JAKARTA, majalahjustforkids.com – Sebagai negara beriklim tropis, Indonesia memiliki 2 musim, yakni kemarau dan hujan. Masa pancaroba atau peralihan antara kedua musim tersebut biasanya turut disertai dengan berbagai penyakit. Penyakit penyerta bukan hanya muncul saat masa pancaroba saja, melainkan juga pada musim hujan. Terlebih, hujan dengan intensitas yang sangat tinggi biasanya diiringi dengan banjir di sejumlah daerah di Indonesia.

Penyakit penyerta di musim hujan
Pada musim hujan, suhu udara akan lebih dingin daripada biasanya. Suhu yang dingin memudahkan virus untuk berkembang biak dan berpindah tempat. Sementara itu, sistem kekebalan tubuh manusia bekerja lebih lemah pada suhu yang dingin. Akibatnya, virus lebih mudah untuk menginfeksi tubuh.

Ditambah lagi dengan kehadiran banjir sebagai media penyebaran bakteri dan virus yang lebih cepat. Virus Covid-19 saat ini juga masih perlu diwaspadai. Jika tidak benar-benar menjaga daya tahan tubuh saat musim hujan, kalian akan dengan mudah terkena penyakit.

Menurut dr. Kristanti Diliasari,
Dokter Umum RS Pondok Indah – Pondok Indah., beberapa adalah jenis penyakit yang kerap mengintai saat musim hujan antara lain:

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). ISPA merupakan penyakit saluran pernapasan atas atau bawah yang dapat menimbulkan berbagai penyakit, seperti batuk pilek, radang tenggorokan, hingga Covid-19. Kandungan air yang tinggi di udara mendukung berbagai mikroorganisme berbahaya berkembang biak lebih cepat daripada di iklim yang lebih hangat dan lebih kering.

Diare. Diare merupakan gangguan buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair dan intensitas yang lebih sering dari biasanya. Diare terjadi karena adanya kontaminasi bakteri atau virus pada saluran pencernaan. Dalam kondisi hujan dan banjir, faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena diare adalah kurangnya akses terhadap air bersih, sanitasi lingkungan yang kurang baik, tidak menjaga kebersihan diri, serta mengonsumsi makanan yang tidak higienis.

Demam tifoid. Demam tifoid merupakan penyakit akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi. Bakteri ini biasanya ditemukan pada makanan atau minuman yang terkontaminasi. Bakteri ini juga dapat ditularkan dari orang yang terinfeksi.

Demam berdarah. Saat musim hujan, terdapat banyak genangan air sisa hujan yang menjadi tempat nyamuk untuk berkembang biak, tak terkecuali jenis nyamuk aedes aegypti pembawa virus dengue. Tidak heran jika jumlah kasus demam berdarah kembali meningkat saat memasuki musim hujan.

Leptospirosis. Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan kuman leptospira yang berbentuk spiral kecil disebut spirochaeta. Bakteri yang menyebar melalui urine tikus ini dapat menembus kulit atau lapisan-lapisan kulit dalam (mukosa) manusia normal. Penyakit ini dapat menyebabkan kulit kekuningan, mukosa mengering, demam tinggi, sakit kepala, hingga diare atau sembelit.

Musim hujan memang tidak dapat dihindari, tetapi kalian dapat mengantisipasi dan mencegah terkena penyakit penyertanya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar kesehatan tubuh tetap terjaga sehingga menurunkan risiko terpapar penyakit saat musim hujan. Hal tersebut antara lain:

Menjaga pola makan. Asupan gizi yang seimbang berperan penting dalam menjaga daya tahan tubuh. Memastikan asupan gizi harian dapat dilakukan dengan memperhatikan pola makan yang sehat dan tepat. Pastikan kalian mengonsumsi makanan pokok, lauk pauk, sayuran, buah-buahan, serta minum air putih yang cukup. Rutinlah mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung vitamin B, vitamin C, seng, dan vitamin D. Jangan lupa untuk membatasi konsumsi gula, garam, dan minyak yang berlebih. Selain itu, penting juga untuk mengonsumsi probiotik seperti yogurt, tahu, tempe, atau fermentasi sayuran seperti acar untuk membantu menjaga kesehatan usus agar sistem pencernaan tetap lancar.

Rutin berolahraga. Berbagai studi membuktikan bahwa berolahraga dapat memperbaiki mood. Selain itu, olahraga juga berperan dalam meningkatkan imunitas dan daya tahan tubuh. Luangkanlah waktu untuk berolahraga secara rutin agar tubuh tetap hangat, sirkulasi darah lancar, dan massa otot tetap terjaga.

Menjaga kualitas tidur. Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk menjaga tubuh agar tidak mudah terserang penyakit. Melansir jurnal dari National Sleep Foundation, Washington USA, rekomendasi waktu tidur per hari sesuai usia adalah:
Anak usia 3-5 tahun selama 10-13 jam
Anak usia 6-13 tahun selama 9-11 jam
Anak usia 14-17 tahun selama 8-10 jam
Dewasa usia 18-64 tahun selama 7-9 jam
Usia lansia lebih dari 65 tahun, direkomendasikan tidur selama 7-8 jam

Mengelola stres. Terkendala karena hujan, banjir, dan kemacetan untuk berangkat beraktivitas seperti kerja, kuliah, atau sekolah seringkali membuat stres. Manajemen stres yang baik sangat diperlukan agar tetap tenang menjalani kegiatan meski terkendala berbagai rintangan. Strategi fisik berupa relaksasi dapat diterapkan untuk menenangkan diri dari stres.

Menjaga tubuh tetap hangat. Tingginya intensitas hujan secara langsung menurunkan suhu udara. Membawa payung atau jas hujan, juga pakaian ganti saat perkiraan cuaca atau langit tampak mendung sebaiknya menjadi prioritas saat akan keluar rumah. Gunakan pakaian yang cukup tebal atau jaket. Selain itu, buatlah tubuh tetap hangat dengan meminum air hangat.

Menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Jagalah kebersihan tubuh dengan mandi dua kali sehari. Jika tubuh basah karena terkena air hujan, segeralah mandi hingga bersih dengan air hangat. Tidak lupa untuk selalu mencuci tangan secara baik dan benar dengan sabun dan air mengalir sebelum menyiapkan makanan, sebelum dan sesudah makan, sebelum dan sesudah ke toilet, serta setelah memegang alat, bahan, atau benda yang dipegang bersama-sama. Selain itu, lakukan gerakan 3M rutin dengan menguras dan menutup bak air serta menimbun barang bekas atau benda yang memungkinkan menampung genangan air agar tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

Melakukan vaksinasi. Musim hujan datang dengan sejumlah penyakit penyerta. Dalam kondisi ini, virus sangat mudah menyebar dan menular melalui tangan, tubuh, hingga masuk ke dalam sistem pernapasan. Pemberian vaksin merupakan langkah preventif untuk melindungi kalian dan keluarga dari virus, baik influenza, Covid-19, dan lainnya. Studi menunjukkan bahwa vaksin influenza mengurangi risiko penyakit influenza secara keseluruhan dan memperkecil kemungkinan sakit parah jika memang terinfeksi.

Menjaga daya tahan tubuh sebaiknya dilakukan setiap saat dan dijadikan sebagai kebiasaan, bukan hanya saat musim hujan atau masa pancaroba saja. Apabila mengalami gejala sakit yang tak tertangani, segeralah berkonsultasi ke klinik atau rumah sakit terdekat.

(Foto : Ist)

You may also like
Latest Posts from Majalahjustforkids.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *