Kids, kalian gemar menggambar? Kalian bisa, lho, meraih prestasi dari kegiatan tersebut. Seperti yang dialami teman-teman berkebutuhan khusus yang menjadi peserta program kepedulian KITA=SAMA. Seru, deh!
Beberapa waktu lalu, program kepedulian KITA=SAMA, yakni suatu program yang mendukung para penyandang autisma untuk berprestasi dan berkarya, mengumumkan para pemenang dari kategori gambar berwarna dan foto bercerita.
Program ini diluncurkan pertama kali akhir Februari lalu, Kids. Ada 2 kategori yang dilombakan: gambar berwarna dan foto bercerita. Peserta gambar berwarna adalah teman-teman kita yang merupakan penyandang autisme dan berkebutuhan khusus. Sementara peserta foto bercerita, adalah orangtua atau kerabat yang memiliki dan mengasuh anak-anak berkebutuhan khusus.
KITA adalah SAMA
Kalian mungkin penasaran, mengapa dinamakan KITA=SAMA. Menurut Bapak David Wibowo, Presiden Direktur dari Navaplus Group, program ini ditujukan agar kita maupun masyarakat bisa menghargai karya teman-teman penyandang autisme. Bahwa mereka juga memiliki hak yang sama untuk berkarya maupun berprestasi. Dan, supaya kita semua bisa lebih peka terhadap keberadaan dan kebutuhan mereka.
Pada kesempatan itu, psikolog dari Tiga generasi, Kakak Saskhya Aulia Prima, M.Psi, menjelaskan, bahwa teman-teman penyandang autisme umumnya memiliki kesulitan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang di sekitarnya. Namun, hal itu tidak menjadikan mereka berbeda dengan kita, Kids. Mereka tetap memiliki hak yang sama dengan kita. Mereka juga bisa berkarya seperti kita. Jadi, jika kalian mengenal penyandang autisme di sekitar kalian, kita harus mendukung mereka, ya, Kids. Jangan dijauhi, apalagi di-bully.
Karya Mengagumkan
Berikut adalah karya sebagian pemenang. Ini buktinya teman-teman berkebutuhan khusus juga bisa berkarya. Bagus-bagus, ya, Kids!
Mengenai karya-karya yang masuk, salah satu juri lomba kategori ‘foto bercerita’, Kakak Willy Yoh, mengaku sangat puas. “Tidak ada yang tidak menginspirasi. Kami sebagai juri bukan melihat teknik dalam memotret, melainkan memberi nilai lebih pada foto yang bisa ‘bercerita sendiri’ dan memberi kesan mendalam bagi yang melihat,” katanya.

Davin Widjaja, salah satu teman berkebutuhan khusus yang duduk di SD kelas 5 Homeschooling ICHE, sangat senang ketika namanya dipanggil sebagai pemenang III lomba gambar berwarna. Begitu pula dengan Muhammad Izzan Habbani, yang saat ini duduk di kelas 3 SD Permata Ananda, Taman Galaxy.
Dengan ditemani oleh ibunda masing-masing, teman-teman kita ini tersenyum lebar ketika difoto. Saat ditanya, Izzan bercita-cita ingin menjadi komikus, lho! Sementara Davin, yang sudah menunjukkan bakatnya dalam menggambar sejak usia 3 tahun, tidak menyebutkan profesi tertentu. Tapi, yang pasti, ia tetap ingin menggambar. Wah, hebat, kita dukung, yuk, Kids. Semoga Davin dan Izzan, tetap menoreh prestasi. (Efa)