Jauh di masa depan Bumi sudah menjadi planet gersang yang sulit untuk ditinggali manusia. Ozon sudah hampir hilang seluruhnya sehingga Bumi menjadi sangat panas. Lapisan es di kutub sudah mencair sehingga sebagian besar daratan di Bumi terendam dan hilang. Tumbuhan dan hewan yang tadinya sangat beragam, kini sebagian besar sudah punah. Kehidupan di laut juga rusak dan tidak lagi bisa  dijadikan sumber makanan. Manusia hanya bisa hidup di kota-kota yang dikelilingi oleh kubah pelindung. Dalam kubah pelindung itu,  terdapat udara segar untuk bernapas dan mereka tidak merasakan panas Matahari yang  berbahaya untuk kulit. Dan jika mereka harus bepergian ke luar, manusia harus memakai pakaian khusus yang mirip dengan baju luar angkasa untuk melindungi diri.

Ada 8 kota kubah di Bumi, dan pemimpin mereka kini sepakat untuk pergi menuju planet K-62 yang mirip dengan Bumi sebelum rusak. Tapi planet K-62 ini sudah ditinggali oleh makhluk hidup lain. “Kita harus menguasai planet itu. Kita akan memerangi dan mengalahkan penghuninya!” kata seorang pemimpin kota kubah. 6 pemimpin kota kubah lain setuju. Hanya satu pemimpin kota kubah yang tidak setuju. Dia adalah Kea dari kota kubah Abima. “Kalau begitu, kau dan penduduk Abima bisa tinggal di Bumi yang nantinya akan rusak total,” kata 7 pemimpin kota kubah lain. “Aku akan mencari cara agar Bumi bisa menjadi planet yang nyaman untuk ditinggali,” kata Kea.

Kea yang seorang ilmuwan lalu melakukan penelitian besar dengan bantuan masyarakat kota Abima. Dari buku yang sudah dilupakan orang, mereka menemukan tulisan tentang perjalanan waktu. “Jika kita bisa kembali ke masa lalu, kita bisa tinggal di Bumi yang masih layak ditinggali,” kata Kea. Maka Kea dan seisi kota Abima membuat  mesin waktu besar yang bisa mengirimkan banyak orang ke masa lalu.

Sementara itu, 7 pemimpin kota kubah lain melakukan penyerangan ke Planet K-62. Mereka terkejut karena penghuni planet K-62 mempunyai persenjataan yang jauh lebih hebat. Para pemimpin itu kini menyesali kebodohan dan kesombongan mereka. Tapi sudah terlambat karena para penghuni planet K-62 yang marah kini berniat menghancurkan Bumi!

Para pemimpin yang ketakutan itu minta tolong bantuan Kea. “Kalian tidak perlu khawatir. Mesin waktu buatan kota kubah Abima sudah selesai,” kata Kea.

Dimulailah perpindahan besar ke masa lalu. Bersama dengan rekam sejarah mereka, penduduk kota kubah juga membawa tumbuhan dan hewan yang tersisa. “Di masa lalu nanti, kita akan membantu penduduk Bumi menjaga kelestarian planet biru ini,” kata Kea. Sehari setelah Bumi kosong, kapal luar angkasa milik planet K-62 menembakkan sinar terang ke arah Bumi dan membuatnya  gersang seperti Planet Mars. Kea dan penduduk kubah lainnya kini sudah menetap di tahun 2020. Dengan penuh semangat, mereka terus mengingatkan orang agar menjaga Bumi, karena tidak ada planet lain yang bisa menggantikannya. Nah, kawan ayo kita bantu mereka!

 

 

 

Cerita: Seruni        Ilustrasi: Agung

You may also like
Latest Posts from Majalahjustforkids.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *