Pada zaman dahulu kala, Kerajaan Mataram memiliki Raja bernama Kanjeng Panembahan Senopati.  Beliau telah berhasil membawa Kerajaan Mataram, berkembang menjadi kerajaan yang sangat besar. Kanjeng Panembahan Senopati merupakan sosok pemimpin yang dicintai oleh rakyatnya. Beliau memiliki seorang anak bernama Raden Ronggo, anak pernikahannya dengan Kanjeng Ratu Kidul. Raden Ronggo tumbuh menjadi pemuda tampan dan sangat sakti.

Kelebihan, kekayaan, dan kesaktian yang dimiliki oleh Raden Ronggo membuatnya menjadi seorang pemuda yang angkuh, sombong, dan berlaku sewenang-wenang. “Aku cemas dengan kelakuan anakku Raden Ronggo yang semakin hari semakin merajalela.  Ia tak segan-segan membunuh rakyatku yang tak berdosa hanya karena menentang perintahnya. Raden Ronggo telah bertindak sebagai warga negara yang telah melanggar undang-undang maka ia juga harus mendapatkan ganjaran yang setimpal,” keluh Kanjeng Panembahan Senopati pada penasehat pribadinya.

Sang penasehat pribadi tidak bisa berbicara banyak karena yang sedang dikeluhkan oleh Raja Mataram itu adalah anaknya sendiri. Sang penasehat pun hanya mendengarkan keluh kesah Rajanya sampai tuntas.

Keesokan harinya, Panembahan Senopati memanggil Kanjeng Ratu Kidul untuk membicarakan hukuman bagi putra mereka. Namun putra mereka tidak bisa diadili oleh pengadilan Kerajaan Mataram karena kesaktian yang dimilikinya.

Panembahan Senopati bersabda pada Kanjeng Ratu Kidul, “Putra kita Raden Ronggo telah semena-mena terhadap rakyatku, ia telah mencemarkan kewibawaan keluarga, kewibawaanku sebagai Raja. Aku khawatir dia akan semakin membuat cemas rakyat Mataram. Bawalah Raden Ronggo pulang ke keraton mu!”.

“Baiklah Kakang Mas, aku akan membawa anakku kembali ke keraton ku di dasar laut kidul,” ucap Kanjeng Ratu Kidul sembari berpamitan untuk kembali ke Keratonnya.

Kanjeng Ratu Kidul pun mengutus seekor naga sakti untuk menjemput Raden Ronggo. Naga mengamuk di perkampungan, banyak ternak warga yang dimakan dan kondisi desa porak poranda. Hal tersebut bertujuan agar Raden Ronggo keluar menemui sang Naga.

Berbondong-bondong rakyat meminta perlindungan pada Raja Mataram atas amukan Naga di desa mereka. Panembahan Senopati pun mengutus anaknya yaitu Raden Ronggo untuk mengalahkan Naga sakti tersebut. “Baiklah Romo, aku akan membasmi Naga perusak itu!” ucap Raden Ronggo.

Di ujung desa di tempat Naga mengamuk, terjadi pertempuran yang sangat dasyat antara Raden Ronggo dan Naga utusan Ibunya. Tepatnya di dalam goa. Pertempuran terjadi sangat sengit karena keduanya memiliki kesaktian yang luar biasa. Suara menggelegar diiringi oleh getaran dasyat berulang kali dari dalam goa tempat pertempuran tersebut.

Selang beberapa lama, pertempuran berhenti dan tidak lagi terdengar suara serta getaran dari dalam goa. Raden Ronggo dan sang Naga sama-sama gugur dalam pertempuran itu. Suasana hening disambut hujan yang sangat lebat di seluruh Kerajaan Mataram dan Laut Kidul yang turut berduka.

Rakyat Mataram berterima kasih pada pengorbanan Raden Ronggo yang telah mengusir Naga tersebut. Walau selama hidupnya, Raden Ronggo berlaku semena-semena terhadap mereka. Goa pertempuran itu pun hingga saat ini dikenal dan dinamai oleh warga sekitar sebagai “Goa Nagabumi”.

(JFK/Nov)

 

You may also like
Latest Posts from Majalahjustforkids.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *