Jakarta, majalahjustforkids.com – Dalam rangka memperingati Hari Autisme sedunia dan dalam rangka bulan suci ramadan, Rotary Club of Jakarta menteng periode 2022 – 2023 di bawah kepemimpinan Presiden Bapak Senda Lesmana mendukung pameran lukisan berkebutuhan khusus yang dipersembahkan oleh Raysha Management Team dan Sunrise Art Gallery yang bertajuk A Group Charity Art Exhibition “Dare to be Great, Dare to Collaborate and Dare to Love” diresmikan pada tanggal 3 April 2023. Pameran dibuka untuk umum mulai tanggal 4 – 30 April 2023 di Sunrise Art Gallery, Fairmont Jakarta.
A Group Charity Art Exhibition “Dare to be Great, Dare to Collaborate and Dare to Love” memamerkan 55 lukisan hasil karya seni individu berkebutuhan khusus. Karya-karya yang dilukis di atas kanvas memiliki nilai seni sebagai ekspresi isi hati, sebagai sarana komunikasi. Kelima pelukisnya yaitu, Raysha Dinar Kemal Gani (19), Dwi Putro Mulyono Jati (60), Kezia Kuryakin Sibuea (27), Shan Rafael (21), Owen Philip Widjajakusuma (20). Lukisan bisa menjadi salah satu terapi yang bagus untuk berkebutuhan khusus. Dengan melukis, mereka dapat belajar fokus, konsentrasi, tekun menjalani proses.
Acara pameran lukisan dibuka secara resmi oleh Dr. (H.C.) Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR, FIPR, (Founder & CEO of LSPR),Presiden Senda Lesmana (President Rotary Club Jakarta Menteng periode 2022 – 2023), dan Past President of Rotary Club of Jakarta Menteng yaitu Lena Thong (CEO Marquee Office), Herbert Ang (President Director PT. Acer Indonesia), Susan Hartawan (Managing Director NBO Indonesia), Past President Agnes , Past President Brian, Past District Governor Eva, dan Member Rotary Club of Jakarta Menteng.
Ibu Prita Kemal Gani selaku orang tua dari sang pelukis (Raysha) dan pendiri London School Centre for Autism Awareness yang juga aktif menjadi anggota Rotary Club of Jakarta Menteng menyampaikan, “Terima kasih kepada Rotarian atas dukungannya untuk pameran lukisan ini. Saya beruntung bisa bergabung Rotary Club of Jakarta menteng, tidak hanya memperluas networking tetapi juga bertemu dengan komunitas yang sudah seperti keluarga, yang memiliki empati tinggi dan senantiasa berkomitmen untuk mendukung individu berkebutuhan khusus dan membantu keluarga prasejahtera. Harapannya, melalui pameran lukisan ini, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat sehingga penerimaan individu berkebutuhan khusus semakin meningkat. Sebagai orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus, saya selalu berharap individu berkebutuhan khusus dapat hidup mandiri dan memberikan kontribusi positif untuk masyarakat.
“Tema yang diangkat dalam pameran ini memiliki arti khusus. Dare to be Great, perasaan untuk dihargai karya – karyanya dan ingin berupaya sebaik – baiknya. Para pelukis ingin menjadi yang terbaik walau dengan segala keterbatasannya. Dare to Collaborate, dengan bantuan kita semua, kelima pelukis ini dapat berkolaborasi. Tiada manusia yang sakti sendiri, manusia akan menjadi sakti apabila mengerjakan pekerjaan bersama – sama dan menikmati hasilnya bersama. Dare to Love, kelima pelukis ini berani menunjukkan kecintaan pada seni lukis dan melukis merupakan waktu yang menyenangkan serta waktu untuk menumpahkan kecintaan pada hobi yang dapat menghasilkan karya seni yang dapat membuat orang yang melihat berbahagia,” ujar Ibu Prita Kemal Gani, Founder & Director of LSPR sekaligus Inisiator LSCAA.
Bapak Senda Lesmana, Presiden Rotary Club Jakarta Menteng didalam sambutannya menyampaikan “Saya sangat mengapresiasi hasil karya seni yang sangat bagus dari individu berkebutuhan khusus. Mereka sangat menginspirasi. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Rotarian dan para member, ditengah-tengah kesibukannya telah hadir dan turut mensukseskan pameran lukisan dengan bertujuan menggalang dana untuk kebutuhan terapi individu berkebutuhan khusus dari keluarga prasejahtera.”
Sunrise Art Gallery turut menunjukkan kepeduliannya dengan mendukung kegiatan ini. Berlokasi strategis di Hotel Bintang 5, Sunrise Art Gallery dibangun dengan visi untuk menjadi pintu bagi Seniman Indonesia dan Internasional yang berbakat. Galeri ini menyajikan karya-karya seni terkenal, baik lokal maupun internasional yang berfokus pada seni kontemporer. Selain itu, hadir pula sebagai tempat berbagi ide dan pengetahuan melalui workshop, seminar, artist talk, dan kegiatan lain yang melibatkan seni, serta melaksanakan berbagai program untuk amal.
Rumah Autis, sebuah Lembaga Sosial yang menangani anak-anak autisme dan anak berkebutuhan khusus (ABK) dari keluarga prasejahtera. Pasangan Deka Kurniawan dan Laili Ulfiati, bersama dua terapis muda Ismunawaroh dan Henny Ma’rifah, memulai kegiatan Rumah Autis pada 9 Desember 2004 di rumah kontrakan sederhana di kawasan Jati Makmur, Pondok Gede – Bekasi. Seiring berjalannya waktu, Rumah Autis terus mendapat tanggapan positif masyarakat. Rumah Autis kini memiliki 7 cabang di wilayah Jabodetabek, Karawang dan Bandung, dan menangani lebih dari 200 anak. Lembaga ini kerap memberikan layanan gratis untuk keluarga miskin. Seluruh biaya operasional dan peralatan sederhana Rumah Autis diperoleh dari kemurahan hati para Donatur.
(Foto : Ist)