Foto: BBC/Istimewa

Selain keindahan dan kekayaan alamnya, kehidupan suku-suku di Papua sangatlah menarik. Salah satunya adalah suku bernama Korowai, yang penduduknya biasa tinggal di rumah pohon. Suku Korowai mendiami wilayah Kaibar, Kabupaten Mappi, Papua.

Jika kita ingin berkunjung ke rumah pohon suku Korowai, maka harus menelusuri lebat dan liarnya hutan Papua. Menelusuri hutan lebat Papua, berarti menelusuri hutan yang masih sangat alami dan tidak pernah dirusak oleh tangan-tangan manusia. Karena menjaga kelestarian alam adalah tanggung jawab dari suku Korowai.

Terbuat dari Rotan

Rumah Pohon Suku Korowai sangatlah unik. Mereka membangun rumah di atas pohon supaya tidak terganggu dari serangan binatang buas. Bahan yang digunakan untuk membuat rumah pohon tersebut, berasal dari rawa dan hutan di sekitar mereka. Seperti kayu, rotan, akar, dan ranting pohon. Sungguh suatu keajaiban dunia.

Bahan-bahan yang sederhana tersebut dapat dibentuk menjadi sebuah rumah yang kokoh dan indah di pohon dengan ketinggian 15 hingga 50 meter. Ketika naik dan sudah berada di rumah pohon, ‘lautan’ hutan yang hijau dan awan yang biru akan membuat kita ingin lebih lama tinggal di rumah pohon. Dari ketinggian puluhan meter di atas tanah, kalian dapat melihat dengan jelas hutan Papua yang lebat dan indah. Mungkin, bisa dibilang seperti sedang melihat sebagian ‘paru-paru’ Indonesia, Kids.

Jarang Turun ke Tanah

Suku Korowai hanya turun dari rumah untuk mencari makanan, seperti buah-buahan dan daging. Uniknya, mereka berburu hanya ketika mereka merasa lapar. Selain itu, mereka juga tidak pernah menebang pohon secara sembarangan. Mereka menebang pohon hanya untuk keperluan secukupnya. Maka tidak heran, jika sudah sejak ratusan tahun suku Korowai menetap di hutan Papua, namun hutannya masih lebat dan kelestarian flora dan faunanya tetap terjaga.

Yang Khas dari Papua

Alat musik tradisional             : ukulele,  tifa, triton, pikon, falun, okarina

Tari klasik                                : yosim pancar, tari tobe, suanggi                                :

Senjata tradisional                   : belati, tulang kaki burung kasuari, busur dan panah

Makanan                                 : bubur papeda, ikan kuah kuning, anuve habre, eurimoo, sagu baker.

Pahlawan Nasional                  : Frans Kaisiepo, Silas Papare. Johanes Abraham Dimara

 

(Naskah: Majalah Just For Kids, Foto: BBC/Istimewa)

 

 

You may also like
Latest Posts from Majalahjustforkids.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *