Kabu si anjing, tinggal di sebuah rumah besar di Negeri Kristal bersama sang majikan.  Kemudian, wabah penyakit menimpa Negeri Kristal. Banyak penduduk Negeri Kristal yang tewas, di antaranya adalah majikan Kabu.

Setelah majikannya meninggal, Kabu pindah ke Negeri  Agape dan  tinggal di rumah Peri Sira. Kabu masih terus murung. “Jangan terus bersedih, Kabu. Hari Natal sudah dekat. Bagaimana kalau kita mengadakan jasa menghias rumah untuk Natal?” tanya Peri Sira. “Ide yang bagus,” jawab Kabu dengan senyum lemah.

Penduduk Negeri Agape senang dengan pekerjaan Kabu dan Peri Sira. Peri Sira menghias rumah-rumah mereka dengan sihir dan Kabu membawa pohon cemara untuk dipajang di ruang  keluarga sebagai pohon Natal. Suatu hari, keluarga Cross, keluarga sederhana yang baik hati meminta Kabu tinggal bersama mereka. Saat tinggal bersama keluarga Cross, Kabu berusaha untuk melupakan majikannya yang lama. Tapi, ternyata sulit baginya.

Ketika hari ulang tahun majikannya terdahulu tiba, kesedihan Kabu tak terbendung lagi. Dia lari dari rumah keluarga Cross dan bertemu dengan Peri Sira. “Aku tidak bisa tinggal dengan keluarga Cross. Bagaimana kalau mereka tidak sebaik majikanku yang lama?” keluh Kabu. Peri Sira memandang Kabu dengan kecewa, lalu berseru. “Kabu, mengapa kau sangat keras kepala dan tidak bisa menerima kasih dari keluarga barumu? Aku tidak punya pilihan selain menunjukkan rahasia yang sudah lama kusimpan!” ujar Peri Sira sambil mengeluarkan sebuah bola kaca, lalu menggoyangkannya di hadapan Kabu.

Seperti pentas sandiwara, Kabu melihat adegan-adegan di hadapannya. Dia terkejut melihat majikannya yang sudah meninggal. Tapi, wajahnya tidak baik seperti yang diingatnya. Wajah majikannya kejam dan dia mengusir seekor anjing kecil di tengah hujan salju lebat. “Anjing itu…aku?” gumam Kabu lirih.

“Aku melihat kejadian itu dan berniat menyihirnya jadi batu.  Majikanmu sangat takut padaku dan mengajakmu tinggal di rumahnya. Karena iba padamu, aku menghilangkan ingatan ini darimu. Kurasa majikan lamamu hanya pura-pura baik selama ini,” jelas Peri Sira. “Tapi selama aku tinggal di rumahnya, ia tak pernah jahat padaku. Aku yakin dia tulus,” ucap Kabu sambil menangis. “Kau terlalu baik, tapi mungkin itulah yang membuat surga memberikan hadiah Natal indah untukmu, yaitu keluarga Cross. Apakah kau mau menolak kasih sayang mereka?” tanya Peri Sira sambil menatap Kabu. “Tentu saja tidak!” seru Kabu, wajahnya kini berubah cerah.  Kabu kembali ke rumah keluarga Cross yang sangat bahagia melihatnya. Kabu meminta maaf pada keluarga Cross, dan berjanji akan menjadi anjing yang setia pada mereka.

 

Cerita: Seruni     Ilustrasi: JFK

You may also like
Latest Posts from Majalahjustforkids.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *