Kamu suka makan sayur nggak, Kids? Hmm, jangan buru-buru bilang nggak enak, deh. Coba makan hasil tanaman yang kamu rawat sendiri, pasti beda rasanya.
Inilah yang dilakukan oleh murid-murid SDN Bangka 07, Jakarta Selatan. Dengan lahan yang terbatas, mereka bersama guru pembimbing bercocok tanam sayuran, lho. Ada mentimun maupun kangkung. Uniknya, setelah tumbuh dan siap panen, murid-murid bebas mengambil dan mengolah untuk dimakan di rumah. Enak, ya?
Kegiatan berkebun ini, adalah salah satu fokus program Joy Schools yang dicanangkan oleh Mondelez International, pemimpin global di industri cokelat, biskuit, permen karet dan minuman bubuk. Tujuannya, agar siswa tahu manfaat berkebun sekaligus bisa mengakses makanan sehat dengan mudah.
“Hal ini sejalan dengan pendidikan Lingkungan Sehat yang diterapkan Dinas Pendidikan di sekolah-sekolah. Di mana murid diajarkan untuk memanfaatkan lingkungan sekolah maupun rumah secara positif, contohnya dengan bercocok tanam,” ujar Bapak Lukman selaku Kepala Satuan Pelaksana Kecamatan Mampang Prapatan Suku Dinas Pendidikan pada acara diskusi media di SDN Bangka 03, Kemang Timur, Jakarta Selatan, Jumat (14/9/2018).
Selain akses makanan sehat, ada 2 fokus utama lain. Pertama, edukasi nutrisi . Siswa diajarkan pentingnya kebiasaan sarapan dan Joy Schools memberikan makanan tambahan bergizi sebanyak 3 kali dalam seminggu.
Tindakan itu dilakukan Mondelez sebagai bentuk kepedulian terhadap status gizi anak Indonesia. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 mencatat bahwa 11,2 persen anak usia 5-12 tahun alami malnutrisi, yang terdiri dari sangat kurus (4 persen) dan kurus (7,2 persen). Sedangkan 18,8 persennya terkait masalah berat badan berlebih, yakni gemuk (10,8 persen) dan obesitas (8,8 persen).
“Anak sekolah butuh energi yang besar untuk masa pertumbuhan dan aktivitas harian. Oleh karena itu, mereka perlu asupan nutrisi yang tepat untuk membantu masa pertumbuhan serta memaksimalkan proses pembelajaran,” ujar Ibu Khrisma Fitriasari, Head of Corporate and Government Affairs Mondelez Indonesia.
Menurut survei yang dilakukan pihaknya, dalam waktu 2 tahun, program Joy Schools berhasil meningkatkan pemahaman para siswa SDN Bangka 03 Jakarta terhadap pentingnya sarapan sebesar 21 persen bila dibandingkan tahun lalu.
Hal ini diamini oleh Bapak Abdul Rofiq, Kepala Sekolah SDN Bangka 03 Jakarta. Murid-murid, katanya, semakin paham soal nutrisi sehat dan pentingnya sarapan. “Dulu, anak-anak itu suka malas sarapan. Kalau pas upacara sekolah, banyak yang lemas, sekarang tidak. Jadi, meningkatkan disiplin mereka perihal kebiasaan sarapan,” katanya.
Selain edukasi nutrisi dan akses makanan sehat, Joy School juga fokus pada aktivitas fisik, yakni menghadirkan beragam permainan kreatif melalui berbagai kreasi atau donasi alat-alat olah raga.
Zahra, siswi kelas 6 SDN Bangka 03, sangat senang ketika program Joy Schools digelar di sekolahnya. “Tadi aku sarapan bubur kacang hijau dan ikut cerdas cermat, seru acaranya…” katanya.
Di Indonesia, program Joy Schools telah melibatkan 247 karyawan sebagai relawan dengan total kegiatan program mencapai 1.011 jam. Program berkelanjutan ini bermitra dengan 5 sekolah di 3 lokasi, yaitu Jakarta (SDN Bangka 03, SDN Bangka 07, dan SDN Pancoran 08), Bandung (SDN Cigugur Tengah), dan Cikarang (SDN Wangun Harja 02). Selain di Indonesia, Joy Schools juga telah berrjalan di Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam serta memberikan dampak positif kepada 11.500 siswa sekolah.
“Melalui program Joy Schools, Mondelez International berkomitmen untuk memberdayakan anak sekolah dalam mengambil langkah positif untuk kesejahteraan mereka. Semoga mereka semakin paham akan pentingnya sarapan, tahu bagaimana mengakses makanan sehat dan aktif beraktivitas positif,” tutup Ibu Khrisma. (Efa, Foto: Istimewa)
