Di sebuah istana, hiduplah seorang Raja dengan putrinya yang cantik bernama Anggie. Pada suatu hari, Putri Anggie bermain di tepi sungai. Ia bermain bola emas, melemparkannya tinggi-tinggi, lalu menangkapnya kembali. Tapi, suatu ketika, bola emas itu terjatuh dan menggelinding hingga ke tengah sungai. ( Inside a palace, live a King and his beautiful daughter, Anggie. One day, Princess Anggie is playing by the riverbank. She plays with the golden ball, throws it high, and catches it. But, one time, the golden ball falls and rolls into the middle of the river.)
Putri Anggie pun menangis, “Bagaimana aku bisa mengambil bola emasku?” Dan semakin lama tangisannya semakin kencang. Namun tiba-tiba, terdengar suara, “Jangan menangis, Tuan Putri.” ( Princess Anggie cries, “How can I get my golden ball back?” And the longer it is the louder her cry gets. All of sudden, a voice is heard, “Don’t cry, Princess.”)
Putri Anggie kebingungan karena tidak ada siapa pun. Dan ia sangat terkejut ketika melihat seekor katak. “Apakah tadi engkau yang berbicara?” tanya Putri Anggie. “Iya, aku akan membantumu. Tapi, ada syaratnya,” kata sang katak.(Princess Anggie is confused because there’s no one around. And she is very surprised to see a frog. “Did you just talk?” asks Princess Anggie. “Yes, and I will help you. But, there’s a condition,” says the frog.)
“Apa pun yang kau minta, akan aku berikan,” kata Putri Anggie. “Aku hanya ingin kau mau menjadi temanku. Kalau kau mau memenuhinya, aku akan masuk ke sungai dan mengambilkan bola emasmu,” ujar sang katak. “Baiklah, aku janji,” jawab Putri Anggie. (“Whatever you ask, I will give,” says Princess Anggie. “I just want you to be my friend. If you fulfill that, I will get back into the river and get your golden ball,” the frog asks. “Alright, I promise,” replies Princess Anggie.)
Putri Anggie sangat senang karena bola emasnya kembali. Ia pun segera berlari pulang. Sang katak terkejut dan berusaha mengejar, namun tidak berhasil. Sang katak merasa sangat sedih dan akhirnya kembali ke sungai. (Princess Anggie is so happy to have her golden ball back. She then runs home. The frog is surprised and tries to chase, but it couldn’t catch up. The frog feels very sad and returns to the river.)
Keesokan harinya, ketika Putri Anggie sedang duduk bersama ayahnya, terdengar suara ketukan pintu dan tangisan,”Putri, Putri… bukakan pintu untukku.” (The next day, when Princess Anggie is sitting with her dad, a knock on the door and a cry is heard, “Princess, Princess… please open the door for me.”)
Putri Anggie bergegas menuju pintu. Namun, ia sangat kaget ternyata yang mengetuk pintu adalah sang katak. Ia pun segera berlari dan menutup pintu kembali dengan keras. Raja heran melihat kelakuan Putrinya itu. Akhirnya, Putri Anggie pun menceritakan apa yang telah terjadi sebelumnya. (Princess Anggie rushes to the door. But, she was very surprised to see the one knocking the door is the frog. She then runs and shuts the door hard. The King is confused to see his daughter’s behavior. Finally, Princess Anggie tells the King what had happened.)
Lalu, sang Raja berkata, “Apa yang engkau janjikan, haruslah ditepati! Ayo, bukakan pintu untuknya.” Dengan hati berat, Putri Anggie membukakan pintu. Sang katak segera masuk dan mengikuti Putri Anggie. Putri Anggie pun bergegas lari ke kamarnya. Ia merasa lega bisa melepaskan diri dari sang katak. Namun, ketika hendak tidur, ternyata sang katak sudah berada di atas tempat tidurnya. (Then, the King says, “What you have promised must be kept! Go on, open the door for him.” Disgruntled, Princess Anggie opens the door. The frog then comes in and follows Princess Anggie. Princess Anggie rushes to her bedroom. She felt relieved to have escaped from the frog. But, when she is about to sleep, the frog is already on her bed.)
Putri Anggie sangat marah dan melempar tubuh sang katak ke lantai. Tiba-tiba, asap keluar dari tubuh sang katak. Dari dalam asap, muncul seorang Pangeran tampan.( Princess Anggie is furious and throws the frog to the floor. Suddenly, a smoke billows from the frog’s body. From behind the smoke, appears Prince charming.)
“Terima kasih Putri Anggie, kau telah menyelamatkan aku dari sihir seorang penyihir jahat. Karena kau telah melemparku, sihirnya lenyap dan aku kembali ke wujud semula,” kata sang Pangeran. “Maafkan aku karena telah mengingkari janji,” ucap Putri Anggie sangat menyesal. (“Thank you Princess Anggie, you have saved me from the spell of a wicked witch. For you have thrown me, the spell is lifted and I am back to my original form,” says the Prince. “I’m sorry for breaking my promise,” says Princess Anggie in remorse.)
Nah, teman-teman, janganlah sembarang mengucapkan janji dan janganlah mengingkari janji yang telah kamu ucapkan. (Well, friends, don’t you make a promise easily, keep the one that you have made. ) (Teks: Ist/ Ilustrasi: Just For Kids/ Translator: Yos)