereka juga memakai pakaian khusus serba tertutup. “Pakai baju lengan panjang, celana, penutup kepala. Semuanya benar-benar tertutup, seperti pakaian astronot, hehe…” candanya.

Selain itu, kondisi ruangan pengemasan juga dibuat higienis atau bersih dan steril. “Baik temperatur udara, kelembapan ruangan, diatur sesuai ketentuan agar proses produksi tetap aman saat dikemas,” jelasnya.

Di tahap pengemasan ini pula, label produk dipastikan tercantum, seperti: nama produk, sertifikasi halal dari lembaga yang berwenang, tanggal kedaluwarsa dan kode produksi, nomor izin edar (misalnya BPOM), Angka Kecukupan Gizi, takaran saji, anjuran penyajian dan penyimpanan, komposisi, dan nomor layanan konsumen.

Nah, setelah dikemas dan keamanan maupun kualitas produk dipastikan dalam keadaan baik, barulah dilakukan proses pendistribusian. Di mana produk susu tersebut disebarkan ke berbagai wilayah di Indonesia hingga akhirnya sampai ke tangan kamu.

Sebelum kamu minum, pastikan melihat tanggal kedaluwarsa di kemasan, ya? Sebaiknya segera dikonsumsi dan dihabiskan setelah kamu membuka kemasannya. (Foto: Istimewa)

 

 

You may also like
Latest Posts from Majalahjustforkids.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *