Kamu berminat menjadi sutradara/sineas muda Indonesia? Salah satu cara untuk mendalami ilmu perfilman adalah dengan menempuh studi di jurusan film ketika kuliah nanti. Sebelum mendaftar ke jurusan film, yuk, kenalan dulu dengan jurusan film berikut ini!
- Tidak Hanya Belajar Pembuatan Film
Jika kamu mengira bahwa jurusan film hanya mempelajari cara membuat film saja, maka kamu akan mengalami kejutan. Di jurusan film, mahasiswa juga dituntut untuk mempelajari tentang sejarah film, dasar-dasar seni, musik, analisa suara film, kritik, dan analisis film, hingga metode penelitian film. Mata kuliah tersebut sangat berguna dalam membantu mahasiswa memroduksi film dengan kualitas yang terbaik kedepannya.
- Materi Perkuliahan yang Sangat Seru
Berkuliah di jurusan film berarti kamu akan banyak mempelajari banyak hal seputar film termasuk praktik langsung dalam membuat film karyamu sendiri sebagai tugas kuliahmu. Keren, bukan? Dalam pembuatan film tersebut, kamu bisa memilih peran sesuai dengan minat, seperti menjadi sutradara, penyunting audio & visual, atau sebagai cameraman.
- Memiliki Jalur Peminatan yang Beragam
Walaupun jurusan film secara garis besar mempelajari tentang film dan produksinya, terdapat beberapa jalur peminatan yang dapat kamu pilih sesuai dengan minat masing-masing. Mengambil contoh dari jurusan film di Institut Kesenian Jakarta, ada 11 peminatan di dalamnya, yaitu produksi, skenario, penyutradaraan, kamera, artistik, suara editing, dokumenter, fotografi, kajian sinema, dan musik film.
- Ada 10 Perguruan Tinggi dengan Jurusan Film di Indonesia
Jika kamu tertarik untuk meneruskan studi di jurusan film, kamu bisa mengambil jurusan film di salah satu dari 10 perguruan tinggi di Indonesia yang menawarkan jurusan film, antara lain Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Universitas Bina Nusantara, International Design School, SAE Institute Indonesia, Institut Seni Indonesia Surakarta, Universitas Padjadjaran, Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Universitas Dian Nuswantoro, dan Institut Seni Budaya Indonesia Bandung.
Foto: Ist