Ada yang sudah tahu? Setiap tanggal 11 Oktober diperingati sebagai Hari Anak Perempuan Internasional atau International Day of the Girl Child (IDG). Mengapa harus ada Hari Anak Perempuan Internasional?

Sejak tahun 2012, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan tanggal 11 Oktober sebagai Hari Anak Perempuan Internasional. Berawal dari konferensi dunia di Beijing, Cina pada 25 tahun lalu tepatnya di tahun 1995 yang dihadiri sekitar 30.000 wanita dan pria dari hampir 200 negara. Mereka merumuskan Platform for Action dan bertekad mengakui hak-hak wanita dan anak perempuan sebagai hak asasi manusia. Dan kini Hari Anak Perempuan Internasional, sudah diperingati di lebih dari 70 negara di dunia.

Kesetaraan Hak-Hak Anak Perempuan

Data tahun 2017 ada sekitar 1,1 miliar anak perempuan di seluruh dunia. Anak-anak perempuan ini tentu berhak mendapatkan kesempatan sama untuk menggapai masa depan yang cerah, di manapun mereka berada. Sayangnya, kebanyakan anak perempuan kerap menghadapi diskriminasi. Tidak semua anak perempuan memperoleh kesempatan yang sama. Bahkan di beberapa tempat, ada anak perempuan yang belum bisa membaca dan tidak bersekolah, lho!

Tidak hanya itu, ada pula budaya (kultural) yang lebih membanggakan anak laki-laki. Hal itu membuat anak laki-laki dan perempuan mendapatkan kesempatan yang berbeda, baik kesempatan untuk sekolah dan juga fasilitas lainnya. Anak perempuan hanya boleh melakukan kegiatan di sekitar rumah tanpa kesempatan belajar dan mengembangkan diri.

Dengan adanya Hari Anak Perempuan Internasional, diharapkan bisa membangun kesadaran dan dukungan dari berbagai pihak, keluarga dan orang tua, masyarakat, pelaku usaha, pemerintah serta para pembuat kebijakan, agar menunjukkan rasa peduli dan mendorong kesetaraan hak anak perempuan. Berikan kesempatan yang setara untuk anak-anak perempuan agar bisa menyuarakan hak-haknya. Anak-anak perempuan bisa memimpin dan ikut terlibat dalam membuat perubahan.

Dengan demikian, lebih banyak anak perempuan dapat berpartisipasi dan merampungkan sekolah. Angka pernikahan dini dan tuntutan menjadi Ibu di usia anak-anak pun berangsur menurun. Selain itu, makin banyak anak perempuan bisa memperoleh keterampilan yang mereka butuhkan untuk menjadi unggul dalam dunia kerja di masa depan, yang memahami teknologi dan perkembangan digital terkini.

Nah, ada 9 indikator yang menandakan bahwa sudah ada kesetaraan gender (persamaan hak) untuk anak perempuan. Apa saja? Dan sebagai anak perempuan, apa yang harus kita lakukan saat ini? Yuk, baca selengkapnya di majalah JUST FOR KIDS edisi terbaru, terbit Oktober 2020.

Foto: Ist

 

You may also like
Latest Posts from Majalahjustforkids.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *