Kerajaan Argen sedang dirundung duka. Ratu mereka hilang entah kemana karena disihir oleh penyihir bernama Dar. Kini, harapan Kerajaan Argen tergantung pada dua putri yang masih muda, yaitu Putri Karina dan Lisa.
“Bagaimana ini?” keluh Putri Karina, marah dan kecewa. “Tenanglah, Kakak. Gunakan apa yang sudah kita pelajari selama ini dari para guru kita. Aku yakin kecerdasan bisa mengalahkan kejahatan,” ujar Putri Lisa. “Mana mungkin? Kejahatan harus dilawan dengan kekerasan. Kita kirim prajurit kerajaan untuk mengancam Dar,” usul Putri Karina. “Untuk apa menggunakan kekerasan yang tak perlu? Kita harus mencari Ibu, bukan berperang dengan Dar. Lagipula, bagaimana kalau kau sampai celaka?” ujar Putri Lisa tak setuju. “Jangan melawanku, aku lebih tua darimu dan pewaris tahta Kerajaan Argen yang syah!” seru Putri Karina. Akhirnya, Putri Karina mengurung Putri Lisa di kamarnya.
Putri Karina tidak tahu kalau di kamar Putri Lisa ada jalan rahasia menuju perpustakaan. Diam-diam, Putri Lisa pergi ke perpustakaan. Dia mengambil buku sejarah Kerajaan Argen dan membaca tentang serangan penyihir. “Guru-guru kerajaan selalu berkata, kita bisa belajar dari sejarah,” gumam Putri Lisa.
Keesokan harinya, Putri Lisa mendengar kabar yang mengerikan. Putri Karina ditawan oleh penyihir Dar dan sang penyihir meminta Putri Lisa untuk bertemu dengannya. “Kerajaan kita hancur, Putri Lisa! Bagaimana nasib rakyat?!” tangis seisi istana. “Kita harus tenang. Aku akan menemui penyihir Dar,” ujar Putri Lisa. Dikawal oleh dayang-dayang istana yang setia, Putri Lisa pergi ke istana penyihir Dar.
Penyihir Dar keluar dari istana. Sosoknya yang menyeramkan, membuat dayang-dayang Putri Lisa takut. “Putri Lisa, kalau kau bisa menjawab pertanyaanku, maka Ibu dan Kakakmu akan bebas,” ujar penyihir Dar lantang.
“Begini pertanyaannya. Keduanya hewan. Yang pertama, besar dan selalu ingat akan kebaikan yang diterimanya. Yang kedua, tanah bukan tempatnya dan dia dapat memecahkan teka-teki,” ucap penyihir Dar.
“Hewan yang pertama gajah, dan yang kedua burung gagak,” Putri Lisa menjawab dengan percaya diri. “Jawabanmu benar!” ucap penyihir Dar. Seketika itu juga, muncul gajah dan gagak, kedua hewan itu berubah menjadi sang Ratu dan Putri Karina. “Ibu! Kakak!” kata Putri Lisa memeluk mereka. “Lisa, terima kasih!” seru mereka terharu.
“Penyihir Dar, kau membuat masalah hanya karena mau mencari teman untuk menguji kecerdasan, kan?” tanya Putri Lisa. “Benar. Aku senang kau tahu tentang diriku,” jawab penyihir Dar. “Aku membaca riwayatmu di buku sejarah Kerajaan Argen. Mulai sekarang, jangan membuat masalah lagi. Aku akan jadi teman uji kecerdasan bagimu,” tandas Putri Lisa. Sejak saat itu, kedamaian datang bagi Kerajaan Argen dan rakyatnya.
Cerita: Seruni Ilustrasi: JFK