Di Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia 2021, Pepsodent Kampanyekan Senyum Sehat untuk Hidup yang Lebih Sehat

Meski sering digaungkan, nyatanya kesadaran menyikat gigi 2 kali sehari pada masyarakat Indonesia masih rendah. Ditambah dengan kondisi pandemi Covid-19 di mana rata-rata orang takut mengunjungi dokter gigi akibat khawatir dengan risiko penularan, membuat masalah kesehatan gigi dan mulut menjadi meningkat.

Hal ini tampak pada hasil survei global Pepsodent yang dilakukan pada masa pandemi November 2020 lalu. Melibatkan 6.700 responden di delapan negara (Indonesia, India, Ghana, Vietnam, Bangladesh, Mesir, Italia dan Perancis), tercatat fakta yang memprihatinkan. 70% masyarakat Indonesia ternyata masih terfokus pada menjaga kesehatan fisik dan mental, sementara perawatan gigi dan mulut belum menjadi prioritas. Bahkan, sebanyak 30% responden Indonesia mengaku pernah melewati sehari penuh tanpa menyikat gigi, umumnya disebabkan karena rasa malas (46%). Perilaku ini sangat disayangkan karena selain mengancam kesehatan gigi dan mulut, hal ini juga dapat meningkatkan risiko permasalahan kesehatan yang lebih serius.

Temuan Survei Global Pepsodent di 8 negara saat pandemi

5 Keluhan Tersering Selama Pandemi

Akibat dari mengabaikan kebiasaan menyikat gigi 2 kali sehari, temuan tersebut juga menyatakan bahwa sebanyak 73% orang mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut pada masa pandemi. “Ada 5 masalah kesehatan gigi yang kerap ditemui, yakni mulut kering (36%), bau mulut (34%), gusi dan gigi berdarah saat menyikat gigi/flossing (34%), nyeri pada gigi, gusi atau mulut (31%) dan kemunculan karies baru (25%), ” terang drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc., Head of Sustainable Living Beauty & Personal Care and Home Care Unilever Indonesia Foundation pada webinar kesehatan dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia 2021.

Kondisi ini semakin diperburuk karena banyak yang masih enggan memeriksakan diri dengan tingginya risiko penularan virus corona. Sebanyak 59% orang mengaku menghindari pergi ke dokter gigi meski giginya bermasalah,” tambah drg. Mirah.

Hal senada disampaikan oleh Dr. drg. R. M. Sri Hananto Seno, Sp.BM (K). MM, Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI). Ia mengimbau agar kondisi tersebut harus segera diperbaiki sebab mengabaikan menyikat gigi bisa membuat bakteri di rongga mulut dapat memasuki aliran darah dan menyebabkan infeksi, serta peradangan di bagian tubuh lain. Dan jika dibiarkan, maka dalam jangka panjang dapat memicu penyakit tidak menular yang menjadi penyebab kematian terbesar di Indonesia seperti stroke, jantung dan diabetes.

Dampak Serius Jika Tertular Covid-19

“Terlebih di tengah pandemi, kesehatan gigi dan mulut semakin tidak boleh dikesampingkan karena penelitian terbaru menemukan bahwa pasien dengan Covid-19 yang memiliki masalah pada jaringan periodontal, berpotensi 9 kali lebih mungkin untuk meninggal dunia, 4,5 kali lebih mungkin membutuhkan ventilator, dan 3,5 kali lebih mungkin dirawat di ICU, dibandingkan pasien tanpa ada tanda-tanda permasalahan kesehatan gigi dan mulut,” katanya.

Kampanye Yuk, #SikatGigiSekarang!

Survei Global Pepsodent 2020 di masa pandemi membuktikan peran penting orangtua menumbuhkan kebiasaan sikat gigi pada anak sejak dini

Merespons urgensi ini, di Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia 2021, Pepsodent dan PDGI meluncurkan sebuah kampanye Senyum Sehat untuk Hidup yang Lebih Sehat melalui ajakan “Yuk, #SikatGigiSekarang!”. Kampanye ini diharapkan dapat membuka wawasan keluarga Indonesia, terutama orangtua sebagai agen perubahan untuk memahami eratnya kaitan kesehatan gigi dan mulut terhadap kesehatan tubuh secara menyeluruh. “Kami mengajak sebanyak mungkin keluarga Indonesia untuk menjadi Pahlawan Senyum dengan membagikan momen menyikat gigi bersama keluarga dimulai dari 20 Maret 2021,” imbuh drg. Mirah.

Duma Riris, selebritas dan ibu dua anak turut berbagi, “Selama pandemi, aku dan Judika menghabiskan lebih banyak waktu di rumah bersama anak-anak, artinya mereka dapat dengan mudah meniru apa yang kami lakukan sehingga penting sekali memastikan mereka mendapatkan contoh yang baik secara konsisten yang juga kelak dapat diterapkan hingga dewasa, termasuk menyikat gigi dua kali sehari. Aku berusaha menciptakan ritual menyikat gigi dengan cara-cara yang menyenangkan. Misalnya memberikan cermin agar anak bisa melihat sendiri giginya yang bersih ketia berkaca, itu akan membuat mereka senang dan bangga kalau giginya bersih,” katanya.

Untuk menjangkau lebih banyak masyarakat, Pepsodent juga mengajak seluruh dokter gigi dan mahasiswa kedokteran gigi di Indonesia untuk turut menyuarakan ajakan “Yuk, #SikatGigiSekarang!” di media sosial dengan membuat materi edukasi menarik untuk mendorong keluarga Indonesia bersama-sama menjaga kesehatan gigi dan mulut mereka.

Yuk, sikat gigi sekarang! Jangan lewatkan waktu menyikat gigi 2 kali sehari, yakni pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur.

Foto: Efa, Ist

 

 

 

 

You may also like
Latest Posts from Majalahjustforkids.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *