Kalian punya hobi menulis diary? Wah, bisa jadi kalian memiliki bakat untuk menjadi seorang penulis. Seperti teman kita yang satu ini. Ya, Dyah Nareswari Lisana Shidqin anak ke-4 dari Ayah M. Yana Aditya dan Mami Farahdibha Tenrilemba, yang akrab disapa Lisana. Bermula dari hobinya menulis diary, di usianya yang ke-7 tahun, gadis cantik kelahiran Depok, 20 Maret 2012 dan bercita-cita menjadi dokter gigi ini sudah bisa menghasilkan satu buah buku, lho, Kids. Judulnya, “Diary Pertamaku-Bermain Trampolin”. Isinya adalah kumpulan tulisan diary Lisana selama liburan 2 minggu pada Desember 2018 lalu.

Diakui sang Bunda yang akrab disapa Mami Diba, Lisana sudah mulai menulis-nulis sejak usianya 3 tahun. “Lisana itu motoriknya bagus, meski belum bisa membaca, saat usia 3 tahun, ia sudah bisa menulis huruf-huruf. Baru di usia 5 tahun, ia bisa membaca,” cerita Mami Diba.

Melihat bakat Lisana yang sejak kecil gemar menulis dan menggambar, Mami Diba pun kepikiran sebuah ide yaitu mengumpulkan tulisan-tulisan Lisana yang kemudian dibuat menjadi sebuah buku. Tepatnya pada liburan sekolah Desember 2018 lalu, Mami Diba dan Lisana sepakat untuk membuat proyek yaitu menulis buku diary. Setiap harinya, siswi kelas 1 SD Binakheir Depok ini menyempatkan berbagi cerita dengan menulis dan menggambarkan pengalaman dan kisah keluarga serta teman-temannya. Targetnya, dalam 2 minggu, setidaknya ada 3 cerita yang Lisana tulis setiap harinya.

“Semuanya ada 45 cerita yang berhasil aku buat selama liburan 2 minggu itu,” ucap gadis ceria yang hobi menggambar, bermain, dan menari. Setelah terkumpul, Mami Diba kemudian mencari penerbit yang mau menerbitkan buku Lisana. “Alhamdulillah dari Balai Pustaka mau menerbitkannya,” ungkap Mami Diba.

Untuk diketahui, di usia yang ke-102 tahun, Balai Pustaka saat ini tengah terlahir kembali dan memperkuat basis penerbitan dan pengembangan konten yang telah dilakukan sejak 1917. Sejarah telah mencatat penulis-penulis besar lahir dan tumbuh besar dalam karya-karya sastra yang masih dapat dinikmati hingga saat ini.

Sejak tahun 2018, Balai Pustaka telah menguatkan kembali backbone bisnis di bidang pengembangan konten termasuk di dalamnya karya kanak-kanak yang diterbitkan untuk dibaca juga oleh kanak-kanak Indonesia. Salah satunya adalah buku karya Lisana ini.

“Karya Lisana, Diary Pertamaku – Bermain Trampolin, merupakan karya yang diterbitkan apa adanya tulisan Lisana. Tanpa menyuntingnya menjadi Bahasa “dewasa”. Karya semacam ini telah menjadi salah satu genre baru dalam penerbitan di era kini untuk menjadi panduan kanak-kanak Indonesia mulai melatih diri menguatkan level Literasinya. Tentunya peran sekolah dan orang tua menjadi sangat penting dalam memotivasi kanak-kanak Indonesia menulis sejak dini. Semua kita harus paham bahwa melatih membaca harus satu rangkaian dengan melatih menulis, karena keduanya adalah seperti 2 sisi mata uang yang hanya akan ada nilainya jika keduanya sama-sama berfungsi maksimal,” terang Ibu Merry dari Balai Pustaka. “Lisana sudah memulainya, tentu kanak-kanak Indonesia lainnya akan menyusulnya, mengalirkan energi baru dalam ruang pikir dan kognitif kanak-kanak,” tambahnya.

“Harapan kami, semoga buku ini menjadi motivasi anak-anak untuk berkarya apa pun yang disenangi, dan menjadi inspirasi bagi orang tua sebagai pembimbing anak dalam mengasah potensinya,” tutup Mami Diba.

Foto: Novi, Istimewa

You may also like
Latest Posts from Majalahjustforkids.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *